Nasib Miris Firdaus, Pakai Sendal Jepit Lusuh Hari Pertama Masuk SD di Mamuju Tengah Sulbar
Kedua orangtuanya hanya bekerja sebagai buruh harian dan jual sayuran yang hanya cukup untuk kebutuhan sehari-sehari.
Editor: Erik S
"Kemudian mereka mencari tempat duduk yang di depan,” ujar dia.
Usmad juga tidak memungkiri, dalam berebut bangku itu, orang tua murid melakukan aksinya dengan mengikat tas anaknya pada bangku sekolah.
Dengan tujuan, agar bangku yang diincar itu tidak sampai direbut oleh orang tua murid lainnya. Usmad menyampaikan, aksi yang dilakukan orang tua murid itu tidak dipermasalahkan oleh pihak sekolah.
Selama tidak sampai merusak fasilitas, aksi tersebut dibolehkan.
“Gak papa sih, asal jangan merusak fasilitas sekolah yang ada, terutama meja kursi seperti ditulis tulis dengan spidol dan lain sebagainya itu tidak boleh,"
Baca juga: Tips Tasya Kamila Agar Anak Mudah Adaptasi di Sekolah saat Tahun Ajaran Baru
"Kalau cuma mengikat atau menempel tulisan, itu silahkan boleh,” ujar dia.
Kondisi ini pun diakui Usmad sudah seperti tradisi. Kejadian tersebut rutin terjadi setiap tahunnya sejak lama, bahkan sejak puluhan tahun lebih.
“Biasanya itu dilakukan orang tua murid kelas 1 yang baru masuk sekolah, terus kelas 2 dan kelas 3. Kalau kelas 4-6 itu biasanya biasa saja, ada sih ada, cuma hanya satu dua orang tua saja,” ujar dia.
Penulis: Abd Rahman
Artikel ini telah tayang di Tribunsulbar.com dengan judul Orangtua Tak Mampu Beli Sepatu, Siswa SD di Mamuju Tengah Pakai Sendal Jepit Lusuh ke Sekolah
dan
Rebutan Bangku di SDN 4 Kedokanagung Indramayu, Kepsek: Orang Tua Tiba Jam 03.00 WIB di Gerbang