Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Aparat Gabungan TNI-Polri Berhasil Duduki Markas OPM di Bibida Paniai, Senjata dan Drone Disita

Barang bukti yang disita berupa senapan angin, tombak, sangkur, hingga drone atau pesawat nirawak.

Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha

TRIBUNNEWS.COM - Aparat gabungan yang masuk dalam Satuan Tugas (Satgas) Ops Damai Cartens 2024 dari Kodam XVII/Cenderawasih dan Polda Papua berhasil kuasai markas Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) pimpinan Undius Kogoya, Jumat (14/6/2024).

Markas tersebut berlokasi di Distrik Bibida, Kabupaten Paniai, Papua Tengah.

Selain menduduki markas OPM, tim gabungan juga menyita sejumlah barang bukti.

Barang bukti yang disita berupa senapan angin, tombak, sangkur, hingga drone atau pesawat nirawak.

Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz 2024, Bayu Suseno mengonfirmasi pengeuasaan markas OPM di Distrik Bibida Ini.

Ia menuturkan, OPM pimpinan Undius Kogoya juga lari meninggalkan markasnya.

"Saat Tim Kami melakukan Penindakan dan penegakan Hukum yang tegas dan terukur, OPM pimpinan Undius Kogoya lari meninggalkan Markasnya ke arah hutan wilayah kabupaten Intan Jaya," ujarnya, dikutip dari Tribun-Papua.com.

BERITA REKOMENDASI

Ia menuturkan, operasi penegakkan hukum terhadap OPM di Kabupaten Paniai ini dilakukan selama tiga hari.

"Operasi penegakan hukum ini, dilakukan selama 3 hari sejak jumat 14 juni 2024 lalu hingga senin 17 juni sekarang," katanya.

"Kami menegaskan kembali bahwa, Satgas Ops Damai Cartenz-2024, berkomitmen untuk terus melakukan penegakkan hukum yang tegas dan terukur terhadap OPM di Papua," imbuhnya.

Berikut barang bukti yang disita dari markas OPM di Bibida:

Baca juga: Ada Lagi Oknum Jadi Anggota OPM, TNI Pernah Diperingatkan soal Jaga Moral dan Mental Prajurit

  • Senapan angin sebanyak 3 pucuk
  • Amunisi kaliber 5,66 mm sebanyak 2 butir
  • Amunisi kaliber 7,62 mm sebanyak 2 butir
  • Drone + Remote 1 Unit
  • Parang 2 buah
  • Tombak 6 buah
  • Sangkur 4 buah
  • Handphone 7 buah
  • HT jenis Baofeng ada 1 buah
  • Beberapa atribut KKB
  • Beberapa dokumen
  • Peralatan tempur lainnya

Sementara itu, Kepala Operasi Damai Cartenz 2024, Kombes Faizal Ramadhani menuturkan, kelompok POM pimpinan Undius Kogoya di Distrik Bibida ini akrif melakukan aksi-aksi kriminal dan mengakibatkan masyarakat sipil jadi korban.

"Benar, Kami telah melakukan penegakan Hukum yang tegas dan terukur kepada kelompok OPM, pimpinan Undius Kogoya di Distrik Bibida, Kampung Bibida, Kabupaten Paniai yang selama ini aktif melakukan aksi-aksi Kriminal sehingga mengakibatkan masyarakat sipil mejadi korban," kata melalui rilis pers, Senin (17/6/2024).

Satu Anggota KKB Tewas Ditembak

Diwartakan sebelumnya, personel Satgas Ops Damai Cartenz 2024 serta pasukan gabungan TNI-Polri berhasil menembak mati satu anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Bibida, Paniai, Papua Tengah.

Anggota KKB yang ditembak tersebut merupakan anak buah dari Undius Kogoya.

Mengutip Tribun-Papua.com, Bayu Suseno menuturkan, tewasnya satu anggota KKB tersebut merupakan hasil dari penyisiran yang dilakukan oleh aparat gabungan.

"Jadi pasukan gabungan telah berhasil menemukan satu jenazah yang diduga merupakan KKB dari kelompok KKB Undius Kogoya,"

"Saat ini pasukan kami masih melakukan evakuasi untuk menurunkan jenazah yang diduga merupakan KKB tersebut," sambungnya.

Ia menuturkan, ada parang dengan panjang 80 sentimeter di dekat jenazah.

"Rencananya jenazah KKB tersebut, akan kami evakuasi ke RSUD Paniai untuk dilakukan identifikasi lebih lanjut," tandasnya.

Dukungan dari Masyarakat

Diketahui perebutan wilayah Distrik Bibida ini dilakukan setelah kelompok OPM pimpinan Undius Kogoya menembak warga sipil tak bersenjata bernama Rusli (40), asal Jeneponto, Sulawesi Selatan, Selasa (11/6/2024) di Distrik Paniai Timur, Kabupaten Paniai.

Komandan Satgas Media KOOPS HABEMA, Letkol Arh Yogi Nugroho mengatakan, dari hasil pantauan petugas, terlihat adanya upaya-upaya OPM untuk mengganggu masyarakat sekitar di wilayah Bibida.

Baca juga: Warga Bibida Mengungsi ke Gereja Madi, TNI Sebut yang Bergerak ke Hutan Bibida Simpatisan OPM

Tokoh masyarakat setempat pun menyebutkan bahwa warga Bibida tak pernah menerima kehadian OPM di wilayahnya.

"Hasil pantauan tersebut juga dikuatkan dengan pernyataan tokoh masyarakat setempat yang menyebutkan bahwa warga Bibida tidak pernah menerima kehadiran OPM di wilayahnya karena tindakan semena-mena serta aksi keji dan kejam oleh OPM selama ini dengan mengambil paksa hasil kebun, ternak dan bahkan beberapa anak perempuan warga," katanya seperti yang diwartakan Tribun-Papua.com, Senin (17/6/2024).

Para tokoh masyarakat setempat, mewakili suara para warga mendukung operasi penindakan terhadap OPM.

"Dukungan tersebut disampaikan karena semata-mata masyarakat Bibida menginginkan wilayahnya aman serta kondusif dari segala bentuk ancaman dan gangguan OPM kepada para warga," paparnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul Berhasil Kuasai Markas OPM di Bibida Paniai, Aparat Gabungan TNI-Polri Sita Sejumlah Barang Bukti

(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(Tribun-Papua.com, Hendrik Rikaryi Rewapatara/Marselinus Labu Lela/Lidya Salmah)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas