Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Siapa Euis? Pemandi Jenazah Vina yang Sebut Polisi Bohong, Ini Sosok dan Hubungannya dengan Vina

Pemandi jenazah Vina, Nenek Euis menyebut polisi berbohong soal adanya luka tusukan di tubuh Vina. Ini sosoknya dan hubungannya dengan Vina.

Penulis: Sri Juliati
Editor: Bobby Wiratama
zoom-in Siapa Euis? Pemandi Jenazah Vina yang Sebut Polisi Bohong, Ini Sosok dan Hubungannya dengan Vina
Kolase YouTube/ KANG DEDI MULYADI CHANNEL
Dari kiri ke kanan: mendiang Vina dan Nenek Euis. Pemandi jenazah Vina, Nenek Euis menyebut polisi berbohong soal adanya luka tusukan di tubuh Vina. Ini sosoknya dan hubungannya dengan Vina. 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang wanita bernama Euis menyebut polisi berbohong terkait luka tusukan di tubuh Vina Cirebon.

Euis adalah orang yang ikut memandikan jenazah Vina seusai tewas pada 2016 lalu.

Euis membantah keterangan Polda Jawa Barat (Jabar) yang sempat menyebut Vina tewas akibat tersabet pedang atau samurai.




"Waktu saya mandiin, nggak ada luka tusukan, polisi bohong," kata Euis kepada mantan Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi.

Adapun wawancara Dedi Mulyadi dengan Euis tayang di Youtube Kang Dedi Mulyadi Channel pada Jumat (20/7/2024).

Lantas, siapakah sosok Euis dan apa hubungannya dengan Vina? Ini ulasannya.

Euis adalah seorang pemandi jenazah. Termasuk pada 2016 lalu, ia ikut memandikan jenazah Vina.

BERITA TERKAIT

Tidak diketahui persis, berapa umur Euis. Namun yang pasti, ia masuk kelompok lanjut usia (lansia).

Saat ditanya apakah memiliki suami atau tidak oleh Dedi Mulyadi, nenek Euis menjawab tidak ada.

Namun, ia menolak saat ditanyai lebih lanjut tentang sosok suaminya.

"Wis lah aja takon suami, wis tua, nenek-nenek (Sudahlah jangan tanya suami, sudah tua)," kata dia.

Baca juga: Euis Pemandi Jenazah Vina Cirebon Tiba-tiba Muncul, Ini Kesaksian Lengkapnya hingga Berani Disumpah

Lantas, apa hubungan nenek Euis dengan Vina?

Kepada Dedi Mulyadi, Euis mengaku masih memiliki hubungan kekerabatan dengan mendiang.

"Ya masih saudara, saudara jauh, sih," ujarnya.

Lantaran masih memiliki hubungan kekeluargaan tersebut, maka Euis bisa ikut memandikan jenazah Vina.

Ia pun mengungkapkan secara detail kondisi jenazah almarhumah Vina.

"Saya yang mandiin, saya yang tahu," tambahnya.

Euis memastikan tidak ada luka sayatan dan luka tusukan di tubuh Vina.

Oleh karena itu, Euis menyebut polisi berbohong.

"Bohong bapak polisinya. Kon mrene, tak jewer pisan (suruh ke sini, saya jewer nanti), kurang ajar, kok ditusuk-tusuk? Bohong!"

"Sumpah demi Allah, bersih (tidak ada luka tusukan dan sayatan), ibu yang mandiin," bebernya.

Hanya saja, ia menemukan luka di bagian belakang kepala Vina, yang menurutnya, akibat pemukulan.

Ia pun ragu, Vina jatuh dari motor. Sebab tak ada luka lecet di sekujur tubuh mendiang.

Hanya saja, ia menyebut bagian kaki dan tangan Vina mengalami luka sangat parah.

Pemandi jenazah Vina, Nenek Euis sosok
Pemandi jenazah Vina, Nenek Euis menyebut polisi berbohong soal adanya luka tusukan di tubuh Vina.

"Kalau jatuh, otomatis ada luka lecet, ini mulus, nggak ada luka. Cuma ini kakinya patah semua, terus tangannya senglek (patah)," kata dia.

Ia juga menemukan luka pada hidung hingga telinga.

Saat memandikan Vina pun, Euis mengaku prihatin dengan kondisi remaja 16 tahun itu.

"Saya mandiin sampai bersih, tak sabunin, duh kasihan banget ini," bebernya.

Masih dalam keterangannya kepada Dedi Mulyadi, Euis mengatakan, adanya luka di bagian alat vital Vina.

Ia juga mendapati adanya lendir dan darah saat memandikan Vina.

"Ada lendirnya, campur darah, sobek," ungkap Euis.

Keterangan Polda Jabar

Sementara itu, tim kuasa hukum Polda Jabar sempat menyebut, Vina tewas karena dirudapaksa dan ditusuk menggunakan pedang atau samurai.

Keterangan itu disampaikan tim kuasa hukum Polda Jabar saat sidang praperadilan Pegi Setiawan.

Satu di antara keterangan yang dibacakan adalah pernyataan dari Sudirman yang menyebut, Vina dirudapaksa setelah ditusuk menggunakan pedang atau samurai.

"Korban perempuan (Vina) juga dipukul oleh tiga orang teman-teman saksi yaitu Saudara Andika, Pegi, dan Dani."

"Kemudian korban perempuan diperkosa oleh saksi dan teman-teman saksi secara bergiliran setelah saksi dan teman-teman."

"Selesai memperkosa perempuan tersebut, kemudian perempuan tersebut ditusuk pakai samurai oleh Saudara Pegi pada bagian punggung dan Saudara Andika melempar korban dengan batu terhadap korban Vina."

"Kemudian duanya dibawa kembali ke jembatan layang," ujar kuasa hukum Polda Jabar saat sidang praperadilan Pegi, Selasa (2/7/2024), dilansir TribunJakarta.com.

Tak hanya pada argumen Polda Jabar, putusan pengadilan para terpidana juga menyebutkan Vina ditusuk menggunakan samurai.

"Terdakwa I. RIVALDI ADITYA WARDANA Als ANDIKA menyabetkan samurai mengenai kepala bagian belakang Korban VINA dan Sdr.ANDI menyabetkan pedang samurai dibagian kaki sebelah kiri Korban VINA sebanyak dua kali, lalu dipukul dengan batu besar mengenai bagian kaki kanan korban VINA."

"Setelah itu Terdakwa I. RIVALDI ADITYA WARDANA Als ANDIKAdan Sdr. ANDI membawa Korban MUHAMAD RIZKY RUDIANA dan Korban VINA menuju ke Fly Over Desa Kepongpongan Kabupaten Cirebon," berikut petikan putusan banding Rivaldi dan Eko Ramadani tertanggal 1 Agustus 2017 di Pengadilan Tinggi Jabar.

(Tribunnews.com/Sri Juliati) (TribunJakarta.com)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas