Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

4 Alasan IPW Sebut Polda Sumbar Terlalu Buru-Buru Simpulkan Afif Maulana Tewas akibat Patah Tulang

IPW mengungkapkan Polda Sumbar terlalu terburu-buru menyimpulkan tewasnya Afif karena patah tulang. Ini empat alasannya.

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Nuryanti
zoom-in 4 Alasan IPW Sebut Polda Sumbar Terlalu Buru-Buru Simpulkan Afif Maulana Tewas akibat Patah Tulang
Tribunnews.com/Ilham Rian Pratama
Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso dan beberapa pihak melaporkan sejumlah pihak ke KPK karena diduga telah melakukan persengkokolan lelang aset sitaan korupsi kasus Jiwasraya, Gedung KPK, Jakarta, Senin (27/5/2024). IPW mengungkapkan Polda Sumbar terlalu terburu-buru menyimpulkan tewasnya Afif karena patah tulang. Ini empat alasannya. 

"Kalau menerima ya sudah selesai. Kalau belum tentu hak atas keadilan keluarga korban tertutup," ujarnya.

Polda Sumbar Tutup Kasus Afif, Korban Tewas karena Patah Tulang Iga

Sebelumnya, Polda Sumatera Barat (Sumbar) mengumumkan bahwa penyelidikan kasus tewasnya Afif telah ditutup.

Kapolda Sumbar, Irjen Pol Suharyono menyatakan tewasnya Afif karena patah tulang iga sebanyak enam ruas.

Dia mengatakan patahnya tulang iga itu mengakibatkan paru-paru Afif robek.

"Penyebab kematiannya adalah karena patah tulang iga dan merobek paru-paru itu," ujarnya dalam konferensi pers di Mapolda Sumbar, Minggu (30/6/2024) dikutip dari Kompas.com.

Suharyono mengatakan patah tulang yang dialami Afif diduga oleh pihaknya karena jatuh ke sungai dengan berbenturan benda keras.

Sementara terkait adanya luka lebam, dia menjelaskan hal itu diduga akibat korban sudah menjadi mayat.

BERITA REKOMENDASI

"Keterangan dokter forensik itu lebam mayat akibat telah meninggal beberapa jam sebelumnya," jelas Suharyono.

Baca juga: Siswa SMP di Padang Tewas Diduga Akibat Dianiaya Polisi, LPSK Akan Minta Keterangan Polda Sumbar

Namun, dia mengungkapkan belum ada saksi yang melihat Afif terjun dari jembatan atau terpeleset ke sungai.

Hanya saja, Suharyono mengatakan menurut keterangan dari saksi kunci yaitu rekan korban berinisial A, Afif disebut sudah menyatakan niat mau terjun ke sungai untuk menghindari kedatangan polisi.

"Berdasarkan keterangan saksi A, AM berniat terjun dan mengajak saksi A terjun," jelas Suharyono.

"Namun personel itu tidak menggubrisnya karena tidak yakin ada yang mau terjun. Sebab ketinggiannya mencapai 20 meter lebih," sambungnya.

Di sisi lain, Suharyono menjelaskan pihaknya mengamankan 18 orang terduga tawuran dan salah satunya adalah saksi kunci sekaligus rekan korban.

Hanya saja, tidak ada nama Afif Maulana dari 18 orang terduga tawuran yang ditangkap personel Polsek Kuranji.

"Dari data dan keterangan A itu, dapat disimpulkan AM tidak ada di Polsek Kuranji dan tidak masuk dalam 18 orang yang diamankan," kata Suharyono.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Kompas.com/Perdana Putra)

Artikel lain terkait Siswa SMP Tewas di Padang

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas