Kota Gorontalo Diterpa Banjir, Ratusan Warga Mengungsi hingga Kisah Bayi Selamat dari Bencana
Kota Gorontalo, Gorontalo dilanda banjir setelah diterpa hujan lebat. Rautsan orang mengungsi di Aula Rumah Dinas Wali Kota Gorontalo
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Hujan deras membuat sejumlah titik di Kota Gorontalo, Gorontalo dilanda banjir sejak Rabu (10/7/2024) malam.
Banjir membuat ratusan warga Kota Gorontalo terpaksa mengungsi.
Sebanyak 198 warga mengungsi di aula Rumah Dinas Wali Kota Gorontalo.
Dari 198 orang, 11 di antaranya merupakan lansia dan 10 lainnya bayi.
Hal tersebut disampaikan oleh Koordinator dari Public Service Center (PSC), Nikmawati Hasan.
Ia menuturkan, pengungsi paling banyak datang dari Kelurahan Tenda, Kelurahan Biawu, dan Kelurhan Siendeng, Kota Gorontalo.
"Ada tiga kelurahan yang terparah banjir setinggi pinggang dewasa, sehingga mereka diungsikan di tempat ini," ujarnya kepada TribunGorontalo.com, Kamis (11/7/2024).
Pihaknya juga telah memberikan sejumlah layanan ke para pengungsi.
Termasuk pelayanan kesehatan hingga tempat mengungsi.
"Pelayanan yang kami berikan termasuk dapur umum menyediakan makanan gratis bagi para pengungsi. Selain itu, kami juga menyediakan layanan ini selama 24 jam penuh," paparnya.
Sementara itu, Devi Jafar (46), seorang pengungsi mengaku belum ingin kembali ke rumahnya.
Baca juga: Korban Selamat Longsor di Gorontalo Bertambah 7 orang, Korban Tewas Jadi 26 Orang
"Kami sangat bersyukur bisa mengungsi, membayangkan banjir yang menghantam rumah, saya merasa trauma," keluhnya.
Pihak-pihak terkait pun masih melakukan evakuasi korban banjir hingga Kamis (12/7/2024) malam.
Bayi 3 Bulan Selamat dari Banjir
Banjir di Kota Gorontalo ini juga menyimpan cerita lainnya.
Seorang bayi bayi bernama Adrian Usman (3 bulan) berhasil diselamatkan saat banjir datang.
Mengutip TribunGorontalo.com, banjir mulai memasuki rumahnya di Kelurahan Siendeng, Kecamatan Kota Selatan, Kota Gorontalo, Kamis (11/7/2024).
Sang ibunda, Fera Daud (23) panik saat banjir tiba-tiba masuk ke rumah.
Saat air mulai masuk, Fera berada di lantai dua, sementara anaknya ada di lanti satu.
Di dalam kepanikannya, ia meminta bantuan di media sosial Facebook.
Informasi itu diterima Badan SAR Nasional (Basarnas) Gorontalo dan segera menuju lokasi di mana Fera dan bayinya tinggal.
"Saya kaget tiba-tiba anak saya sudah terendam posisinya berada di atas kasur," ucapnya.
Sementara itu, petugas PSC, Nikmawaty Hasan memastikan bayi Fera dalam keadaan sehat.
"Saat dievakuasi, bayi Adrian dibungkus rapi menggunakan kain dan dalam keadaan tidur," paparnya.
Bayi Adrian dan ibunya kemudian dibawa ke aula Rumah Dinas Wali Kota Gorontalo untuk sementara waktu.
"Saya sangat bersyukur kepada semua pihak yang terlibat dalam penyelamatan Adrian,"
"Kami masih dalam keadaan syok, tapi Alhamdulillah bayi dalam selamat," ujar Fera.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribungorontalo.com dengan judul 198 Warga Mengungsi di Aula Rudis Wali Kota Gorontalo, 3 Kelurahan Alami Banjir Setinggi Pinggang
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunGorontalo.com, Ali Ponge/Rahman Halid)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.