Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kasus Kematian Siswa SMP di Padang, Polisi Ungkap Alasan Tak Buka CCTV di Polsek Kuranji

Afif Maulana (13) ditemukan tewas di bawah jembatan Batang Kuranji, Kota Padang, Sumatra Barat (Sumbar), Minggu (9/6/2024) siang.

Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Sri Juliati
zoom-in Kasus Kematian Siswa SMP di Padang, Polisi Ungkap Alasan Tak Buka CCTV di Polsek Kuranji
kolase foto TribunPadang.com/ist
Foto Afif Maulana (13). Siswa SMP itu ditemukan tewas dengan penuh luka lebam di bawah jembatan Batang Kuranji, Padang, Minggu (9/6/2024) diduga akibat disiksa polisi. 

TRIBUNNEWS.COM - Afif Maulana (13) ditemukan tewas di bawah jembatan Batang Kuranji, Kota Padang, Sumatra Barat (Sumbar), Minggu (9/6/2024) siang.

Pelajar SMP itu meninggal dunia diduga akibat dianiaya polisi yang tengah mencegah aksi tawuran.

Sampai saat ini, guna mengungkap penyebab kematian Afif Maulana dan dugaan penyiksaan yang terjadi di Polsek Kuranji, pihak kepolisian telah meminta keterangan kepada 39 anggota Polri dan saksi bernama Adit.

Adapun perkara ini masih berjalan dan ditangani oleh Polda Sumbar bersama dengan Polresta Padang.

Namun, CCTV di Polsek Kuranji yang bisa digunakan untuk mengungkap keberadaan Afif saat itu tak berfungsi dengan maksimal.

"CCTV yang ada di Polsek Kuranji sudah tergantikan dengan yang lain. CCTV tersebut tidak ada perekaman."

"Jadi rekamannya itu, tidak menyimpan," kata Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Dwi Sulistyawan, dilansir TribunPadang.com, Rabu (26/6/2024).

Berita Rekomendasi

Selain itu, Dwi juga menyebut tak ada CCTV di Jembatan Kuranji.

Menurutnya, kamera CCTV hanya ada di Cafe Uje BP, tetapi hanya menyorot ke parkiran.

Lebih lanjut, Dwi juga mengomentari perbedaan dugaan kematian korban antara Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Padang dengan pihak kepolisian.

Dwi Sulistyawan mengatakan perbedaan merupakan sesuatu yang biasa.

Baca juga: Soal Kematian Siswa SMP di Padang, Polda Sumbar Cari Saksi yang Lihat Korban Melompat

"Perbedaan itu tentu suatu yang biasa. Namun, kita berbicara fakta yang sesungguhnya, yang kita miliki dari keterangan dan informasi yang ada," ucapnya.

Kronologi Versi LBH

Sebelumnya berdasarkan investigasi, LBH Padang menduga korban meninggal dunia karena disiksa anggota polisi yang sedang patroli.

"Berdasarkan hasil investigasi LBH, kami melihat almarhum menjadi korban penyiksaan oleh kepolisian diduga dilakukan oleh anggota Sabhara Polda Sumbar," kata Direktur LBH Padang, Indira Suryani, Kamis (20/6/2024).

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas