Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Warga yang Selamat dari Banjir Lahar Dingin di Sumbar, Ada yang Kehilangan Ibu dan Keponakan

Inilah kabar terbaru soal banjir bandang lahar dingin Gunung Marapi yang terjadi di Sumatera Barat pada Sabtu (11/5/2024)

Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Cerita Warga yang Selamat dari Banjir Lahar Dingin di Sumbar, Ada yang Kehilangan Ibu dan Keponakan
Dokumentasi BNPB
Korban meninggal dunia akibat banjir bandang dan tanah longsor yang menerjang Kabupaten Agam, Sumatra Barat, kembali bertambah. 

TRIBUNNEWS.COM - Banjir lahar dingin Gunung Marapi terjadi dan memporak-porandakan sejumlah wilayah di Sumatera Barat.

Salah satu wilayah yang terdampak yakni Nagari Bukik Batabuah, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.

Banjir lahar dingin ini menelan puluhan korban jiwa dan belasan orang masih hilang.

Seorang warga Nagari Bukik Batabuah, Nispawati (45) pun menceritakan detik-detik ia berhasil selamat dari arus deras banjir lahar dingin.

Ia menuturkan, banjir lahar dingin mulai deras sejak Sabtu (11/5/2024) sore.

"Pas ketika saya selesai salat Magrib di rumah, air sudah mulai deras. Sudah ada juga warga yang memperingatkan agar berhati-hati," ujarnya, Minggu (12/5/2024).

Mengutip TribunPadang.com, tak lama kemudian, banjir semakin besar dan meluap hingga ke jalan-jalan.

Berita Rekomendasi

Ia bersama keluarganya pun tak bisa kemana-mana dan hanya berdiam diri di dalam rumah.

"Kami tidak bisa keluar, kami terpaksa berdiam diri di rumah sambil melihat-lihat keluar apakah air akan masuk atau menerjang rumah kami," katanya.

Beruntung, ia dan keluarganya sempat mengantisipasi banjir dengan menaruh sejumlah karung pasir di depan rumah.

"Untungnya karung pasir yang kami pasang sebelumnya di depan rumah menghalangi air dan material lainnya masuk ke dalam rumah, karena sebelumnya rumah saya juga terdampak banjir bandang sebelumnya," lanjutnya.

Baca juga: Surau Kasiak An Nur Tetap Kokoh Berdiri meski Dihantam Banjir Lahar Dingin di Agam

Ia menuturkan, air mulai surut pada Minggu (12/5/2024) sekira pukul 01.00 WIB.

"Sekitar jam satu air sudah surut, mungkin karena jembatan sudah tersumbat aliran mengalir ke area persawahan baru jalan bisa dilalui dan saya baru pergi mengungsi karena disuruh," ujarnya.

Ia berharap agar bencana banjir lahar dingin tidak terjadi lagi dan meminta pemerintah untuk segera mengatasi permasalahan banjir lahar dingin tersebut.

Warga Kehilangan Anggota Keluarga

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas