Alasan Pernikahan Sesama Jenis di Cianjur Diselesaikan Secara Damai, Korban Rugi Rp10 Juta
Pria bernama Erik menyamar jadi wanita dan mengganti identitasnya menjadi Adinda Kanza. Pelaku dinikahi warga Cianjur berinisial AK secara siri.
Editor: Abdul Muhaimin
Laporan Kontributor Tribunjabar Kabupaten Cianjur, Fauzi Noviandi.
TRIBUNNEWS.COM - Erik (26) dibebaskan usai keluarga AK (26) mencabut laporan kasus penipuan.
Erik ditangkap usai menyamar menjadi wanita bernama Adinda Kanza dan menikah dengan AK pada Sabtu (12/4/2024) lalu.
Pihak Mapolsek Naringgul menyatakan kedua pihak menyelesaikan kasus lewat proses mediasi.
Atas dasar itu, kemudian kedua belah pihak mengajukan surat pernyataan permohonan pencabutan laporan dan surat permohonan musyawarah.
Daud (50), orang tua AK, mengungkapkan, setelah ditelusuri, ESH masih memiliki orang tua yang sudah lanjut usia.
ESH sebelumnya mengungkapkan bahwa kedua orang tuanya sudah meninggal dunia.
"Saat pertama kali tahu identitas sebenarnya, saya langsung menghubungi polisi karena takut ESH jadi amukan warga. ESH pun diamankan di Mapolsek Naringgul," kata dia.
Ia mengungkapkan, pihaknya telah mencabut laporan polisi terkait tindakan ESH yang telah berbohong agar bisa menikah dengan anaknya.
"Proses hukumnya tidak dilajutkan, karena saya kasihan kepada orang tua ESH yang sudah tua. Jadi kemarin kita sudah musyawarah dan disaksikan dari polisi," kata dia.
Kata Kades
Jaelani Kepala Desa Wangunjaya mengungkapkan, usai diketahui identitas asli Adinda Kanza membuat AK sangat terpukul, dan terpaksa ia harus diungsikan sementara ke keluarganya.
Baca juga: Motif Erik Nyamar jadi Adinda Kanza, Setahun Pacaran dengan Pria Cianjur dan Menikah Siri
"AK kondisi sangat murung, setelah istri yang dinikahinya yang mengaku sebagai Adinda Kanza tersebut merupakan laki-laki. Namun permasalahanya sudah diselesikan dengan musyawarah," katanya.
Tidak hanya membohongi AK dan keluarganya lanjut dia, saat masih berhubungan layaknya sepasangan kekasih, ESH juga diketahui sering memanfaatkan AK alias tukang porot.
"Waktu sebelum menikah ESH sering memanfaatkan dengan cara meminta sejumlah uang dan telepon genggam."