Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Duduk Dekat Sopir, Bu Guru Ceritakan Seketika Keceriaan Jadi Tegang, Murid Teriak Allahu Akbar 

Ibu Guru Adewiah (45) jadi saksi mata sekaligus korban selamat dalam kecelakaan maut rombongan bus SMK Lingga Kencana Depok di Jalan Raya Ciater.

Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Duduk Dekat Sopir, Bu Guru Ceritakan Seketika Keceriaan Jadi Tegang, Murid Teriak Allahu Akbar 
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Polisi melakukan olah TKP di lokasi kecelakaan bus pariwisata Putera Fajar di Jalan Raya Ciater, Kampung/Desa Palasari, Ciater, Subang, Jawa Barat, Minggu (12/5/2024). Ibu Guru Adewiah (45) jadi saksi mata sekaligus korban selamat dalam kecelakaan, dia duduk paling depan, ceritakan detik-detik kecelakaan. 

TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Ibu Guru Adewiah (45) jadi saksi mata sekaligus korban selamat dalam kecelakaan maut rombongan bus SMK Lingga Kencana Depok di Jalan Raya Ciater, Subang pada Sabtu (12/5/2024) malam.

Adewiah merupakan guru pendamping rombongan siswa SMK Lingga Kencana Depok, kala itu dia duduk di depan dekat sopir sehingga melihat jelas detik-detik kecelakaan.

Masih hangat dalam ingatan Adewiah saat keceriaan berubah jadi ketegangan.

Terdengar teriakan dari sopir, kernet hingga para murid.

Detik-detik bus oleng dan kondisi gelap gulita pun dirasakan oleh Adewiah.

Adewiah menuturkan bus yang mereka tumpangi dalam tur acara perpisahan sekolah mengalami kecelakaan saat akan pulang ke Depok pada Sabtu (12/5/2024) malam.

Sebelumnya, mereka menggelar acara perpisahan di Hotel Nalendra Cihampelas, Bandung.

Berita Rekomendasi

Setelah itu, rombongan yang berangkat dari Depok pada Jumat (10/5/2024), berwisata di Tangkuban Parahu.

Dari sana, rombongan berangkat ke Subang untuk masuk Tol Cipali.

"Setelah makan dan salat Magrib, kita kumpul lagi jam 18.30 WIB. Dari situ kita mulai jalan (pulang). Bus itu tidak kenapa-kenapa. Tiba-tiba saya, posisinya duduk di depan, melihat bus nabrak mobil di depan. Itu bus sudah mulai oleng," ujar Adewiah saat ditemui di RSUD Subang, Minggu (12/5/2024) dini hari. 

Kolase penampakan bus dan korban kecelakaan di depan Gerbang 2 Pemandian Air Panas Sari Arter, Subang, Jawa Barat, Sabtu (11/5/2024). Kecelakaan ini menewaskan 11 orang dan mengakibatkan puluhan korban mengalami luka.
Kolase penampakan bus dan korban kecelakaan di depan Gerbang 2 Pemandian Air Panas Sari Arter, Subang, Jawa Barat, Sabtu (11/5/2024). Kecelakaan ini menewaskan 11 orang dan mengakibatkan puluhan korban mengalami luka. (HO)

Posisi antara kursi penumpang dengan area sopir dan kernet, terhalang oleh sekat yang membuatnya tidak mengetahui apa yang dibicarakan antara sopir dan kernet.

"Saya lihat memang sopir sama kernetnya itu teriak-teriak, tapi tidak terdengar," katanya.

Suasana di dalam bus yang mulanya penuh keceriaan, seketika berubah menjadi tegang saat dia dan siswanya mulai menyadari ada sesuatu tidak beres dengan bus yang ditumpangi.

"Posisinya di dalam bus itu gelap, saat busnya semakin oleng, anak-anak di dalam itu teriak-teriak Allahu Akbar, Allahu Akbar, sampai busnya terbalik," ucapnya.

Baca juga: Pengelola Sekolah Minta Psikiater Untuk Guru dan Siswa yang Selamat Kecelakaan Bus Maut di Subang

Adiwiah refleks langsung membungkuk saat bus terguling dan beberapa kali terbentur.

Beruntung dalam kecelakaan itu dia hanya luka ringan. 

Begitu bus berhenti, dia dan rekan guru pendamping lainnya beranjak ke luar bus mengevakuasi siswanya dibantu warga dan petugas 

"Saya tidak tahu itu bus remnya blong atau tidak, karena kan disekat. Saya juga belum tanya ke orang travelnya, karena fokusnya menyelamatkan anak-anak dulu," katanya.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Bu Guru Ceritakan Detik-detik Kecelakaan Maut di Ciater Subang Jawa Barat, Dia Duduk Paling Depan

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas