Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Leon Kisahkan Detik-detik Longsor di Gorontalo Tewaskan 27 Korban, Suara Gemuruh Dikira Banjir Biasa

Lokasi pertambangan memang sering terdengar suara gemuruh dari gunung terutama saat hujan lebat. Penambang mengira gemuruh itu pertanda banjir biasa.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Leon Kisahkan Detik-detik Longsor di Gorontalo Tewaskan 27 Korban, Suara Gemuruh Dikira Banjir Biasa
Tribun Gorontalo/Husnul Puhi
Penampakan kerusakan di titik Bor 3 akibat longsor tambang emas ilegal di Desa Tulabolo Timur, Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, Jumat (12/7/2024). Awalnya penambang mengira suaru gemuruh pertanda banjir, namun ternyata terjadi longsor hebat yang menewaskan 27 korban dan puluhan lainnya masih hilang. 

Permukiman warga turut dilibas material longsor berupa bebatuan besar, pepohonan, hingga lumpur.

Hingga Rabu (10/7/2024) malam, suara gemuruh longsor itu masih terdengar, dibarengi bebatuan kecil sering berjatuhan dari atas gunung.

Diketahui, longsor terjadi di area tambang emas ilegal pada Sabtu (6/7/2024) malam hingga Minggu (7/7/2024) subuh.

Lokasi kejadian berada di Desa Tulabolo Timur, Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango. Berjarak sekitar 50 kilometer dari ibu kota Provinsi Gorontalo.

Penampakan kerusakan di titik Bor 3 akibat longsor tambang emas ilegal di Desa Tulabolo Timur, Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, Jumat (12/7/2024).
Penampakan kerusakan di titik Bor 3 akibat longsor tambang emas ilegal di Desa Tulabolo Timur, Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, Jumat (12/7/2024). (Tribun Gorontalo/Husnul Puhi)

Kepala Desa Tulabolo Kambang Maki mengatakan, longsor diawali banjir akibat hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur desa tersebut.

Hingga Jumat 12 Juli 2024, jumlah korban meninggal tercatat 25 orang. Sebanyak 93 orang selamat dan 29 orang dalam pencarian.

Sebagian korban dievakuasi menggunakan helikopter milik Polri.

BERITA TERKAIT

Evakuasi korban melibatkan tim dari Basarnas bersama puluhan polisi dan prajurit TNI serta relawan.

Proses evakuasi terkendala karena sulitnya akses kendaraan bermotor mencapai lokasi longsor.

Apalagi akibat longsor itu, jembatan penghubung antara lokasi tambang dan pemukiman penduduk pun ambruk. 

Baca juga: Longsor di Tambang Suwawa Gorontalo, Tim SAR Dibekali Antibiotik hingga Tak Ada Personel Tambahan

Alasan Dihentikannya Proses Pencarian

Sementara itu berdasarkan data sementara, jumlah korban meninggal sebanyak 27 orang dan korban hilang 31 orang.

Pj Gubernur Gorontalo, Rudi Salahudin, mengatakan penghentian operasi pencarian merupakan keputusan bersama dari Pemkab Bone Bolango, Pemprov Gorontalo, Polda Gorontalo, Korem 133/NW, Basarnas, dan sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD).

"Dihentikan setelah tujuh hari tanggap darurat operasi pencarian, sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) Basarnas," ucapnya, Jumat (12/7/2024), dikutip dari TribunGorontalo.com.

Menurutnya, kecil kemungkinan korban yang terjebak longsor masih hidup.

Upaya Evakuasi Korban di area pertambangan emas desa Tulabolo Timur Kecamatan Suwawa Timur Kabupaten Bone Bolango. TRIBUNNEWS/HO/BASARNAS MANADO
Upaya Evakuasi Korban di area pertambangan emas desa Tulabolo Timur Kecamatan Suwawa Timur Kabupaten Bone Bolango. TRIBUNNEWS/HO/BASARNAS MANADO (HO/HO)
Halaman
1234
Tags:
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas