Cerita Lengkap Bocah di Cirebon Depresi, Kecewa ke Orang Tua Gegara Ponsel Hasil Tabungannya Dijual
Pemicu bocah bernama lengkap Arya Randi Pratama ini dikabarkan dari kekecewaan terhadap orang tuanya.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Cerita anak depresi dari Cirebon berinisia AR, bermula ketika dirinya baru dua bulan menginjakkan kaki di kelas VI Sekolah Dasar.
AR, 13, tahun adalah bocah dari Kampung Gunungsari Bedeng, RT 4/7, Kelurahan Pekiringan, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon.
Sosoknya viral karena diketahui mengalami depresi setelah ponsel atau HP miliknya dijual oleh sang ibu, Siti Anita (38).
Kronologi depresinya AR ini diungkapkan oleh Ajat Supriadi, ketua RT di tempat AR tinggal.
Ajat yang ditemui baru-baru ini menyebut kejadian itu sudah berlangsung sejak beberapa bulan lalu.
"AR itu sebenarnya normal, tapi peristiwa itu terjadi ketika AR memasuki kelas VI, waktu itu baru dua bulan-lah tiba-tiba kehilangan HP dari jerih payahnya sendiri," ujar Ajat.
Menurut Ajat, AR sebelum peristiwa miris itu terjadi, bocah yang baru berulang tahun pada 12 Mei 2024 kemarin itu berusaha keras untuk memiliki alat komunikasi seperti HP.
HP itu digunakan agar bisa berkomunikasi seperti teman-temannya.
Kata Ajat, AR mengumpulkan uang dari kotak amal di masjid setiap hari Jumat dan setelah beberapa bulan, ia berhasil membeli HP sendiri.
"Namun, kebahagiaan AR tidak berlangsung lama."
"HP yang sudah ia beli itu dijual oleh orang tuanya, membuat AR mulai terganggu pola pikirnya dan malas bersekolah," ucapnya.
Saat itu, keluarga AR kebingungan dengan kondisi yang dialami AR.
Di mana, AR kerap mengamuk dan sering merusak barang-barang yang ada di dan rumahnya.
Saat ditelusuri, AR ternyata mengalami depresi. Ajat menyampaikan, saat itu keluarga AR kemudian meminta solusi kepada RT dan RW setempat agar AR bisa sehat lagi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.