Anak Sempurna Pasaribu Mengadu pada Kapolda Sumut, 'Tolong, Saya Sudah Sebatang Kara, Pak'
Sempurna Pasaribu, wartawan Tribrata TV, tewas dalam kebakaran. Tak sedikit curiga, kematian Sempurna ada kaitan dengan kasus yang diberitakannya.
Editor: Willem Jonata
Pasalnya sebelum kejadian tersebut korban yang diketahui merupakan seorang jurnalis salah satu media online di Kabupaten Karo sedang menyoroti kasus adanya praktek perjudian.
Ketika dikonfirmasi, Kepala Biro TribrataTV.com Kabupaten Karo Sitta Pangihutan Gurning membenarkan anggotanya tersebut tengah menyoroti kasus perjudian.
"Memang benar, beliau sering menyoroti judi dan narkoba yang ada di Kabupaten Karo. Kita juga bisa melihat dari postingan yang dibuat oleh korban di media sosialnya," ujar Sitta, Sabtu (29/6/2024).
Namun dirinya mengungkapkan selama melakukan proses peliputan terutama saat menyoroti kasus perjudian terakhir ini korban tidak ada mengeluhkan atau melaporkan tentang hal-hal yang mengarah ke kejadian ini.
"Kalau sama saya pribadi enggak ada pernah cerita ada masalah atau apa," ucapnya.
Setelah mendengar kejadian yang dialami oleh korban, Sitta mengungkapkan jika ia mengaku sangat terkejut mengetahui anggotanya tersebut menjadi korban dari peristiwa nahas tersebut.
Atas kejadian ini, dirinya meminta kepada pihak kepolisian agar segera mengungkap penyebab dan apa latar belakang peristiwa yang menewaskan satu orang jurnalis tersebut.
"Kami minta kepada pihak kepolisian agar segera mengungkap, buka selebar-lebarnya agar tidak terjadi informasi simpang siur di tengah masayarakat," katanya.
Hasil investigasi
Ada empat orang tewas dalam tragedi kebakaran tersebut. Mereka antara lain, Sempurna Pasaribu, sang istri Elfrida Ginting(48), anak Sudi Investi Pasaribu (12), dan cucu bernama Loin Situngkir(2).
PLH Kapolres Tanah Karo, AKBP Oloan Siahaan, SIK MH menyampaikan penjelasan terkait insiden kebakaran tersebut.
Telah diverifikasi oleh Tim Dokter Otopsi Rumkit Bhayangkara, bahwa keempat korban adalah benar orang yang tinggal di warung tersebut sesuai keterangan saksi.
Dari hasil investigasi olah TKP, Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Sumatera Utara mengungkap sejumlah fakta terkait peristiwa tersebut.
Pertama, lokasi api pertama kebakaran (LAPK) ditemukan di permukaan lantai dekat dinding kanan rumah (warung).