Pabrik Sabu di Surabaya Dibongkar, Jutaan Pil Narkoba Disita, Hasil Produksi Dijual hingga Jateng
Polisi berhasil bongkar pabrik narkoba rumahan di Surabaya, Jawa Timur. Barang bukti senilai puluhan miliar rupiah berhasil diamankan
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Suci BangunDS
Ada beberapa karyawan pabrik sekitar lima orang yang telah diperiksa polisi.
"Ada pekerjanya, yang saat ini masih terus kami dalami untuk pengembangan,"
"Pastinya, belum dapat kami pastikan, tapi di atas 5 orang," ujarnya saat konferensi pers di lokasi pabrik obat-obatan terlarang tersebut, Senin (20/5/2024).
TribunJatim.com mewartakan, jutaan obat-obatan terlarang tersebut diedarkan di Jawa Timur hingga ke Jawa Tengah.
Dibeli oleh Kalangan Nelayan
Sementara itu, dari catatan pembeliann yang didapatkan polisi, pembelinya merupakan pekerja atau orang berusia dewasan.
Polisi juga mengungkap, kebanyakan konsumennya adalah kalangan nelayan.
"Kalau pil ini, (pangsa pasarnya) rata-rata kelas menengah ke bawah. Rata-rata pekerja pekerja. Terutama Pil Carnophen dan Pil Double LL, untuk nelayan," katanya.
Ditanya soal dari mana kemampuan para tersangka meracik obat-obatan terlarang, Robert menuturkan bahwa tak menutup kemungkinan, kemampuan para tersangka didapatkan dari narapidana lain.
"Ya kalau ilmu dalam penjara, saya tidak pastikan, mungkin mereka memiliki networking yang ada dalam LP," pungkasnya.
Baca juga: Pabrik Narkoba di Semarang Digerebek: 2 Orang Peracik Ditangkap, 1 Orang Buron
Nilai Barang
Kombes Dirmanto menuturkan, dari penangkapan ADH dan MY ini, diperkirakan ada 50 ribu orang masyarakat Jatim yang terselamatkan dari barang haram ini.
Sementara itu, barang yang disita bernilai sekitar Rp23 miliar.
"Ini pengembangan kasus. ADH baru bebas 2023 dan MY baru bebas 2022. Rumah ini dikontrak, dengan catatan untuk produksi kopi. Kami akan kejar DPO," ujar Dirmanto saat dihubungi TribunJatim.com, Senin (20/5/2024).
Jaringan Malaysia
Robert menambahkan, barang bukti yang didapatkan dari tangan ADH bersumber dari jaringan pengedar asal Malaysia.
Jaringan tersebut, mengirim pasokan barang haram melalui jalur darat.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.