2 Santri di Bogor Diduga Dipukuli Seniornya, Ini Kata Pihak Pondok Pesantren
Orang tua korban, Diah Rachmawati mengatakan anaknya yang masih duduk dibangku kelas 10 itu dikeroyok oleh seniornya pada Selasa (7/5/2024) malam.
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
TRIBUNNEWS.COM - Penganiayaan di dalam pondok pesantren kembali terjadi.
Kali ini kasus datang dari pondok pesantren (Ponpes) di wilayah Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Dua santri pondok diduga dipukuli oleh seniornya.
Korban berinisial RF, warga Jakarta dan H yang berasal dari Bogor.
Orang tua RF, Diah Rachmawati mengatakan anaknya yang masih duduk dibangku kelas 10 itu dikeroyok oleh seniornya pada Selasa (7/5/2024) malam.
Diah Rachmawati mengaku baru mengetahui kejadian tersebut setelah mendapat laporan dari murobi atau orang yang bertanggung jawab terhadap santri asrama.
"Ditelpon dikasih tahu bahwa anak saya itu pingsan dan sekarang sedang diinfus di rumah sakit, saya tanya kenapa? abis ada kejadian pemukulan di asrama," ujarnya.
Ia mengungkapkan, dugaan kekerasan yang dialami oleh anaknya tersebut bermula saat anaknya dan satu temannya yakni H dipanggil untuk menghadap seniornya di asrama yang berbeda namun masih satu lingkungan pesantren.
Kemudian korban pun menuruti panggilan dari seniornya tersebut setelah sholat Isya.
Akan tetapi, di dalam asrama korban justru mendapat kekerasan dari para seniornya.
"Dia ke sana berdua sama temennya, ternyata di sana sudah ditunggu sama enam orang, dihajar di sana. Yang pasti di jadiin samsak," ungkapnya.
Baca juga: Jadi Korban Penganiayaan 6 Kakak Senior, 2 Siswa SMK di Pesantren Modern di Bogor Lapor Polisi
Sementara itu, kata dia, pengeroyokan yang dilakukan oleh para seniornya di latar belakangi tuduhan tak mendasar terhadap korban yakni disangka mengonsumsi obat-obatan terlarang.
Diah Rachmawati menegaskan bahwa tuduhan yang disangkakan oleh para seniornya tersebut terhadap anaknya tidak benar.
"Padahal sebenernya enggak, anak saya itu lagi demam, saya kasih dia obat Mextril, CTM supaya dia bisa istirahat. CTM itu kan obatnya bikin ngantuk banget dia tidur disangkanya mabok, tanpa konfirmasi apa-apa langsung dihajar," ucapnya.