Sayembara Buang Kucing Berhadiah Rp50 Ribu di DPRD Jabar Dikecam, Ini Kekhawatiran Pencinta Hewan
Memindahkan kucing bukanlah solusi, tapi menambah beban wilayah buangan dan jaminan hidup layak kucing-kucing tersebut pun tidak ada
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Jabar Nazmi Abdurrahman
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Potongan pengumuman di aplikasi WhatsApp mengenai sayembara membuang kucing dari kawasan Gedung DPRD Jabar di Kota Bandung ke pasar atau dibawa ke rumah viral di media sosial.
Potongan pesan pengumuman salah satunya diunggah di akun instagram @doniherdaru.
Pengumuman ini ditujukan kepada ASN dan non ASN di lingkungan Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat.
Teks ini diawali dari kucing yang berkeliaran di lingkungan Kantor Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat.
"Dengan ini Bagian Umum mengadakan Sayembara (Berhadiah). Silahkan yang bisa menangkap kucing & membuang ke pasar atau di bawa ke rumah masing-masing dapat hadiah (Satu Kucing Rp 50.000)," bunyi pengumuman tersebut.
Baca juga: Satpam Plaza Indonesia Dipecat Pukul Anjing, Faktanya Demi Selamatkan Anak Kucing: Saya Sayang Dia
Akun @doniherdaru pun memohon penjelasan pihak terkait mengenai informasi ini.
Apakah benar ada sayembara ???????????????????????????????????? ???????????????????????? ???????????? ???????????????????????????????? ???????? ???????????????????? atau di bawa ke rumah masing-masing dan mendapat hadiah satu kucing Rp 50.000,- ?
Sebagai sekretariat dewan, harapan publik bahwa keterdidikan dan pengertian mengenai kesejahteraan hewan ada dan hadir di bapak2 sekalian, tentu tidak sembarangan. Bahwa sebagai bagian dari entitas perwakilan rakyat, tentunya mempunyai level edukasi yang berbeda.
Level edukasi yang berbeda, tentu akan menempuh jalan yang humane dan tidak menambah masalah baru bagi wilayah lain
Ketahuilah, bapak ibu sekretariat dewan, bahwa memindahkan kucing itu bukan solusi. Menambah beban wilayah buangan, itu sudah pasti. Ditambah, jaminan hidup layak kucing2 tsb darimana? Mengharapkan mereka makan sampah2 pasar? Yang bener aja pak ????
Ada langkah-langkah humane dan logis bernama sterilisasi. Kucing yang sudah disteril, divaksin rabies, dikembalikan ke wilayahnya, dan akan menjaga wilayah tsb dari serbuan kucing-kucing lainnya, dan tidak akan overpopulasi di wilayah tsb.
Overpopulasi kucing tidak selesai dengan hanya dipindahkan.
Jawa Barat sebagai salah satu provinsi paling maju, punya segudang nama klinik2 hewan, yang tentunya juga punya DKPP beserta jajaran Puskeswan-nya yang mumpuni untuk melakukan sterilisasi.
Jadi, kami menghimbau batalkan sayembara ini, dan kami2 anggota masyarakat siap membantu bapak ibu di @set.dprd.jabar untuk mengatasi overpopulasi, dengan cara yang humane dan win-win solution.
Apa yang disampaikan Akun @doniherdaru memicu beragam komentar warganet :
Kenapa banyak manusia merasa paling memiliki bumi sih? Solusi mas doni lebih berakal dibanding solusi yang katanya wakil rakyat. Miris
Ya gimana ya Pak tikus kantor emang takut sama kucing ????
Mending buat steril uangnya daripada buat sayembara tapi kucing2nya dibuang ????
TIDAK MENYELESAIKAN MASALAH.. HANYA MEMINDAHKAN MASALAH, HARUSMYA DI STERIL DONG, AGAR MENEKAN POPULASI DAN SEHAT TERKONTROL.. VAKSIN, MAKAN, DAN KASIH SAYANG DPT SEMUA..????❤️
Anggaran besar tapi ga mampu bantu steril populasi kucing di gedungnya sendiri...
Rumah singgah Clow atau tempat penampungan satwa mengatakan, untuk mengurangi populasi kucing di Sekretariat DPRD Jabar tidak perlu dilakukan sayembara buang kucing.
Perwakilan dari rumah singgah Clow, Monica Roose mengatakan, cukup dengan menghubungi komunitas atau Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian atau Dinas Peternakan, masalah tersebut akan selesai
"Saya kita tidak perlu seheboh itu juga ya, pakai sayembara segala. Sebetulnya kalau dirasa terlalu banyak kucing di sana, tinggal kontak dinas saja. Selesai," ujar Monica, Sabtu (8/6/2024).
Lagi pula, jumlah kucing yang berada di kawasan sekretariat DPRD Jabar tidak mungkin mencapai ratusan dan kalaupun direlokasi, kucing luar bakal akan tetap ada.
"Namanya hewan teritorial seperti itu pasti akan muncul lagi yang baru, pasti akan ada terus.
Jadi, yang lama dibuang yang baru muncul, itu memang akan seperti itu siklusnya," katanya.
Monica pun dengan tegas menyatakan tidak setuju dengan sayembara buang kucing yang dilakukan Sekretariat DPRD Jabar.
"Kalau memang dirasa terlalu banyak, itu bisa dibantu direlokasi sebagian, terus tahap berikutnya disterilkan untuk menekan populasinya, tapi tetap di sana harus ada, karena kalau dikosongkan nanti hama tikus yang banyak," ucapnya.
Menurutnya, dengan dilakukan sayembara buang kucing seperti itu, dikhawatirkan akan membuat masyarakat atau pekerja di internal sekretariat DPRD Jabar jadi berlomba-lomba membuang kucing dengan cara yang tidak layak.
"Zaman lagi susah, orang melihat duit berapapun nilainya, yang dikhawatirkan dengan sayembara itu cara orang mungkin menangkap mereka (kucing) jadi tidak layak nantinya, asal tangkap saja pokoknya dapat, duit masuk," katanya.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Ada Sayembara Buang Kucing dari Gedung DPRD Jabar Berhadiah Rp 50 Ribu, Pecinta Kucing Geram
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.