Dikepung Warga, Maling di Surabaya Panik, Buang Air Besar di Celana, Minta Tolong Polisi
Panik dikepung dan terancam di hajar warga, Maling motor di Surabaya buang air besar di celana, pasrah, minta tolong polisi.
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Maling motor di Surabaya viral buang air besar di celana lantaran panik sudah dikepung warga.
Dia pun pasrah, hingga minta tolong dipanggil Polisi agar segera ditangkap daripada babak belur dikeroyok massa.
Kejadian detik-detik maling dikepung hingga buang air besar itu terekam dalam video amatir.
Diketahui terduga maling motor itu terjadi di Surabaya, Jawa Timur (Jatim).
Video penyergapan itu, diunggah oleh akun Instagram @surabayakabarmetro, pada Sabtu (1/6/2024) malam.
Tertulis dalam keterangan video yang berbentuk stiker, bahwa momen penyergapan terduga maling motor itu, berlokasi di perkampungan Klampis Ngasem, Sukolilo, Surabaya.
"Info curanmor pelaku tertangkap di Klampis Ngasem. Surabaya sigap, ojo macem-macem nang kampung kene," tulis keterangan dalam stiker video unggahan @surabayakabarmetro, seperti yang dilihat TribunJatim.com, Sabtu (1/6/2024).
Saksi warga SW mengatakan, penyergapan terduga maling yang berjumlah dua orang itu, terjadi di permukiman Klampis Ngasem kawasan tempat tinggalnya, pada pukul 23.00 WIB.
Satu orang terduga pelaku pertama berhasil disergap dan dihajar warga di dekat lokasi kejadian pencurian.
Sedangkan, satu orang terduga pelaku kedua, sempat bersembunyi di sebuah dapur restoran kawasan jalan tersebut, karena tidak sempat kabur dan takut dihajar warga.
"Lalu dihajar warga sampai amit nggeh (maaf ya) si pencuri buang air besar. Lalu yang satu lagi lari di salah satu resto di daerah Kertajaya seberang Texas," ujarnya saat dihubungi TribunJatim.com, Sabtu (1/6/2024).
Baca juga: Maling Motor yang Beraksi di Tebet Meninggal Usai 3 Hari Dirawat di RS
Usut punya usut, kedua terduga pelaku itu, sempat mencuri motor Honda Beat Street milik korban berinisial UN yang terparkir di depan rumah.
Saat berupaya membawa kabur motor dengan menyusuri gang permukiman padat itu, mendadak aksinya diteriaki oleh beberapa orang warga.
Karena gelagatnya mencurigakan, kedua terduga pelaku lantas dipaksa berhenti untuk diinterogasi.