Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Saksi yang Bongkar Kebohongan Kasus Vina Dapat Teror Didatangi Sosok Misterius

Saksi-saksi kasus Vina Cirebon yang kini berani bersuara bahkan mencabut keterangan mereka dalam BAP tahun 2016 dapat ancaman teror.

Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Saksi yang Bongkar Kebohongan Kasus Vina Dapat Teror Didatangi Sosok Misterius
Kolase Tribunnews
Film Vina: Sebelum 7 Hari tembus lebih dari 4 juta penonton di hari ke-12 tayang. Saksi-saksi kasus Vina Cirebon yang kini berani bersuara bahkan mencabut keterangan mereka dalam BAP tahun 2016 dapat ancaman teror. 

Penyidik kala itu mendesak Teguh untuk mengaku telah membuat pernyataan palsu, terkait dirinya tidur di rumah Pak RT di malam kejadian tewasnnya Vina dan Eky.

"Padahal saya benar-benar tidur di rumah Pak RT, saya takut karena polisi bilang 'kamu tuh bohong, padahal Pak RT tak bukain kunci'," kata Teguh.

"Jadi gimana ya pak, Teguh kan memang tidur di situ. Tapi Teguh keder." imbuhnya.

Teguh menceritakan pengakuan bohongnya itu dengan air mata meleleh menahan penyesalan yang mendalam.

Berdasarkan keterangan polisi, Pak RT tak membukakan pintu sehingga Teguh dan kawan-kawannya tak mungkin menginap di rumah Pak RT.

Sementara faktanya menurut Teguh, dia tidur di rumah Pak RT.

Agar pengakuannya tidur di rumah Pak RT gugur, Teguh dipaksa mengaku mendapatkan amplop dari keluarga Eko Ramadhani.

BERITA REKOMENDASI

Dasar pengakuan bahwa Teguh tak menginap di rumah Pak RT itulah yang menguatkan polisi bahwa para pelaku ada di lokasi pembunuhan Vina Cirebon dan pacarnya.

Akibat pengakuannya yang tak sesuai fakta itu, 5 teman Teguh, termasuk Sudirman dan Rivaldi divonis penjara seumur hidup.

Baca juga: Tabiat Iptu Rudiana saat Interogasi Tahanan Terbongkar Usai Diperiksa Muka para Tahanan jadi Cantik

Teguh juga menceritakan intimidasi, tekanan dan ancaman yang dilakukan oleh penyidik agar dirinya memberikan keterangan bohong bahwa tidak tidur di rumah pak RT.

“Kalau misalkan kamu tidur di kontrakan pak RT, kamu tuh akan bahaya ikut sama temen 5 itu,” ujar Teguh menceritakan ancaman dari penyidik saat ditemui tim KompasTV pada Senin (17/6/2024) Pagi.

Teguh juga mengaku saat kejadian di 2016 masih sekolah dan takut sehingga menurut saja apa yang diminta penyidik.

“Jadi pikiran Teguh itu kemana-mana, takut waktu itu, ditambah masih sekolah, jadi takut,” ujar Teguh.

Teguh mengaku menyesal sudah memberikan keterangan bohong ini.

Halaman
1234
Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas