Cerita Lengkap Bocah di Cirebon Depresi, Kecewa ke Orang Tua Gegara Ponsel Hasil Tabungannya Dijual
Pemicu bocah bernama lengkap Arya Randi Pratama ini dikabarkan dari kekecewaan terhadap orang tuanya.
Editor: Malvyandie Haryadi
Dengan antusias, RT, RW dan masyarakat sekitar berusaha membantu AR dengan berbagai upaya yang bisa dilakukannya.
"Kami pernah mengantarnya ke rumah sakit, memberikan perawatan dan lain-lain," ujar dia.
Suatu ketika, Ajat menyampaikan, AR sempat kabur dari rumah dan ditemukan di Kuningan karena depresi tersebut.
Beruntung, dengan bantuan semua pihak, termasuk pemerintah kelurahan yang memberikan HP gratis, AR diketemukan dan mulai bangkit lagi.
Namun, HP dan sepeda yang diberikan tersebut juga dikabarkan dijual oleh ibunya, membuat AR kembali terganggu.
"Sebenarnya saya gak mau menuduh dijual sama orang tuanya, tapi melihat kondisi perekonomiannya yang bisa dibilang sangat kurang, orang tuanya melihat HP dan sepeda AR bernilai uang, sehingga dijual," katanya.
Meskipun demikian, upaya dari RT dan warga terus dilakukan untuk mendukung dan membuat AR senang.
Semoga dengan dukungan ini, AR bisa kembali ceria dan semangat menjalani hari-harinya.
"Pernah kami berswadaya sama masyarakat memberikan sepeda ke AR, tapi lagi-lagi sepeda dan HP kembali hilang (dijual lagi sama orang tuanya)," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, AR (13), bocah asal Kota Cirebon belakangan ini viral di berbagai platform media sosial.
Pasalnya, AR dikabarkan mengalami depresi di usianya yang baru saja menginjak angka 13 tahun pada 12 Mei 2024 kemarin.
Pemicu bocah bernama lengkap AR Randi Pratama ini dikabarkan dari kekecewaan terhadap orang tuanya.
Di mana, ibunya menjual handphone milik AR yang dibelinya sendiri dari hasil menabung.
Faktor ekonomi menjadi alasan sang ibu menjual HP milik anaknya tersebut.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.