Nahasnya Nasib Korban Banjir Lahar Dingin di Agam, Warung Tersapu Banjir hingga Mobilnya Hanyut
Ia mengelilingi rumahnya dan rumah warga lain, untuk memastikan dimana bangunan warung semi permanen itu terbawa air.
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
Warga setempat tanpa persiapan apapun hanya bisa pasrah menunggu galodo itu mendatangi rumah mereka masing-masing.
"Airnya sangat besar, sehingga meluas kemana-mana," ujarnya.
Air yang meluas dengan batu hampir sebesar mobil dan motor menerobos dinding-dinding rumah warga.
Warung Hanyut, Mobil Terhantam Batu
Di rumah Martis, air menghanyutkan kedai harian semi permanennya dan mobil merek X-Pander.
Kedai itu hanyut beserta isinya yang tidak terlihat lagi puing material dan isi kedainya.
"Entahlah, puing bangunannya saja tidak ketemu lagi," ujarnya.
Beruntung fisik mobilnya masih terlihat meski sudah hampir setengah penyok, menahan batu besar yang terbawa banjir.
Nasib mujur rumahnya masih berdiri, meski kaca-kaca pecah dan bagian dalamnya dipenuhi lumpur.
Sekarang ia dan keluarga hanya menyisakan pakaian di badan dan basah terendam banjir. Stok makanan sudah hampir habis.
"Pemerintah sempat ke sini, lihat-lihat jauh saja. Bantuan belum ada," ujarnya.
Hanya saja BPBD, TNI dan Polri sudah banyak datang untuk membantu pembersihan material banjir.
Ia bersama warga lainnya berharap adanya tindakan tegas dari pemerintah terkait bencana ini, semisal bantuan makanan, pakaian dan serta keringanan pembangunan infrastruktur.
Artikel ini telah tayang di TribunPadang.com dengan judul Pilu Martis Korban Banjir Bandang Agam: Mobil Hanyut, Warung Tak Bersisa Disapu Banjir