4 Fakta Anak Habisi Ibu Kandung di Kalibunder Sukabumi, Pelaku Sempat Minta Dibunuh Tetangganya
Perempuan paruh baya berusia 45 tahun bernama Inas tewas tangan anak kandungnya, Rahmat (26), Senin (13/5/2024).
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Warga di Kampung Cilandak, Desa Sekarsari, Kecamatan Kalibunder, Kabupaten Sukabumi digegerkan aksi pembunuhan yang dilakukan remaja laki-laki terhadap ibu kandungnya.
Perempuan paruh baya berusia 45 tahun bernama Inas tewas tangan anak kandungnya, Rahmat (26), Senin (13/5/2024).
Apa saja fakta-fakta dalam kasus pembunuhan Inas yang diketahui sejauh ini?
1. Waktu Pembunuhan
- Inas pertama kali diketahui tewas mengenaskan oleh warga sekira pukul 04.15 WIB, Selasa (14/5/2024).
- Nyawa Inas dihabisi oleh Rahmat dengan ditusuk garpu tanah, Inas ditemukan dalam kondisi telentang bersimbah darah di kamar tidurnya.
- Pembunuhan ini sendiri terjadi pada Senin sekira pukul 17.30 WIB.
2. Motif
- Kasatreskrim Polres Sukabumi, AKP Ali Jupri, mengatakan, pelaku mengaku marah terhadap ibunya hingga melakukan pembunuhan.
- Menurut Ali, informasi awal dari masyarakat bahwa yang bersangkutan telah dibunuh oleh anak kandungnya sendiri.
- Sementara polisi masih mendalami motif daripada pelaku, pengakuan sementara pelaku merasa kesal terhadap ibunya.
- Motif pelaku diduga kesal karena tidak dibelikan motor oleh korban.
- Ironinya, setelah menghabisi nyawa ibunya, pelaku tak lantas kabur, Rahmat justru tidur di rumah dengan kondisi badan dan pakaiannya terdapat bercak darah sang ibu.
3. Orang pertama yang mengetahui pembunuhan
- Pahrudin menjadi orang pertama yang mengetahui hal ini.
- Ia menyebut sekitar pukul 04.00 WIB Rahmat datang ke rumahnya dan menyodorkan uang Rp330.000.
- Pelaku, katanya, meminta untuk dihabisi. Ia juga mengaku telah membunuh ibunya.
- "Dia bawa uang ke rumah, katanya gini, aa tolong bunuh saya, saya udah membunuh Ibu saya, gitu ke saya, itu doang," tutur Pahrudin di lokasi.
- Ia yang kaget dengan permintaan pelaku lantas mendatangi Ketua RT setempat dan langsung mengumpulkan warga mendatangi rumah korban.
4. Mengaku telah membunuh ibunya
- Pahrudin dan mengaku telah membunuh ibunya sendiri.
- "Korban itu setelah bunuh ibunya tidur dulu di kamarnya, karena kamarnya bersebelahan, korban tidur, setelah tidur pagi hari korban terbangun langsung ke rumah tetangga dengan membawa uang kurang lebih 300 ribu."
- "Dia berkata pada tetangganya, 'Pak, tolong bunuh saya, ini ada uang saya kasih, bunuh saya, saya telah membunuh Ibu saya', (itu) disampaikan oleh tersangka," ucap Ali Jupri.
Pelaku sempat tidur di samping mayat ibunya
Kepada polisi, Rahmat mengaku sempat tidur di rumah bersama korban. Saat itu korban dibunuh di kamar tidurnya saat beristirahat.
Setelah melakukan aksi bejatnya, Rahmat tak lantas kabur.
Ia malah tidur di kamarnya dengan kondisi badan dipenuhi bercak darah korban.
"Pelaku itu setelah bunuh ibunya tidur dulu di kamarnya, karena kamarnya bersebelahan. Setelah tidur, pagi hari sekitar jam 05.00 pagi korban terbangun," kata Ali Jupri.
Ali Jupri menjelaskan, korban menderita luka tusukan di dada, muka, leher, dan kepala.
"Kami masih mendalami motifnya. Sementara dari pengakuan tersangka R bahwasanya dia kesal terhadap ibunya, tapi masih kami dalami apa motifnya sebenarnya," jelasnya.