Penerbangan Lampion Waisak di Candi Borobudur Khidmat, Bhante Daniel: Kedamaian Ditemukan Dalam Diri
Terkandung makna di balik perayaan Hari Raya Waisak oleh umat Budha di Candi Borobudur
Penulis: Aprilia Saraswati
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUN-VIDEO.COM -Terkandung makna di balik perayaan Hari Raya Waisak oleh umat Budha di Candi Borobudur pada Kamis (23/5/2024).
Sebagai iringan dalam puncak penerbangan lampion, sesi meditasi digelar.
Bhante Daniel Damarako bertugas memimpin prosesi tersebut dengan menyalakan lilin di lokasi upacara.
Dengan khidmat, ia meminta para peserta untuk menciptakan kedamaian dari dalam diri.
“Sebelum menyalakan lilin di luar, mari kita nyalakan lilin dalam hati kita. Karena kita menghabiskan waktu mendoakan perdamaian mari mengambil waktu menciptakan kedamaian. Karena dalam diri kita ada kedamaian,” ujar Bhante Daniel.
Adapun penerbangan lampion di sesi 1 dimulai pukul 19.00 WIB.
Peserta yang didominasi memakai baju putih tampak khidmat mengikuti semua rangkaian acara.
Acara puncak penerbangan lampion dimulai setelah pemukulan gong detik-detik Waisak sebanyak 3 kali.
Satu lampion akan diterbangkan 4-5 orang.
Sebelum diterbangkan, peserta diminta untuk berdoa untuk diri sendiri, Indonesia, dan seluruh dunia.
Lampion diibaratkan sebagai doa segala yang kurang baik akan hilang dengan api damai.
Baca juga: Ramah Lingkungan, Lampion Waisak Borobudur Habis Terurai di Langit
Tampak lampion beterbangan di langit dengan latar belakang kegagahan Candi Borobudur.
Meski gerimis turun sebelum acara dimulai, tidak mengurangi kekhusyukan peserta.
Tidak hanya umat Buddha, acara penerbangan lampion juga diikuti oleh umat agama lain.
(Tribun-Video.com/ Aprilia Saraswati)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.