Prajurit TNI AU di Palu Tembak Pemulung, akan Ada Denda Adat hingga Pelaku Jalani Proses Hukum
Dewan Penasehat Adat Rumpun Daa Inde (RDI) Sulteng, Sale Ratalemba menegaskan akan ada sanksi adat untuk pelaku penembakan tersebut.
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.COM - Seorang wanita bernama Jerni (25) ditembak oknum prajurit TNI AU saat mengambil kardus dan botol bekas di rumah dinas TNI di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.
Dewan Penasehat Adat Rumpun Daa Inde (RDI) Sulteng, Sale Ratalemba, menegaskan akan ada sanksi adat untuk pelaku penembakan tersebut.
"Kalau yang dikenakan tentang proses peradilan adat terkait masalah ini kami selalu mengedepankan yang namanya Sompupadu," ujar Sale Ratalemba pada Jumat (12/7/2024).
Sale menuturkan, hal tersebut dilakukan lantaran warganya mendapat tindak kekerasan.
"Kita bicara persoalan peradilan adat, karena adat ini tidak bisa ditambah, tidak bisa dikurangi, adat tidak punya keluarga dan tidak punya orang tua, maka dia berdiri sendiri, makanya saya tidak mengarang-ngarang tentang proses peradilan ini," tuturnya.
Mengutip TribunPalu.com, dengan digelarnya prosesi pembayaran denda adat tersebut, setidaknya bisa meredam ketegangan di kalangan keluarga korban.
“Karena pihak keluarga menunggu hasil mediasi dari kami, dan berharap proses peradilan adat ini harus berjalan,” tuturnya.
Ia menuturkan, denda adat tersebut berupa satu ekor sapi, tiga biji dulang, tujuh buah piring putuh, 12 meter kain putih gandisi, satu lembar kain ada dan satu bilang parang adat.
Rencananya, mediasi internal adat terkait denda ini akan berlangsung hari ini, Sabtu (13/7/2024).
Sementara itu, untuk proses hukum yang berlaku, Sale menyerahkannya ke pada pihak yang berwenang.
“Kami dari keluarga Rumpun Daa Inde ini mengedepankan nilai leluhur, yaitu adat dan budaya kami, dan tidak ikut campur dengan persoalan hukum negara,” pungkasnya.
Baca juga: Oknum TNI AU Tembak Pemulung di Palu, Begini Kronologi Versi Danlanud Hasanuddin dan Korban
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai NasDem, Ahmad Ali juga memberikan tanggapannya.
Ia meminta institusi TNI untuk segera menindak tegas pelaku penembakan ini.
Menurutnya, tindakan tegas ini dilakukan supaya tak ada lagi terjadi jarak antara masyarakat dan TNI.
"Perilaku oknum seperti ini, membuat masyarakat dan TNI semakin berjarak, sehingga saya minta kepada Denpom untuk menindak secara tegas pelaku oknum seperti ini," ujar calon gubernur Sulteng ini.
Ia menambahkan, tindakan yang diperbuat oleh pelaku tersebut akan merusak nama institusi secara keseluruhan.
"Orang tidak akan pernah bicara siapa nama orang yang menembak, tetapi orang akan bicara itu adalah anggota TNI," ujar Ahmad Ali.
Ia juga turut menyesalkan tindakan oknum prajurit TNI tersebut.
“Jangankan manusia, binatang atau ternak sekalipun, kita menghalaunya dengan cara-cara baik. Tidak harus menembaki binatang tersebut, apalagi ini manusia,” kata Ahmad Ali.
Ahmad Ali menambahkan, penembakan tersebut harusnya tak terjadi apabila dilakukan dengan komunikasi yang baik.
"Jika ada yang masuk kompleks, kan bisa dilakukan dengan berkomunikasi," ujarnya.
Ali juga menambahkan, kompleks militer yang tak boleh dimasuki masyarakat sipil harusnya dibuatkan portal.
Selain itu, apabila ada masyarakat yang masuk, bisa ditegur dengan cara yang lebih beradap, tanpa harus menggunakan senjata.
"Kalaupun ada yang masuk, bisa ditegur dengan cara yang lebih beradab, masa harus dengan menggunakan moncong senjata,"
"Jadi sekali lagi apapun alasannya, perilaku itu sangat tidak bisa dibenarkan," tambahnya.
Baca juga: Kronologis Pemulung Wanita Ditembak Oknum TNI AU di Palu Versi Danlanud Hasanuddin dan Korban
Jalani Proses hukum
Sementara itu, Danlanud Hasanuddin Makassar, Marsma TNI Bonang Bayuaji, memastikan bahwa pelaku yang menembak pemulung di Desa Kalora, Kabupaten Sigi, Sulteng ini diproses hukum.
“Sesuai arahan pimpinan, akan diselesaikan secepat mungkin, pelaku akan kita proses sesuai hukum yang berlaku,” ujarnya, seperti yang diwartakan TribunPalu.com.
Ia juga menuturkan, kondisi korban kini sudah berangsur membaik.
"Alhamdulillah tadi pagi waktu kami kunjungi, kondisinya sudah sangat stabil, dan tadi pagi juga dilakukan tindakan operasi kecil," tuturnya.
Seluruh biaya perawatan medis juga akan ditanggung oleh pihaknya.
"Pembiayaan rumah sakit seluruhnya kita yang menyelesaikan, termasuk santunan nanti kita berikan untuk meringankan beban keluarga korban," tuturnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunPalu.com dengan judul Oknum TNI AU di Palu Tembak Pemulung dengan Senapan Angin, Ahmad Ali Minta Pelaku Ditindak Tegas
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunPalu.com, Zulfadli)