Anak Depresi karena HP Dijual, Siti Anita Menangis: Hasil Jerih Payahnya Saya Jual Buat Makan
Siti Anita menangis menceritakan alasannya menjual HP sang anak, Arya Randi Pratama. Akibat tindakannya itu, kini putranya mengalami depresi.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Seorang ibu di Kota Cirebon, Jawa Barat, Siti Anita (38), menangis mengungkap alasan menjual handphone (HP) milik anaknya, Arya Randi Pratama (13).
Akibat tindakannya itu, sang anak kini mengalami depresi.
HP itu dibeli oleh Arya menggunakan uang pribadinya dari hasil jerih payahnya sendiri.
Dilansir TribunCirebon.com, alasan Nita, sapaan akrab Siti Anita menjual HP anaknya lantaran kondisi ekonomi keluarga tak stabil.
Uang dari hasil penjualan HP itu kemudian digunakan Nita untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Warga Kampung Gunungsari Bedeng, Kelurahan Pekiringan, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon, itu mengaku sudah meminta izin untuk menjual HP milik anaknya.
"Arya juga sudah ngizinin, tapi mungkin mulut mah ngizinin, hati mah enggak karena mungkin barang kesukaan dia, jerih payah dia," kata Nita sambil menangis, Senin (13/5/2024).
Kesulitan ekonomi yang dihadapi Nita kian parah setelah sang suami tak memberi nafkah selama delapan bulan terakhir.
Nita pun terpaksa menjual HP dan sepeda milik Arya demi mencukupi kebutuhan sehari-hari.
"Jadi, ada barang itu (HP dan sepeda) ya saya jual, buat makan sehari-hari. Jadi mungkin itu barang yang Arya senang, hasil nabung sendiri, jerih payah sendiri," ungkapnya.
Kehilangan barang-barang kesayangannya membuat kondisi mental Arya menjadi tak stabil.
Baca juga: Duduk Perkara Seorang Anak di Cirebon Depresi Berat Gara-gara HP Dijual Ibu, Viral di Medsos
Arya pun terpaksa harus berhenti sekolah sejak Agustus 2023.
Hal ini setelah Arya mengalami insiden di sekolah yang membuatnya dijauhi temannya.
Arya mengamuk di sekolah hingga membuat teman-temannya ketakutan.
"Sehingga saya putuskan Arya enggak sekolah dulu, khawatir teman-temannya nge-bully Arya gitu," terang Nita.
Keluarga pun merasa kesulitan menghadapi perubahan perilaku Arya yang kian mengkhawatirkan.
"Makin ke sini, kondisi Arya makin memprihatinkan, karena suka mukulin kepala sendiri tuh," ucap Nita.
Kini, Nita pun berharap agar Arya dapat segera pulih dan kembali seperti sedia kala.
"Saya inginnya tuh Arya bisa sembuh, bisa sekolah lagi kayak dulu, sembuh seperti sedia kala."
"Terus bisa punya teman banyak lagi untuk bermain, normal lah kayak layaknya anak-anak yang lain," ungkapnya.
Kronologi HP Arya Dijual
Ketua RT setempat, Ajat Supriadi, mengatakan depresi yang dialami Arya sudah berlangsung sejak beberapa bulan lalu.
Ketika itu, Arya baru dua bulan duduk di bangku kelas VI Sekolah Dasar (SD).
"Arya itu sebenarnya normal, tapi peristiwa itu terjadi ketika Arya memasuki kelas VI. Waktu itu baru dua bulanlah tiba-tiba kehilangan HP dari jerih payahnya sendiri," kata Ajat, dilansir TribunCirebon.com.
Baca juga: Sosok Arya, Bocah 13 Tahun Depresi setelah HP-nya Dijual Ibu, Jadi Malas Sekolah dan Sering Ngamuk
Ajat menuturkan, sebelumnya Arya berusaha keras untuk bisa memiliki HP agar bisa berkomunikasi seperti teman-temannya.
Setiap Jumat, Arya mengumpulkan uang dari kotak amal di masjid.
Setelah beberapa bulan, Arya akhirnya bisa membeli HP sendiri.
Namun, kebahagiaan Arya itu tak berlangsung lama.
"HP yang sudah ia beli itu dijual oleh orang tuanya, membuat Arya mulai terganggu pola pikirnya dan malas bersekolah," ungkapnya.
Saat itu, keluarga Arya pun kebingungan dengan kondisi yang dialami bocah tersebut.
Pasalnya, Arya jadi kerap mengamuk dan sering merusak barang-barang yang ada di rumah.
Mengetahui kondisi itu, keluarga meminta solusi kepada Ketua RT dan RW setempat.
"Kami pernah mengantarnya ke rumah sakit, memberikan perawatan dan lain-lain," ujar dia.
Bahkan akibat depresi yang dialaminya, Arya sempat kabur dari rumah dan ditemukan di Kuningan.
Dengan bantuan sejumlah pihak, termasuk pemerintah kelurahan yang memberikan HP gratis, kondisi Arya mulai membaik.
Namun, kata Ajat, HP tersebut dikabarkan kembali dijual oleh ibu Arya. Akibatnya, kondisi kejiwaan Arya kembali terganggu.
"Sebenarnya saya gak mau menuduh dijual sama orang tuanya, tapi melihat kondisi perekonomiannya yang bisa dibilang sangat kurang, orang tuanya melihat HP dan sepeda Arya bernilai uang, sehingga dijual," bebernya.
Terima Bantuan
Baca juga: Ayah di Tulungagung Bunuh Anak yang Masih Balita, Pelaku Baru Pulang dari Taiwan dan Diduga Depresi
Setelah kisah pilunya ramai menjadi perbincangan, kini Arya mendapat perhatian dari berbagai kalangan.
Satu di antaranya datang dari Staf Kementerian Sekretariat Negara RI, Puput Hariadi.
Puput Hariadi bersama Penjabat (Pj) Wali Kota Cirebon, Agus Mulyadi; Kapolres Cirebon Kota, AKBP Muhammad Rano Hadiyanto; dan dinas terkait mengunjungi kediaman Arya.
Puput mengatakan, kunjungannya itu atas perintah langsung dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memberikan bantuan.
Bantuan itu meliputi biaya pendidikan dan pengobatan.
"Bantuan yang telah diberikan oleh presiden diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar dan digunakan dengan bijaksana," kata Puput, Senin (13/5/2024), dilansir TribunCirebon.com.
Pemerintah Kota Cirebon juga memberikan bantuan beasiswa kepada Arya dan adik-adiknya hingga jenjang SMP.
"Semoga kejadian ini tidak terulang lagi, dan kami akan terus memperhatikan kondisi warga yang membutuhkan perhatian dari kami," kata Pj Wali Kota Cirebon, Agus Mulyadi.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunCirebon.com dengan judul Viral Arya Bocah di Cirebon Alami Depresi karena HP Dijual Orang Tua, Ibu Menangis Ungkap Alasannya
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunCirebon.com/Eki Yulianto)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.