Kisah Warga Batam 4 Bulan Jadi Admin Judi Online di Filipina: Disiksa, Sakit Harus Tetap Masuk
Selama bekerja sebagai admin judi online di Filipina, Bunga mengaku mendapat kekerasan fisik dan kehidupan terkekang.
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, BATAM- Bunga (32), bukan nama sebenarnya pernah penjadi admin judi online selama empat bulan di Filipina.
Selama bekerja sebagai admin judi online, warga Batam itu mengaku mendapat kekerasan fisik dan kehidupan terkekang.
Bunga hanya boleh melakukan aktivitas dalam sebuah kawasan, tak ada tempat dan cela bagi Bunga bisa melarikan diri.
Baca juga: PKS Minta Wacana Korban Judi Online Dapat Bansos Dikritisi: Jangan Sampai Jadi Lingkaran Setan
Identitasnya, paspor dan ia bersama buruh lainnya selalu diawasi oleh sekuriti, bodyguard perusahaan ia bekerja.
Selama di Filiphina, Bunga mengaku banyak memegang rahasia perusahaan tempat ia bekerja. Sebab, ia termasuk orang yang berhasil keluar dari tempat kerjanya, lengkap dengan Handphone yang ia gunakan selama ini disana.
Bukti bukti kejahatan yang pernah dialami Bunga masih tersimpan dalam file Handphone genggamnya.
Sore itu, Bunga mencoba memperlihatkan satu-persatu gambar, foto lokasi tempat kerja, hunian tempat tinggal, makanan, hingga luka fisik kekerasan yang dialami.
“Puji Tuhan, saya masih bisa selamat. Saya bahkan masih belum sadar, kadang terngiang-ngiang tentang apa yang saya alami di Filiphina itu. Ternyata Tuhan masih sayang samaku,” ucap Bunga penuh rasa syukur.
Perjalanan ke Filipina
Ia direkrut, informasi dapat dari telegram. Pekerjaan jadi admin judi online Gaji 17 juta sampai 20 juta rupiah belum bonus, yang penting punya paspor.
Selain informasi dari telegram, Bunga semakin yakin lantaran istri temannya ada yang melakoni pekerjaan tersebut.
Setelah mendengar cerita itu, Bunga mengirimkan CV. Pengalaman kerja untuk tawaran kerja yang di Filipina.
Bunga pun berangkat, naik pesawat. Awalnya ia dibilang kerja di Macati, Manila. Namun justru dibawa ke sebuah pulau.
Baca juga: Jika Korban Diberikan Bansos, Judi Online Bakal Semakin Merajalela
Perjalanan ke pulau itu sangat sepi. Kalau di Batam, katanya seperti perjalanan menunu jembatan lima Barelang.
Nama tempatnya itu adalah Island Cop atau Capite. Jadi lokasinya itu seperti sebuah kawasan khusus industri, terdiri dari bangunan-bangunan tower, pogo-pogo.