TRIBUNNEWS.COM - Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) meluncurkan progam melawan hoaks jelang Pilkada 2024 yang berfokus pada kaum lansia, di Hotel Alila, Solo, Jawa Tengah pada Jumat (24/5/2024).

Anggota utama Mafindo Solo Raya, Niken Setyawati membeberkan, dua program tersebut adalah Kelas Kebangsaan dan Tular Nalar.

Dua program ini diperuntukkan kaum muda dan lansia.

Niken mengatakan Mafindo merancang program lansia karena kaum lanjut usia paling rentan terpapar hoaks.

“Masalahnya sebagian besar masyarakat adalah kelompok rentan dan mudah terpapar hoaks dan literasi digital rendah,” kata Niken, Jumat.

Niken menjelaskan, kalangan lansia bisa terus terpapar hoaks jika sekali mengakses informasi tidak benar, sebab alogaritma akan terbentuk secara cepat.

Guna melawan hoaks, Mafindo memberikan literasi digital kepada masyarakat.

Program Tular Nalar tersebut disponsori oleh google.org, memberikan kurikulum terkait pemilu dan penipuan terhadap lansia.
Sementara Sekolah Kebangsaan dikhususkan untuk anak muda dengan kurikulum Pre-bunking dan De-bunking.

“Kita adakan tiga kelas untuk lansia di Kota Manado, Purwokerto, dan Banjarmasin,"

"Tingkat keberhasilannya cukup efektif karena peserta juga melakukan pre-test dan post-test,” kata dia.

Khusus untuk lansia, ada pendekatan khusus yang dilakukan Mafindo.
Meski kelas berisikan 100 peserta, tetapi akan dibagi lagi menjadi kelompok kecil yang didampingi satu pendamping.

Dalam kelompok kecil para lansia bisa lebih leluasa menceritakan pengalamannya soal hoaks.

Sistem micro teaching yang diterapkan Mafiindo, lansia akan diberikan cara-cara mengatasi disinformasi.

Niken mengatakan, Mafindo juga memiliki program ChatBot yang terhubung langsung dengan database Mafindo.