Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

4 Kejadian Ular Telan Manusia di Sulawesi, Ada Jasad Korban Ditemukan Utuh dengan Pakaian dan Sepatu

Kejadian ular piton memakan manusia 'bulat-bulat' di Sulawesi bukanlah kejadian pertama. Ada empat peristiwa serupa lain yang pernah terjadi.

Penulis: Malvyandie Haryadi
zoom-in 4 Kejadian Ular Telan Manusia di Sulawesi, Ada Jasad Korban Ditemukan Utuh dengan Pakaian dan Sepatu
Ist
Berikut empat kasus kematian manusia akibat dimakan ular, khususnya di Pulau Sulawesi. 

TRIBUNNEWS.COM, SIDRAP - Perempuan warga Desa Kalempang, Kecamatan Pitu Riawa, Sidrap, Sulawesi Selatan, tewas ditelan ular piton.

Adalah suami korban yang menemukan jasad sang istri dalam perut ular piton, Jumat (7/6/2024).

Kejadian ular piton memakan manusia 'bulat-bulat' di Sulawesi bukanlah kejadian pertama. Ada empat peristiwa serupa lain yang pernah terjadi.

Berikut sejumlah kasus ular makan manusia yang terjadi di Sulawesi.

1. Petani mamuju dimakan ular tahun 2017

Seorang petani bernama Akbar (25) ditemukan tewas di dalam perut ular piton sepanjang empat meter di Desa Salubiro, Kecamatan Karossa, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, Selasa (28/3/2017).

Jasad Akbar ditemukan utuh lengkap dengan pakaian dan sepatu boots yang biasa digunakannya saat berkebun.

BERITA REKOMENDASI

Warga menemukan korban di dalam perut ular setelah menangkap dan menyeret ular piton dari sebuah padang rumput di kawasan perkebunan sawit di Desa Salubiro, Kecamatan Karossa, Senin (27/3/2017) sekitar pukul 21.00 Wita, dan membedahnya.

Kronologi

  • Akbar diketahui hilang setelah pamit menuju kebun sawit miliknya di Desa Salubiro pada Minggu (26/3/2017) sekitar pukul 09.00 Wita, untuk memanen sawit. Namun, hingga keesokan harinya, korban tak kunjung pulang.
  • "Kemarin masih sempat pamitan mau ke kebun. Tapi hingga malam hari kami bingung dan sempat cari tahu ke tetangga tapi tidak ada kabar," tutur Iwan, salah satu keluarga korban.
  • Karena tak kunjung ada kabar dan tidak segera ditemukan, puluhan warga, termasuk aparat desa, turun tangan mencari Akbar ke kawasan perkebunan sawit di sekitar kebun milik korban, Senin.
  • Warga yang bergotong-royong mencari dan memeriksa seluruh areal perkebunan milik korban terkejut saat menemukan seekor ular piton raksasa sepanjang empat meter lebih yang tidak bisa bergerak meninggalkan tempatnya di semak-semak.
  • Rifai, salah satu warga yang ikut mencari korban, mengatakan, mereka lalu menangkap ular tersebut. Betapa terkejutnya mereka ketika menemukan korban sudah tewas di perut ular tersebut.

Saat perut ular piton itu dibelah, kaki korban yang masih memakai sepatu boots langsung menyembul keluar. Warga pun berhati-hati membelah perut piton agar parang yang digunakan tidak mengenai jasad korban.

“Setelah semua semak-semak kita periksa ternyata ditemukan seekor ular piton raksasa yang sudah tak bisa bergerak dari tempatnya. Karena warga curiga, ular ini dibelah perutnya, benar saja baru beberapa sentimeter dibelah sepatu korban menyembul dari perut piton,” tambah Junaedi, Sekretaris Desa Salubiro.

Jasad Akbar langsung dibawa warga ke rumah duka dan tiba sekitar pukul 22.00 Wita. Korban kemudian dimakamkan pihak keluarga di pekuburan umum, Selasa (28/3/2017).

2. Warga Muna tewas dimakan ular tahun 2018

Kematian tragis menimpa seorang wanita bernama Wa Tiba (54), warga Desa Persiapan Lawela, Kecamatan Lohia, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara.
Ia tewas ditelan ular sanca di kebunnya.

Dia disebutkan ditelan ular piton sepanjang tujuh meterdalam kondisi hidup saat hendak menuju ke kebunnya yang berjarak 1 kilometer dari rumahnya.

Kronologi

  • Wa Tiba terakhir kali pamit berangkat ke kebunnya pada hari Kamis (14/6/2018) sekitar pukul 19.00 Wita. Dia pamit ke anaknya semata wayang yang masih duduk di bangku SMP.
  • Namun, hingga keesokan paginya saat keluarga menunggunya untuk melaksanakan shalat Id, Jumat (15/6/2018), Wa Tiba tak kunjung pulang.
  • Kemudian, sang anak memberitakan kehilangan ibunya ke pamannya, La Mariada yang merupakan saudara korban.
  • Saat kejadian, suami korban masih bekerja di salah satu ekspedisi di Kendari. Kemudian, tetangga dan kerabat serta anggota kepolisian mencari korban di kebunnya.
  • Alangkah terkejutnya mereka saat melihat ekor ular piton raksasa yang akan masuk ke dalam lubang.
  • Kapolsek Kotobu ketika itu, Iptu Hamka mengungkapkan, ular tersebut tidak bisa masuk ke dalam sarangnya karena bagian perutnya membesar setelah memakan manusia.
  • "Sekitar pukul 06.00 Wita, anak korban dan pamannya beserta warga pergi mencari, namun hanya menemukan senter, parang dan sendal milik korban. Di sekitar senter yang ditemukan, terdapat semak yang rusak, sehingga warga memperkirakan kalau korban ditelan ular,” tutur Hamka saat dikonfirmasi, Sabtu (16/6/2018).
  • Kemudian, sekitar pukul 09.30 Wita, warga dan anggota kepolisian menemukan ular yang tidak bisa bergerak. Ular lalu dibunuh dan ditarik ke kampung tepat di depan rumah korban.

Warga membelah perut ular itu. Setelah dibelah, korban ditemukan di dalam perut ular tersebut sudah tak bernyawa dalam kondisi masih menggunakan celana panjang dan kaus lengan panjang. Kulit tubuh korban terlihat hitam.

3. Warga Sultra dimakan ular tahun 2023

Rasmin warga Sulawesi Tenggara dimangsa ular piton sepanjang delapan meter, kepalanya sampai sudah masuk mulut.

Warga asal Konawe Selatan tersebut ditemukan meninggal dunia usai dimangsa ular piton pada Kamis (4/5/2023).

Saat ditemukan, Rasmin sudah dalam kondisi tak bernyawa dengan kepala di mulut ular piton tersebut.

Tak ayal warga sekitar langsung panik saat temukan Rasmin dalam kondisi sudah dimangsa ular.

Kronologi manusia dimangsa ular di Desa Telutu Jaya, Kecamatan Tinanggea, Konawe Selatan, tersebut disampaikan seorang tetangga korban bernama Sulatin (27).

Menurut Sulatin, kronologi kasus ular mangsa manusia ini berawal saat korban hendak ke kebun.

  • Korban ke kebun untuk mengontrol hewan ternak peliharaannya sekitar pukul 16.00 WITA.
  • "Korban seperti biasa aktivitasnya sehari-hari warga di sini yang mayoritas petani dan peternak."
  • "Korban ini mengontrol peliharaan ternaknya," katanya.
  • Namun hingga menjelang malam, korban tak kunjung pulang ke kediamannya.
  • Padahal seperti kebiasaannya, korban harusnya sudah berada di rumah menjelang magrib setelah berkebun maupun mengontrol hewan ternak.
  • Kelompok warga itu pun menemukan ular piton berukuran sekitar delapan meter melilit korban dengan erat sekitar pukul 20.00 WITA.
  • Bahkan bagian kepala korban disebutkan sudah berada di dalam mulut ular tersebut.

"Korban ditemukan dililit, kepala sudah mau ditelan. Sementara terlilit tadi," ujar Sulatin.

Melihat kejadian tersebut, warga dengan spontan kemudian membunuh ular yang memangsa korban.

4. Warga Sidrap dimakan ular tahun 2024

Farida (50), warga di Dusun 3 Paraja, Desa Kalempang, Kecamatan Pit Riawa, Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan (Sulsel), tewas ditelan ular piton. Korban sempat dinyatakan hilang.

Kronologi

  • Ia tak pulang ke rumah setelah pamit pergi menjual hasil panen cabai dan kakao ke pasar.
  • Noni (50) sang suami bersama sejumlah warga sempat mencari keberadaan Farida.
  • Mereka pun menemukan barang-barang milik Farida di areal perkebunan. Namun, yang bersangkutan tidak terlihat batang hidungnya.
  • Ketika dalam proses pencarian Noni menemukan seekor ular piton yang tak berdaya dengan ukuran perut sangat besar.
  • Ia curiga kalau sang istri ditelan ular tersebut.
  • Untuk mengantisipasi hal-hal tak diinginkan, Noni kembali ke desa dan menceritakan ular besar yang dilihatnya.
  • Noni bersama warga desa kembali ke perkebunan dan mendapati ular tersebut. 

"Mereka belah ular piton tersebut dan menemukan tubuh korban," kata Kepala Desa Kalempang Suardi seperti diberitakan Banjarmasinpost.com.

Bagaimana ular bisa memakan manusia?

Sejauh ini ular yang menelan manusia, di Indonesia, jenisnya sama, ular sanca kembang (Python reticulatus), tambah Herna.

Jenis ular ini ada di hampir seluruh wilayah Indonesia, kecuali di Papua. Itu karena dulunya daratan Papua terhubung dengan Australia, karenanya flora dan faunanya lebih mirip dengan yang ada di Australia.

Mereka memangsa mamalia ukuran besar, yang bisa 10 kali lebih besar dari ukuran mulut mereka, kata Herna.

Ular pada dasarnya tidak bisa membeda-bedakan sasaran, melainkan menyergap mangsanya dengan sensor panas.

"Habitat hewan mulai dirambah, mamalia kecil maupun besar tersingkir atau jadi lebih terbatas untuk jadi makanan ular. Nah, ketika hewan mangsa mereka entah di mana, yang muncul adalah manusia, mereka menyerang," katanya pula.

Ular piton atau sanca melumpuhkan lawan atau mangsa dengan melilitnya, dan menghancurkannya, membunuhnya sampai mati lemas atau menderita serangan jantung.

Ular piton tidak mengunyah makanan mereka, mereka harus menelan utuh mangsanya.

Rahang mereka dihubungkan oleh berbagai ligamen yang sangat fleksibel, sehingga rahangnya mampu meregang jika memakan mangsa dalam ukuran besar.

"Faktor yang membatasi adalah tulang belikat manusia karena mereka tidak bisa dilipat," ujar Mary-Ruth Low, staf konservasi & riset dari lembaga Wildlife Reserves Singapore sekaligus pakar ular piton mengatakan kepada BBC dalam wawancara beberapa waktu lalu.

Menurut Herna, ular sanca biasanya menanti di atas pohon, untuk kemudian ketika mangsanya lewat dia akan menjatuhkan diri, lalu membelitnya. (Tribun/BBC/Kompas).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas