Sosok Arya, Bocah 13 Tahun Depresi setelah HP-nya Dijual Ibu, Jadi Malas Sekolah dan Sering Ngamuk
Arya Randi Pratama, bocah berusia 13 tahun di Cirebon mengalami depresi setelah HP-nya dijual sang ibu. Ponsel itu dibeli Arya dari jerih payahnya.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Kisah pilu dialami seorang bocah berusia 13 tahun bernama Arya Randi Pratama (13) di Kelurahan Pekiringan, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon, Jawa Barat.
Ia mengalami depresi setelah handphone (HP) miliknya dijual oleh sang ibu, Siti Anita (38).
Ternyata ponsel yang dijual oleh ibunya itu dibeli oleh Arya dari hasil jerih payahnya.
Ketua RT setempat, Ajat Supriadi mengatakan, kejadian tersebut sudah berlangsung sejak beberapa bulan lalu.
Ketika itu, Arya baru dua bulan duduk di bangku kelas VI Sekolah Dasar (SD).
"Arya itu sebenarnya normal, tapi peristiwa itu terjadi ketika Arya memasuki kelas VI."
"Waktu itu baru dua bulanlah tiba-tiba kehilangan HP dari jerih payahnya sendiri," kata Ajat, dilansir TribunCirebon.com.
Ajat menuturkan, sebelumnya Arya berusaha keras untuk bisa memiliki HP agar bisa berkomunikasi seperti teman-temannya.
Setiap Jumat, Arya mengumpulkan uang dari kotak amal di masjid.
Setelah beberapa bulan, Arya akhirnya bisa membeli HP sendiri.
Namun, kebahagiaan Arya itu tak berlangsung lama.
Baca juga: Duduk Perkara Seorang Anak di Cirebon Depresi Berat Gara-gara HP Dijual Ibu, Viral di Medsos
"HP Yang sudah ia beli itu dijual oleh orang tuanya, membuat Arya mulai terganggu pola pikirnya dan malas bersekolah," ungkapnya.
Saat itu, keluarga Arya pun kebingungan dengan kondisi yang dialami bocah tersebut.
Pasalnya, Arya jadi kerap mengamuk dan sering merusak barang-barang yang ada di rumah.
"Kami pernah mengantarnya ke rumah sakit, memberikan perawatan dan lain-lain," ujar dia.
Bahkan akibat depresi yang dialaminya, Arya sempat kabur dari rumah dan ditemukan di Kuningan.
Dengan bantuan sejumlah pihak, termasuk pemerintah kelurahan yang memberikan HP gratis, kondisi Arya mulai membaik.
Namun, kata Ajat, HP tersebut dikabarkan kembali dijual oleh ibu Arya. Akibatnya, kondisi kejiwaan Arya kembali terganggu.
"Sebenarnya saya gak mau menuduh dijual sama orang tuanya tapi melihat kondisi perekonomiannya yang bisa dibilang sangat kurang, orang tuanya melihat HP dan sepeda Arya bernilai uang, sehingga dijual," bebernya.
Di sisi lain, di mata temannya, sebelum depresi, Arya dikenal sebagai pribadi yang riang.
Bahkan, Arya juga disebut anak yang pintar.
"Arya itu dulunya baik-baik saja, normal. Kalau di sekolah, Arya pintar, bergaulnya sama teman-teman, periang orangnya, kata Adi Tri Mulyadi, teman sekelas Arya, Senin.
Kini Dapat Banyak Bantuan
Setelah kisah pilunya ramai menjadi perbincangan, kini Arya mendapat perhatian dari berbagai kalangan.
Baca juga: Suami Pemutilasi Istri di Ciamis Tanya Korban Di Mana Saat Diperiksa, Didiagnosis Alami Depresi
Satu di antaranya datang dari Staf Kementerian Sekretariat Negara RI, Puput Hariadi.
Puput Hariadi bersama Penjabat (Pj) Wali Kota Cirebon, Agus Mulyadi, Kapolres Cirebon Kota, AKBP Muhammad Rano Hadiyanto, dan dinas terkait mengunjungi kediaman Arya.
Puput mengatakan, kunjungannya itu atas perintah langsung dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memberikan bantuan.
Bantuan itu meliputi biaya pendidikan dan pengobatan.
"Bantuan yang telah diberikan oleh presiden diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar dan digunakan dengan bijaksana," kata Puput, Senin (13/5/2024), dilansir TribunCirebon.com.
Pemerintah Kota Cirebon juga memberikan bantuan beasiswa kepada Arya dan adik-adiknya hingga jenjang SMP.
"Semoga kejadian ini tidak terulang lagi, dan kami akan terus memperhatikan kondisi warga yang membutuhkan perhatian dari kami," kata Pj Wali Kota Cirebon, Agus Mulyadi.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunCirebon.com dengan judul Kisah Arya, Bocah 13 Tahun di Cirebon yang Viral karena Depresi Usai HP dan Sepeda Dijual Ibu
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunCirebon.com/Eki Yulianto)