Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dugaan Malpraktik di Puskesmas Cianjur, Bocah 10 Tahun Tewas saat Dirawat, Makam Dibongkar

Makam bocah di Cianjur yang diduga jadi korban malpraktik dibongkar. Bocah berumur 10 tahun tewas saat dirawat di Puskesmas Sindangbarang.

Editor: Abdul Muhaimin
zoom-in Dugaan Malpraktik di Puskesmas Cianjur, Bocah 10 Tahun Tewas saat Dirawat, Makam Dibongkar
ThinkStock via Kompas
Ilustrasi tewas. Petugas gabungan melalukan ekshumasi makam DAN (10) yang diduga menjadi korban malapraktik di Puskesmas Sindangbarang, Kabupaten Cianjur. 

Laporan Kontributor Tribunjabar Kabupaten Cianjur, Fauzi Noviandi

TRIBUNNEWS.COM - Polres Cianjur menyelidiki dugaan kasus malpraktik yang menewaskan seorang bocah berinisial DAN (10).

Anak dari pasangan Syarifahlawati (43) dan Deni (40) meninggal dunia saat dirawat di Puskesmas Sindangbarang pada Minggu (21/4/2024) lalu.

Pihak keluarga menyebut DAN sempat disuntik kemudian mengalami kejang-kejang.

Makam korban dibongkar untuk proses autopsi jenazah, Selasa (28/5/2024).

Proses pembongkaran makam tersebut dilakukan tim kedokteran forensik, pemulasaran jenazah RSUD Cianjur dan INAFIS Polres Cianjur di Kampung Cieurih RT 03/03, Desa Jayagiri, Kecamatan Sindangbarang, Kabupaten Cianjur.

Kasat Reskrim Polres Cianjur AKP Tono Listianto mengatakan, pembongkaran dan pengangkatan jenazah dugaan kasus malapraktik tersebut dilakukan untuk kepetingan penyelidikan lebih lanjut.

Berita Rekomendasi

"Tim Inafis dan Forensik dari RSUD Sayang Cianjur sudah tadi sudah selesai membongkar makam korban. Jenazahnya pun langsung dibawa ke RSUD Cianjur untuk dilakukan otopsi Rabu (28/5/2024)," ucapnya saat dihubungi, Selasa (28/5/2024).

Selain itu Tono mengatakan, pihaknya hingga saat ini sudah memeriksa sebanyak 12 saksi, terdiri dari keluarga, saksi ahli, dan pihak Puskesmas Sindangbarang.

"Proses penyelidikan masih akan tetap berlanjut, dan hasil otopsi jenazah pun nantinya akan menjadi petunjuk dalam penyelidikan," kata dia.

Sementara itu Syarifahlawati (44) mengaku ikhlas dengan berbagai proses hukum yang dilakukan kepolisian untuk mencari keadilan terkait kematian anaknya.

"Keluarga sudah menerima dan siap melanjutkan, bahkan banyak juga yang datang untuk memberikan dukungan. Selain itu, sebelum dilakukan pengangkatan jenazah, kita juga melakukan pengajian terlebih dahulu," ucapnya.

Baca juga: Bocah di Cianjur Diduga jadi Korban Malpraktik Perawat Puskesmas, Tewas Setelah 5 Jam Dirawat

Dia mengatakan, keluarga akan hadir dalam proses otopsi jenazah di RSUD Cianjur pada Rabu (29/5/2025) yang dilakukan penyelidikan.

"Keluarga akan datang juga untuk mengetahui penyebab kematian anak saya," kata dia.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas