5 Fakta Prank Ulang Tahun Berujung Maut di SMAN 1 Cawas: Disorot Bupati Klaten, Kepsek Benahi Kolam
Bupati Klaten, Sri Mulyani ikut berbela sungkawa atas meninggalnya ketua OSIS SMAN 1 Cawas. Korban tersetrum listrik usai diceburkan ke kolam.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.COM - Ketua OSIS SMAN 1 Cawas, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah berinisial FN (18) meninggal di hari ulang tahunnya ke 18 pada Senin (8/7/2024).
FN sempat memimpin rapat di sekolah kemudian diberi kejutan ulang tahun oleh teman-temannya.
Badan FN dilempari tepung dan diceburkan ke kolam sedalam 1,7 meter.
Selang beberapa menit kemudian, korban merasakan kram di kaki dan badannya lemas.
Terungkap, korban tersetrum aliran listrik pipa kolam.
Korban sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya tak tertolong.
Dokter menyatakan korban tewas sebelum tiba di rumah sakit sehingga belum sempat dilakukan penanganan.
Berikut 5 fakta kasus tewasnya Ketua OSIS SMAN 1 Cawas:
1. Kata Bupati Klaten
Kabar tewasnya Ketua OSIS SMAN 1 Cawas diketahui Bupati Klaten, Sri Mulyani.
Wanita berusia 47 tahun ikut berbelasungkawa atas kematian FN dan berharap keluarga yang ditinggalkan dapat tabah.
Baca juga: Detik-detik Ketua OSIS SMAN 1 Cawas Tewas, Diduga Injak Pompa Air Kolam dan Tersetrum Listrik
"Secara pribadi, saya mengucapkan nderek bela sungkowo kepada bapak ibu keluarga yang ditinggalkan almarhum."
"Semoga almarhum syahid dengan husnul khotimah. Keluarga yang ditinggalkan senantiasa kuat, sabar, ikhlas, dan menerima takdir Allah," ungkapnya, Rabu (10/7/2024), dikutip dari TribunJogja.com.
Dengan insiden ini diharapkan pihak sekolah dapat mengevaluasi keamanan siswa.
Ia mengaku, tidak menyalahkan siswa-siswa yang ikut menceburkan korban ke kolam ataupun pihak sekolah.
"Kejadian itu sebagai pengingat untuk kita agar selalu hati-hati dan mengedepankan keselamatan."
"Namanya musibah, mungkin kita tidak tahu bagaimana bisa terjadi. Tapi anak-anak walaupun sudah besar, kadang kontrol dirinya kebablasan," tuturnya.
Sri Mulyani berpesan kepada anak muda yang ingin memberikan kejutan ulang tahun agar mengutamakan aspek keselamatan.
Baca juga: Ketua OSIS SMAN 1 Cawas Tewas Tersetrum Listrik di Hari Ulang Tahun, Dimasukkan Teman ke Kolam
Ia berharap kejadian ini menjadi pertama dan terakhir.
"Saya juga mengingatkan kalau mau merayakan ulang tahun harus tetap mengedepankan keselamatan."
"Senang ya senang, euforia kebahagiaan boleh tapi harus mengedepankan keselamatan diri sendiri dan teman-teman," tukasnya.
2. Kepsek akan Perbaiki Kolam
Kepala Sekolah SMAN 1 Cawas, Arik Sulistyorini, menyatakan insiden tewasnya FN berada di luar kuasa guru.
Menurutnya instalasi listrik di kolam sudah ada sejak 20 tahun.
"Kejadian itu di luar kuasa sekolah. Mohon maaf, sekolah bukan mau cuci tangan, cuman kami memang tidak menyangka bakal terjadi kejadian seperti itu. Semua kejadian tidak terduga," ucapnya.
Pihak sekolah akan melakukan evaluasi dan instropeksi diri.
Baca juga: Sembilan Siswa Tewas, Kemendikbud Diminta Moratorium dan Ubah Konsep Study Tour
Perbaikan kolam juga akan dilakukan setelah garis polisi diambil.
"Nanti kolam akan ada pendangkalan. Lalu jaringan listrik juga akan dibenahi dan berkoordinasi dengan PLN," ucapnya.
Keamanan kolam akan ditingkatkan dengan memberikan tulisan peringatan dan pembuatan pagar.
"Kami siap dan terbuka menerima saran serta masukan untuk perbaikan sekolah dari pihak manapun," pungkasnya.
3. Kesaksian Teman Korban
Salah satu teman korban, Z (17), mengaku menyesal dengan perbuatannya yang berujung pada kematian FN.
Awalnya, Z dan teman-teman lain ingin memberikan kenangan di hari ulang tahun korban.
"Kami tidak ada niatan untuk mencelakai Fajar, itu terjadi secara spontan, hanya ingin merayakan ulang tahun."
"Kejadiannya cepat sekali, tidak sampai lima menit. Kami tak menyangka, bingung, dan kaget kalau ternyata di kolam ada aliran listrik," ungkapnya, Selasa (9/7/2024), dikutip dari TribunJogja.com.
Saat kejadian, Z termasuk satu di antara 4 orang yang menceburkan korban ke kolam sedalam 1,7 meter.
Korban diceburkan dalam kondisi badan penuh dengan tepung.
Z menjelaskan korban sempat bercanda dengan teman-teman saat berada di dalam kolam.
Namun, saat korban berusaha naik ke permukaan tiba-tiba kakinya menginjak kabel dan tersetrum.
Baca juga: Terungkap Ketua OSIS di Cawas yang Tewas Tersetrum Belum Sempat Dapat Pertolongan RS
"Seketika itu kami panik karena dia tiba-tiba minta tolong kakinya keram. Kami bertiga langsung turun ke kolam berniat membantu. Tapi saat saya coba tarik, tangan saya terasa keram," bebernya.
Dua siswa yang masuk ke kolam untuk menolong juga tersetrum listrik.
Setelah listrik dipadamkan, kondisi korban lemas sedangkan dua siswa hanya mengalami kram.
Setelah korban dinyatakan tewas, Z dan teman-teman lain mendatangi orang tua korban dan meminta maaf.
4. Kronologi Korban Tewas
Kapolsek Cawas, AKP Umar Mustofa, mengatakan korban sempat melakukan rapat bersama anggota OSIS lain untuk membahas acara yang akan digelar pada 25 Juli 2024.
Sekitar pukul 13.00 WIB, salah satu siswa mengetahui korban sedang ulang tahun dan berniat memberikan kejutan.
Baca juga: Sosok Fajar Nugroho, Ketua OSIS SMA di Klaten yang Tewas di Hari Ultahnya karena Diceburkan ke Kolam
Tubuh korban sempat ditaburi tepung dan diceburkan ke kolam sedalam 1,7 meter.
Korban menganggap hal tersebut sebagai candaan sehingga tak melakukan perlawanan.
"Kemudian korban sempat berusaha untuk mentas (keluar dari dalam kolam). Tapi ternyata dia tidak sadar menginjak setrum. Bagi dia, kakinya kok kram, padahal itu setrum," ungkapnya, Selasa (9/7/2024), dikutip dari TribunJogja.com.
Dua teman korban sempat masuk ke kolam untuk melakukan pertolongan.
Setelah mengetahui ada sengatan listrik, satu siswa keluar kolam dan satu lagi mengalami sesak napas.
Arus listrik kemudian dimatikan dan korban dibawa ke rumah sakit.
Setiba di rumah sakit, dokter menyatakan korban sudah meninggal.
"Sementara, siswa satunya kini masih dirawat di rumah sakit," tukasnya.
Baca juga: Viral Ketua OSIS SMAN 1 Cawas Tewas Tersetrum saat Ultah, Diceburkan ke Kolam dan Keluhkan Kaki Kram
Para siswa yang memasukkan korban ke kolam diperiksa.
5. Korban Tak Buat Laporan
Pihak keluarga korban tidak ingin melapokan kejadian ini dan menganggapnya sebagai musibah.
"Kami dari kepolisian juga tidak bisa melanjutkan proses penyelidikan," ucapnya.
Pihak keluarga telah mendatangi Polsek Cawas untuk membuat surat pernyataan.
Korban dimakamkan di kampung halamannya di Desa Cawas pada Selasa (9/7/2024) siang ini.
Paman korban, Suparno (53), mengaku syok saat mendapatkan kabar kematian korban pada Senin sore.
"Setelah kejadian, kami dari pihak keluarga syok. Tapi setelah dipikir-pikir semua itu adalah musibah."
"Sehingga kami dari pihak keluarga sudah bicara dengan bapak ibunya, semua keluarga bisa menerima itu sebagai musibah," bebernya.
Baca juga: Alasan Keluarga Ketua OSIS di Klaten Tak Buat Laporan Polisi, Korban Tewas Tersetrum di Kolam
Ia menjelaskan, korban merupakan anak kedua dari empat bersaudara.
Semasa hidupnya, korban dikenal sebagai siswa yang rajin dan ramah kepada orang lain.
"Anaknya baik, rajin salat. Di kampung juga terkenal baik, begitu juga di sekolah. Dia menjadi Ketua Osis dan pintar," terangnya.
Sebagian artikel telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Paska Insiden Ultah Berakhir Duka di Klaten, Pihak Sekolah Bakal Pasang Rambu-rambu dan Benahi Kolam
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJogja.com/Dewi Rukmini)