Alasan Orang Tua di Bali Buang Jasad Bayinya, Titipkan Uang Rp1 Juta untuk Biaya Pemakaman
Jasad seorang bayi ditemukan terbungkus tas di Bali. Di dalam tas terdapat surat dari ibu bayi hingga uang Rp1 juta untuk pemakaman.
Editor: Abdul Muhaimin
TRIBUNNEWS.COM - Jasad seorang bayi laki-laki ditemukan dalam kondisi terbungkus tas di Denpasar, Bali.
Tas tersebut diletakkan di mobil pikap yang terparkir di pinggir jalan.
Setelah tas dibuka warga, ditemukan juga surat dari orang tua bayi dan uang Rp1 juta.
Polisi langsung melakukan olah TKP dan mengevakuasi jasad bayi laki-laki itu ke RSUP IGNG Ngoerah.
Diketahui surat itu memuat pesan dari orang tua bayi tersebut.
Melalui surat tersebut, orang tua bayi yang belum diketahui identitasnya itu meminta agar anaknya dimakamkan di Pemakaman Muslim, Dusun Wanasari (Kampung Jawa) Denpasar, Bali.
Sebelumnya, orang tua bayi juga meminta maaf lantaran perbuatannya yang tak bertanggung jawab.
Pasalnya, orang tua bayi hanya menginginkan anaknya agar dimakamkan sesuai Syariat Islam.
Hal itu dilakukan agar sang bayi dapat dekat di sisi Tuhan Yang Maha Esa.
“Sebelumnya maafkan saya yang tidak bertanggung jawab ini, saya mohon dan minta tolong untuk kuburkan anak saya dengan layak sesuai dengan Syariat Islam.”
“Saya ingin anak saya mendapatkan tempat yang layak di surganya Allah SWT,” ungkap orang tua bayi.
Baca juga: Kronologi Lengkap Mayat Bayi dalam Paper Bag di Denpasar, Surat Wasiat dan Uang Pemakaman Rp 1 Juta
Bahkan, orang tua bayi mengaku hanya mampu membiayai pemakaman anaknya melalui uang tunai yang ditemukan di seputar jenazah bayi.
Dia berharap, nominal tersebut cukup untuk biaya pemakaman anaknya yang diberi nama Hamzah Harim itu.
“Satu lagi, saya hanya bisa membiayai pemakaman anak saya. Semoga biaya ini cukup untuk proses pemakaman anak saya. Saya titip anak saya berikan pemakaman yang layak,” harapnya.
“1 pesan lagi saya ingin anak saya dimakamkan di Pemakaman Muslim Wanasari Jl. Maruti no. 13 Pemecutan Kaja,” sebagaimana dokumentasi surat yang diperoleh dari Kasi Humas Polresta Denpasar AKP I Ketut Sukadi.
Lebih lanjut, jenazah bayi laki-laki itu pertama kali ditemukan oleh saksi Zulham (45).
Kepada petugas, Zulham menerangkan bahwa mulanya dia hendak ke kamar mandi yang ada di seputar TKP sekitar pukul 05.30 Wita.
Usai dari kamar mandi, Zulham melihat sebuah tas di atas bak mobil pick up milik majikannya.
Baca juga: Isi Lengkap Surat Orangtua Mayat Bayi dalam Paper Bag di Denpasar: Tolong Kuburkan dengan Layak
Lantaran curiga, Zulham kemudian memeriksa isi tas tersebut dan mendapati adanya sesosok bayi.
“Karena merasa curiga saksi balik lagi melihat tas tersebut dan ternyata mayat bayi, saat itu terlihat wajah mayat bayi tersebut,” jelas AKP Sukadi.
Mengetahui hal itu, dia memberitahukannya kepada rekan kerjanya, Padma, dan kemudian kembali ke tempat tinggalnya.
Saksi lainnya, I Made Sutama (39) menerangkan bahwa sekitar pukul 06.30 Wita, dirinya diberitahu oleh saksi sebelumnya, Zulham bahwa ada mayat bayi di atas bak mobil yang biasa dia pakai bekerja.
Menindaklanjuti hal tersebut, Sutama kemudian menuju ke lokasi dan langsung menghampiri mobil tersebut.
Walhasil, Made Sutama memang mendapati adanya mayat bayi pada mobil tersebut.
Pasalnya, mobil tersebut terakhir kali dipakai oleh Sutama pada Kamis 9 Mei 2024 kemarin dalam kondisi kosong.
Baca juga: Penampakan Mayat Bayi Terbungkus Paper Bag di Denpasar, Ada Uang Rp 1 Juta dan Surat
“Saksi yang mengendarai mobil pickup L300 No. Pol : DK 1153 XX, memarkir kendaraan pada hari Kamis tanggal 9 Mei 2024, sekitar pukul 18.00 Wita.”
“Dalam keadaan bak kosong, dan saksi tidak ada lagi keluar menggunakan mobil tersebut,” ujar Kasi Humas.
Tim Inafis Polresta Denpasar tiba sekitar pukul 08.00 Wita di lokasi langsung menggelar olah TKP.
Walhasil, bayi tersebut lahir dalam keadaan normal. Saat ditemukan, bayi dibalut dengan kain sarung berwarna cokelat.
Kedua telinga, pusar, dan kelamin telah diperban. Sementara pada tempurung kepala bagian belakang dikatakan pecah.
Artikel ini telah tayang di TribunBali.com dengan judul Orang Tua Minta Maaf Lewat Surat, Sebab Tak Bertanggung Jawab Tinggalkan Mayat Bayi di Mobil Pikap