Viral Warga di Pekalongan Patungan Cor Jalan, Habiskan Rp166 Juta, Pemdes: Tak Bisa Pakai Dana Desa
Viral warga Dusun Mekaragung, Desa Kebonagung, Kecamatan Kajen, Kabupaten Pekalongan, mengecor jalan sepanjang 250 meter menggunakan dana swadaya.
Penulis: Isti Prasetya
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Sebuah video yang memperlihatkan proses pengecoran jalan di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah menjadi viral di media sosial.
Bukan tanpa sebab, pengecoran ini dilakukan warga secara swadaya lantaran kecewa terhadap pemerintah desa (pemdes) yang mengabaikan kondisi jalan rusak tersebut.
Diketahui, warga RT 02 RW 08 Dusun Mekaragung, Desa Kebonagung, Kajen kompak mengumpulkan dana untuk memperbaiki jalan rusak di wilayah mereka.
Video berdurasi 1 menit 22 detik itu menjadi viral setelah di akun Instagram @pekalonganinfo pada Senin (24/6/2024).
Hingga artikel ini ditulis, video tersebut telah mendapatkan 133 ribu penayangan.
Warga kecewa
Tribun-Pantura.com mewartakan, ratusan warga ini berinisiatif patungan untuk mengecor jalan sepanjang 250 meter.
Hal itu dilakukan karena warga menilai pembangunan yang dilakukan Pemdes Kebonagung tidak menyasar sesuai kebutuhan tiap dusun.
Hingga akhirnya, warga kompak melakukan gerakan swadaya untuk memperbaiki jalan yang rusak.
Seorang warga Dusun Mekaragung, Anton menyebut, warga sudah mengusulkan kepada Kades Kebonagung terkait jalan rusak itu.
Namun, hingga saat ini aspirasi mereka tidak terealisasi.
Baca juga: Pengelola Masjid Istiqlal Buka Suara Usai Viral Pungli Rp300 Ribu oleh Jukir terhadap Sopir Bus
"Jalan itu kan penting. Sangat membantu dalam tumbuh kembang perekenomian. Tapi kami tidak diperhatikan, makanya kami sepakat untuk melakukan aksi swadaya pengecoran jalan," kata Anto, Senin (24/6/2024).
Anto menerangkan, perbaikan jalan ini menelan anggaran sekitar Rp 166 juta dengan sumber dana murni dari iuran warga.
Lebih lanjut, warga secara ikhlas menyisihkan uangnya demi mendapatkan akses jalan yang layak karena merasa pihak desa tidak memberikan perhatian.
Anggaran itu rencananya akan digunakan untuk pengecoran jalan sepanjang 250 meter dengan lebar 4 meter dan ketebalan 15 cm.
Pengecoran jalan swadaya dilaksanakan mulai 22 Juni hingga 14 Juli 2024 dan secara otomatis akses jalan ditutup kurang lebih 3 minggu.
"Tahap 1 sudah dikerjakan dengan panjang 125 meter, ketebalan 15 cm, dan lebar 4 meter," ujar Anto.
Selain kompak membayar iuran, warga juga sepakat tidak membayar iuran tradisi sedekah bumi di Pekalongan demi memprioritaskan rencana pengecoran jalan.
"Bahkan, waktu ada legenonan warga sepakat tidak mau bayar iuran. Kami kompak sedukuh, nggak mau bayar karena ada kebutuhan lebih penting daripada urusan ruwat bumi," terangnya.
Anto menceritakan, para warga kecewa karena mengetahui dana desa yang digulirkan pemerintah pusat lebih dari Rp 1 milyar per tahun.
Namun, masih ada wilayah yang belum tersentuh pembangunan.
"Warga juga ada yang bilang, kalau kades siap memberikan dana talangan untuk biaya pengecoran. Namun, warga menolak keras karena mereka merasa selama ini tidak diprioritaskan dalam program pembangunan desa," imbuhnya.
Baca juga: Viral Pejalan Kaki Dijambret saat Menyeberang Jalan Dekat Mapolsek Kelapa Gading, Polisi Buru Pelaku
Pemdes bantah mengabaikan
Menanggapi hal tersebut, pihak desa membantah adanya pengabaiakan fasilitas warga.
Sebab, jalan yang dicor warga itu merukapan masih memilik pribadi yaitu Hamzah warga Kota Pekalongan.
Sehingga Pemdes tidak bisa melakukan pengaspalan dari dana desa.
Meskipun jalan tersebut menjadi akses vital bagi warga perumahan.
Namun, Pemdes sudah beberapa kali membantu melakukan pengaspalan jalan di area menuju perumahan yang tanahnya milik pihak pengembang.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Urusan Kesejahteraan Masyarakat (Kaur Kesra) Desa Kebonagung, Sutarjo.
"Di area tersebut memang ada perumahan. Pernah Pemdes melakukan pengaspalan karena pihak pengembang sudah tidak ada lagi di mana posisinya. Jadi, karena perumahan masuk desa kami jalan dari jembatan ke arah timur kami aspal," terang Sutarjo, dikutip Kompas.com.
Dia menambahkan, bahwa jalan dari Jembatan di Dukuh Mekaragung ke arah timur milik pengembang, sedangkan jembatan ke selatan yang dicor warga merupakan milik pribadi.
"Kita bukan mengabaikan, tapi memang jalan yang dicor sekali lagi tidak bisa memakai dana desa untuk perbaikan," ujar Sutarjo.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Pantura.com dengan judul Warga Pekalongan Swadaya Cor Jalan 250 Meter karena Kecewa dengan Kades
(Tribunnews.com/Isti Prasetya, Tribun-Pantura.com/Indra Dwi Purnomo, Kompas.com/Ari Himawan Sarono)