Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

4 Penyebab Kecelakaan Bus Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang hingga Hasil Penyelidikan KNKT

Berikut hal-hal yang diduga menjadi penyebab kecelakaan maut bus rombongan SMK Lingga Kencana Depok di Ciater, Subang yang menewaskan 11 orang.

Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in 4 Penyebab Kecelakaan Bus Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang hingga Hasil Penyelidikan KNKT
HO
Bus pariwisata dengan nomor polisi AD 7524 OG ini terguling diduga akibat rem blong. | Berikut hal-hal yang diduga menjadi penyebab kecelakaan maut bus rombongan SMK Lingga Kencana Depok di Ciater, Subang yang menewaskan 11 orang. 

Selain itu, bus Putera Fajar yang digunakan SML Lingga Kencana merupakan mobil jadul atau bus biasa yang dimodifikasi seperti bus tipe High Decker.

"Mobil tersebut terbuat tahun 2006, terlihat dari rangka besi sasisnya buatan pabrikan Hino."

"Bus Maut Putera Fajar ini merupakan bus jadul tahun 2006 yang disulap jadi high decker, tampak dari luar tampilannya seperti mobil keluaran baru tapi dalamnya nya jadul," terang Djamaluddin, Senin (13/5/2024).

Tak hanya itu, masa uji KIR bus tersebut juga sudah habis pada pertengahan 2023 lalu.

"Mobil bus maut tersebut juga sampai saat ini belum uji KIR, padahal masa uji KIR sebelumnya udah habis pada pertengahan 2023 lalu," imbuh Djamaluddin.

Baca juga: 2 Minggu Sebelum Celaka di Subang, Bus PO Putera Fajar Diduga Pernah Terbakar Saat Bawa Rombongan

Siswi SMK Korban Selamat Trauma

Dea Savitri (18), satu di antara siswi SMK Lingga Kencana yang berhasil lolos dari maut saat tragedi nahas, kini mengalami trauma berat.

Menurut kakak Dea, Devi, sang adik sering melamun.

BERITA TERKAIT

Devi menduga Dea masih teringat kecelakaan maut yang menewaskan teman-temannya.

"Alhamdulillah Dea selamat," kata Devi saat ditemui wartawan di SMK Lingga Kencana, Pancoran Mas, Kota Depok, Jawa Barat, Senin (13/5/2024).

"Tetapi dia masih sering bengong kalau diajak ngobrol, mungkin masih ingat teman-temannya," imbuhnya.

Lebih lanjut, Devi mengatakan trauma yang dialami sang adik diduga masih sangat membekas.

Menurut cerita Dea, kata Devi, saat itu adiknya duduk di bangku ketiga dari belakang baris sebelah kiri.

Saat bus yang ditumpanginya terguling, Dea panik dan mencari pegangan.

Bahkan, tubuhnya pun ikut terlempar beberapa kali di dalam bus hingga dia pingsan tak sadarkan diri.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas