Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Main Bola Pecahkan Kaca Rumah Penjaga Sekolah Bocah SD di Bengkulu Dihajar hingga Paru-parunya Rusak

Bocah SD di Bengkulu jadi korban penganiayaan diduga oleh penjaga sekolah hingga alami kerusakan paru-paru, polisi turun tangan.

Penulis: Theresia Felisiani
zoom-in Main Bola Pecahkan Kaca Rumah Penjaga Sekolah Bocah SD di Bengkulu Dihajar hingga Paru-parunya Rusak
HO/TribunBengkulu/ist/Dok Keluarga
Korban Farel, bocah SD di Bengkulu Selatan diduga dianiaya Penjaga Sekolah hingga paru-parunya rusak kini terbaring di RS Palembang. 

TRIBUNNEWS.COM, BENGKULU SELATAN - Bocah SD di Bengkulu jadi korban penganiayaan hingga alami kerusakan paru-paru.

Korban mengalami sesak nafas diduga semenjak peristiwa penganiayaan pada, Selasa 30 April 2024 lalu.

Kini bocah malang bernama Farel (9) tersebut masih mendapatkan perawatan di RS Palembang.

Farel diduga dianiaya oleh seorang oknum penjaga sekolah di SDN 31 Bengkulu Selatan berinisial De.

Kasus ini dugaan penganiayaan ini sudah dilaporkan ke pihak kepolisian.

Kronologi Penganiayaan Berawal dari Korban dan Temannya Bermain Bola

Kronologi oknum penjaga sekolah di Bengkulu Selatan aniaya siswa SD hingga dirujuk ke Rumah Sakit (RS) Palembang.

Oknum penjaga SDN berinisial De dilaporkan menganiaya salah seorang murid SD yang bernama, Farel (9) warga Desa Padang Jawi Kecamatan Bunga Mas Kabupaten Bengkulu Selatan Provinsi Bengkulu.

Berita Rekomendasi

Peristiwa penganiayaan tersebut bermula pada, Selasa 30 April 2024.

Pada saat itu di waktu jam pelajaran sekolah, korban Farel dan teman-temannya sedang bermain bola di halaman lingkungan sekolah tersebut.

Kemudian, pada saat itu bola mengenai salah satu kaca rumah penjaga sekolah dan kaca itu pecah.

Tak Terima hal itu, sang penjaga sekolah langsung melakukan penganiayaan terhadap korban.

Kades Padang Jawi Kecamatan Bunga Mas Sakuan membenarkan, memang ada satu anak warganya yang dianiaya oleh penjaga sekolah.

"Iya benar, kejadian pemukulan itu memang ada. Korban bernama Farel (9) anaknya salah satu warga kami yakni, Ahyan yang masih duduk dikelas 4 SD," ungkap kades.

Hanya saja, kades mengaku jika sampai saat ini dirinya tidak mengetahui secara persis bagaimana kronologi kejadian tersebut. Yang jelas, usai kejadian, korban harus dilarikan ke RS.

Pada awalnya, korban hanya dilarikan ke RSUD Hasanuddin Damrah (RSHD) Manna.

Namun, pada saat itu korban dirujuk untuk diobati ke RS di Kota Bengkulu.

Baca juga: Siswa SMP di Batu Tewas Dianiaya 5 Teman, Tak Berani Lapor karena Diancam, Alami Pendarahan Otak

Selanjutnya setelah sempat dibawa ke Kota Bengkulu, ternyata korban masih juga mengeluhkan sesak nafas. Korban akhirnya dibawa pulang ke rumah.

Namun, karena melihat kondisi korban yang kian memperihatinkan, akhirnya pihak keluarga kembali membawa korban ke RSHD Manna.

Pihak RSHD Manna langsung merujuk agar korban dibawa ke RS Palembang.

"Sampai hari ini korban masih dirawat di salah satu rumah sakit di Palembang. Korban itu alami sesak nafas dan trauma," cerita kades.

Kapolres Bengkulu Selatan AKBP Florentus Situngkir, S.IK Kasi Humas AKP Sarmadi membenarkan, memang ada laporan mengenai penganiayaan tersebut.

"Iya benar, ada laporan penganiayaan itu. Laporan masuk seminggu yang lalu oleh orangtua korban. Tapi sampai saat ini kita belum mengetahui secara detail kejadiannya," katanya.

Lanjut kasi, pihaknya juga kesulitan untuk melakukan pengusutan laporan tersebut.

Hal itu lantaran, orang tua korban baru melapor setelah seminggu kejadian.

Sehingga, saat pihaknya melakukan visum terhadap korban. Bekas kekerasan ataupun pukulan yang dilakukan oleh terlapor tidak nampak lagi divisum.

"Kalau keterangan orang tuanya, pukulan itu mengenai bagian kepala dan pinggang kiri korban. Tapi itu, saat divisum tidak nampak lagi," jelasnya.

Sejauh ini, pihaknya masih menunggu hasil dari keterangan dokter. Sebab, berdasarkan informasi terakhir, korban mengalami kendala di bagain paru-paru.

Akan tetapi, penyakit paru-paru korban itu belum dapat dipastikan apakah dampak dari penganiayaan tersebut atau memang karena sakit yang diderita oleh korban.

"Informasi korban masih dirawat di Palembang. Sehingga, kita belum bisa mencari keterangan lebih lanjut," jelas kasi.

Kondisi Terkini

Kondisi terkini Farel (9), siswa SD di Kabupaten Bengkulu Selatan Provinsi Bengkulu diduga jadi korban penganiayaan oknum penjaga sekolah.

Hingga, Minggu 2 Juni 2024, Farel masih mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit (RS) Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel).

Dari keterangan pihak keluarga korban, bocah yang masih duduk di bangku kelas 4 SDN di Desa Padang Jawi mengalami cidera yang sangat serius hingga dilarikan ke salah satu RS Palembang.

Dalam postingan salah satu keluarga korban di akun Facebook bernama, Herliza Martina (37) menjelaskan, karena korban mengalami cidera serius.

Pasca penganiayaan tersebut, kondisi kesehatan korban belum stabil.

Bahkan, akibat kencangnya tendangan pelaku yang mengenai tubuh korban, sehingga menyebabkan korban mengalami kerusakan pada bagian paru-paru sebelah.

Dari pemeriksaan pihak dokter di rumah sakit, terdapat gumpalan darah yang menempel di bagian paru-paru korban.

Hal ini jugalah membuat korban sampai dilarikan ke RS di Palembang sejak beberapa hari lalu.

"Kini Ananda kami ini (Farel, red) masih dirawat di Rumah Sakit Palembang. Ananda mengalami kerusakan pada paru-paru sebelah, karena kuatnya tendangan penjaga sekolah," bebernya.

Baca juga: Kesaksian Ibu di Batu usai Anaknya Tewas Dianiaya, Korban Kelas 7 SMP Alami Pendarahan Otak

Sambung Herliza, pihak keluarga melalui orang tua korban sudah melaporkan penganiayaan tersebut ke Polres Bengkulu Selatan.

Polisi sudah meminta keterangan sejumlah pihak untuk mencari titik terang perkara itu.

Untuk itu, pihaknya sangat mengharapkan agar pihak kepolisian segera mengusut tuntas perkara tersebut.

Pihaknya, juga meminta agar pelakunya segera dihukum dengan hukuman yang setimpal.

"Kami dari pihak keluarga besar minta penjaga sekolah berinisial De itu agar segera menerima hukuman yang setimpal yaitu dipenjara," tegasnya.

Selain itu, pihaknya juga meminta agar pihak sekolah khususnya, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Bengkulu Selatan juga segera mengambil tindakan atas kejadian ini.

Sehingga, kejadian serupa tidak terulang lagi di kemudian hari. Apalagi, sejak beberapa waktu terkahir memang dunia pendidikan di Kabupaten Bengkulu Selatan sering terjadi masalah.

"Dinas terkait juga harus mengambil tindakan atas kejadian ini. Jangan diam saja," harapnya.

Respons Dikbud

Respon Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Bengkulu Selatan soal murid SD dirawat di rumah sakit diduga dianiaya penjaga sekolah.

Perilaku yang dilakukan oleh oknum penjaga sekolah inisial De dikecam keras Dinas Dikbud Bengkulu Selatan.

Kepala Dinas Dikbud Bengkulu Selatan Novianto, S.Sos, M.Si mengatakan tidak akan memberikan perlindungan terhadap oknum penjaga sekolah yang dilaporkan sudah menganiaya salah satu siswa SD.

Dikbud sepenuhnya akan menyerahkan proses hukum yang telah dilaporkan pihak keluarga ke Polres Bengkulu Selatan.

"Tidak akan ada perlindungan dari kami (Dikbud, red) silahkan proses hukum yang ada. Karena, perilaku tersebut sangat tidak wajar lagi dilakukan. Apalagi korban itu anak sekolah dasar," ungkapnya.

Menurut Novianto, seharusnya anak-anak cukup ditegur dan dilakukan perbaikan secara mandiri atas kerusakan yang disebabkan siswa.

"Cukup tegur saja, kan sama tahu dana untuk memperbaiki itu ada. Jika sampai ada pemukulan itu sangat salah. Tetapi jangan sampai kita juga membiarkan begitu saja aktivitas siswa," beber Novianto.

Lanjutnya, saat ini korban sudah menjalani operasi dan tinggal tahapan pemulihan lagi. Ia berharap korban segera kembali menempuh pendidikan dan bergabung belajar di sekolahnya.

"Informasi yang kami terima dia (korban, red) sudah selesai menjalani operasi. Artinya tinggal tahap pemulihan lagi, kita berharap korban segera sembuh agar bisa kembali menempuh pembelajaran di sekolah," harapnya.

Baca juga: Detik-detik Siswa SMP di Batu Tewas Dianiaya Teman, 5 Pelaku Pukul, Tendang hingga Rekam Korban

Sementara itu, berkaitan dengan biaya pengobatan korban semua sudah dilaporkan kepada Bupati Bengkulu Selatan Gusnan Mulyadi.

"Kejadian tersebut sudah kami laporkan ke pimpinan (bupati, red). Nantinya biaya pengobatan sepenuhnya ditanggung oleh pemerintah daerah," jelasnya.

Selain itu, oknum penjaga sekolah sesegera mungkin diberikan sanksi.

"Kita tunggu dulu prosesnya. Jika proses hukumnya sudah selesai, sanksi oknum penjaga sekolah tersebut tidak lain diberhentikan," ungkap Novianto.

Pengakuan Penjaga Sekolah Diduga Aniaya Murid SD di Bengkulu Selatan

Pengakuan penjaga sekolah yang diduga aniaya murid SD di Bengkulu Selatan hingga dirujuk ke Rumah Sakit (RS) Palembang.

Penjaga sekolah insial De membantah sudah menganiaya dengan cara menendang dan memukul korban.

Hal itu disampaikan terlapor saat dipanggil dan dimintai keterangan oleh penyidik Polres Bengkulu Selatan.

Penyidik juga sudah memanggil dan meminta keterangan sejumlah saksi dari teman-teman korban.

Keterangan dari terlapor dengan saksi teman-teman korban berbeda.

Menurut teman-teman korban, oknum penjaga sekolah memukul dan menendang bagian punggung maupun kepala bagian belakang korban saat bola yang dimainkan korban dan teman-temannya merusak jendela rumah penjaga sekolah.

Sebaliknya, pengakuan oknum penjaga sekolah membantah memukul serta menendang korban.

Melainkan De hanya mendorong korban sehingga terjatuh.

Polisi juga menghadirkan pihak sekolah untuk dimintai keterangan. Hanya saja pengakuan pihak sekolah tidak ada guru yang melihat peristiwa tersebut.

Dikatakan Kasi Humas Polres Bengkulu Selatan AKP Sarmadi, proses penyelidikan laporan dugaan penganiayaan yang dialami murid SD dengan terlapor penjaga sekolah masih berlangsung.

Laporan tindak pidana penganiayaan sudah diterima Polres Bengkulu Selatan.

"Iya laporan sudah masuk dan diterima. Kini sedang berlangsung proses penyidikan oleh satreskrim Polres Bengkulu Selatan," ungkap kasi humas.

Polisi Periksa 9 Saksi

Polres Bengkulu Selatan menanggapi penganianyaan siswa SDN 31 Bengkulu Selatan memastikan, jika kasus tersebut akan diusut sampai tuntas.

Kapolres Bengkulu Selatan AKBP Florentus Situngkir, S.IK melalui Kasat Reskrim AKP Susilo, S.H, M.H membenarkan, jika sejauh ini pihaknya terus melakukan pengusutan dan melengkapi bukti pendukung untuk menetapkan tersangka dalam perkara tersebut.

"Sampai saat ini kami masih mengumpulkan bukti pendukung dalam perkara ini," kata Kasat.

Selama pengusutan kasus penganiayaan tersebut, pihaknya juga sudah melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi yang terlibat dalam perkara tersebut.

"Sudah ada 9 saksi yang kami periksa. Mulai dari pihak sekolah, kawan korban saat bermain bola dan orang tua korban," jelas AKP Susilo, Senin (3/6/2024).

Memang pada awalnya, pihaknya kesulitan untuk mencari bukti pendukung untuk menguatkan tuduhan yang disampaikan keluarga korban dalam laporannya.

Mengingat, pihak keluarga korban baru melaporkan peristiwa tersebut setelah seminggu pasca kejadian. Sehingga, saat dilakukan visum terhadap korban, tidak ada lagi bekas lecet ataupun lebam di tubuh korban.

Namun, saat ini pihaknya tinggal menunggu keterangan dari pihak dokter yang menangani korban di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad Hoesin Palembang (RSMH) Palembang.

Apapun, hasil dari keterangan dokter nantinya akan dijadikan bukti untuk melanjutkan perkara tersebut.

"Kita tinggal menunggu keterangan dokter yang menangani korban di Palembang. Nantikan, itu akan kami jadikan bukti pendukung," pungkas Kasat.

Ilustrasi
Ilustrasi ()

Apapun keputusan dari pihak dokter nantinya, kasus ini akan tetap dilanjutkan.

Mengingat yang namanya penganiayaan dengan korban dibawa umur tetap melanggar hukum.

"Ya, apapun itu alasan, kalau melakukan penganiayaan. Apalagi ini korbannya anak-anak jelas melanggar hukum makanya akan kita usut," tegas Kasat.

Sementara perkara ini bukan lagi penyelidikan melaikan sudah naik pada tahap penyidikan.

"Dari penyelidikan sudah naik status ke penyidikan," ujar Kasat. (tribun network/thf/TribunBengkulu.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas