Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

5 Populer Regional: Pemandi Jenazah Vina Cirebon Buka Suara - Korban Rudapaksa Dicabuli Oknum Polisi

Berita populer regional dimulai dari Nenek Euis, pemandi jenazah Vina Cirebon yang muncul ke publik hingga korban rudapaksa dicabuli polisi.

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Suci BangunDS
zoom-in 5 Populer Regional: Pemandi Jenazah Vina Cirebon Buka Suara - Korban Rudapaksa Dicabuli Oknum Polisi
Kolase Tribunnews.com
Berita populer regional dimulai dari Nenek Euis, pemandi jenazah Vina Cirebon yang muncul ke publik hingga korban rudapaksa dicabuli polisi di Belitung, Kepulauan Bangka Belitung. 

TRIBUNNEWS.COM - Berita populer regional dimulai dari Nenek Euis, pemandi jenazah Vina Cirebon yang muncul ke publik.

Nenek Euis mengungkap kondisi jasad Vina berbanding terbalik dengan keterangan pihak Polda Jawa Barat yang menangani kasus ini.

Ia menyebut, ada luka sayatan, pukulan dan tusukan di tubuh Vina.

Nenek Euis pun meyakinkan Vina Cirebon merupakan korban pembunuhan, bukan korban kecelakaan lalu lintas.

Berita selanjutnya terkait kasus seorang anak korban rudapaksa malah jadi korban pencabulan oknum polisi di Belitung, Kepulauan Bangka Belitung.

Oknum polisi diketahui bernama Brigpol AK.

Kasus ini bermula saat korban melaporkan telah dirudapaksa pengurus panti, namun malah ia kembali jadi korban dari kebejatan Brigpol Akmal.

BERITA REKOMENDASI

Simak selengkapnya rangkuman berita populer regional di Tribunnews.com selama 24 jam terakhir:

1. Pemandi Jenazah Vina Cirebon Buka Suara Mentahkan Pengakuan Polda Jabar: Tak Jewer Polisine

Pemandi jenazah Vina, Nenek Euis menyebut polisi berbohong soal adanya luka tusukan di tubuh Vina.
Pemandi jenazah Vina, Nenek Euis menyebut polisi berbohong soal adanya luka tusukan di tubuh Vina. (YouTube/ KANG DEDI MULYADI CHANNEL)

Pemandi jenazah bernama Nenek Euis muncul ke publik dan buka suara terkait kematian Vina Dewi Arsita (16) alias Vina Cirebon pada 2016 silam.

Pengakuan yang disampaikan Nenek Euis soal kondisi jasad Vina berbanding terbalik dengan keterangan pihak Polda Jawa Barat yang menangani kasus kematian Vina Cirebon dan kekasihnya, Muhammad Rizky alias Eky (16).

Seperti kondisi luka sayatan, pukulan dan tusukan di tubuh Vina.

Nenek Euis pun meyakinkan Vina Cirebon merupakan korban pembunuhan, bukan korban kecelakaan lalu lintas.


"Percaya dibunuh, tapi gak pakai (ditusuk) pisau pisau, gak ada. Habisnya saya mandiin tuh gak ada luka tusukan," jelas Euis kepada Youtuber yang juga Anggota DPR RI terpilih dari Gerindra, Dedi Mulyadi. Wawancara Dedi dengan Euis tayang di Youtube Kang Dedi Mulyadi Channel, pada Jumat (20/7/2024).

Berikut sederet pengakuan Nenek Euis soal kondisi jasad Vina Cirebon:

Tak Ada Luka Sayatan

Euis memastikan, tidak ada luka sayatan di tubuh Vina.

Namun, ia menyebut bagian kaki Vina mengalami luka sangat parah.

"Saat saya mandikan, tidak ada luka tusukan, kakinya remuk semua tuh, terus tangannya senglek (patah)," kata nenek Euis.

Selain itu, Euis menyebut tidak ada luka tusuk di tubuh Vina.

Namun, menurutnya terdapat luka pada bagian belakang kepala, hidung, hingga telinga.

Luka-luka itu, seperti karena hantaman benda tumpul hingga membuat tulang tangan dan kaki Vina remuk.

"Saya mandiin sampai bersih, tak ada luka tusuk, yang ada patah tangan dan kaki," tegas nenek Euis.

Baca selengkapnya.

2. Kronologi Kecelakaan Maut 2 Truk di Indramayu yang Menewaskan Satu Orang dan Melukai 6 Orang

Kecelakaan dua truk pengangkut peralatan sandiwara Aneka Tunggal di Jalur Pantura Losarang, Kabupaten Indramayu, Minggu (21/7/2024)
Kecelakaan dua truk pengangkut peralatan sandiwara Aneka Tunggal di Jalur Pantura Losarang, Kabupaten Indramayu, Minggu (21/7/2024) (Tribun Cirebon/ Handhika Rahman)

Dua truk pengangkut peralatan sandiwara Aneka Tunggal mengalami kecelakaan maut di Jalur Pantura Indramayu tepatnya di wilayah Desa Santing, Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu, Minggu (21/7/2024) sekitar pukul 07.15 WIB.

Kapolres Indramayu, AKBP Ari Seytawan Wibowo melalui Kasat Lantas Polres Indramayu, AKP Enggar Jati Nugroho mengatakan, satu orang meninggal dunia dalam insiden kecelakaan itu.

Korban diketahui adalah Parto Usup (25) warga Kecamatan Tukdana, Indramayu.

Di sisi lain, Kapolsek Losarang, AKP Hendro Ruhanda menceritakan kronologi kejadian kecelakaan.

Menurutnya, dua truk sandiwara yang mengalami kecelakaan itu masing-masing adalah Truk Colt Diesel Nopol E 8489 R yang dikemudikan Yus Rusdi (37) dan Truk Colt Diesel Nopol E 8701 PJ yang dikemudikan Dodi Susanto (39).

Kedua truk tersebut, datang dari arah Cirebon menuju Jakarta.

Truk Colt Diesel yang dikemudikan Yus Rusdi ketika ke kanan tertabrak dari arah belakang oleh Truk Colt Diesel yang dikemudikan Dodi Susanto dari arah yang sama.

Ini membuat 6 penumpang mengalami luka-luka, satu orang meninggal dunia, serta rusaknya kedua kendaraan tersebut.

Hendro menyampaikan, arus lalu lintas saat ini sudah kembali lancar, kendaraan yang terlibat kecelakaan pun sudah berhasil dievakuasi.

“Kami juga melakukan upaya pembersihan ceceran oli oleh Dinas Damkar,” ujar dia.

Baca selengkapnya.

3. Foto-foto Rekonstruksi Pembakaran Rumah Jurnalis di Sumatera Utara

Bebas Ginting, otak pembakaran rumah wartawan di Karo Sumatera Utara menjalani rekonstruksi kejadian di lokasi kejadian, Jumat (19/7/2024).
Bebas Ginting, otak pembakaran rumah wartawan di Karo Sumatera Utara menjalani rekonstruksi kejadian di lokasi kejadian, Jumat (19/7/2024). (Tribunmedan.com/ nasrul)

Inilah kabar terbaru soal tewasnya Rico Sempurna Pasaribu, jurnalis yang meninggal dunia karena rumahnya dibakar.

Polisi pun berhasil menangkap tiga orang.

Dua di antaranya merupakan eksekutor, dan satu orang yang menyuruh dua tersangka lainnya untuk melakukan pembakaran.

Tiga orang tersangka tersebut pun sudah jalani reka ulang adegan pada Jumat (19/7/2024) di beberapa titik.

Terakhir, rekonstruksi pebakaran korban digelar di tempat kejadian perkara (TKP), sekira pukul 19.05 WIB.

Ternyata, lokasi rumah korban sudah dipadati oleh warga yang ingin melihat bagaimana proses rekonstruksi.

Masyarakat ternyata sudah menunggu kedatangan polisi dan para tersangka sejak siang hari.

Mengutip Tribun-Medan.com, suasana pun sempat memanas lantaran warga yang menonton geram dengan kekejaman pelaku.

Karena ramainya warga yang berkerumun di lokasi, personel kepolisian sempat meminta warga untuk mundur agar tidak mengganggu jalannya rekonstruksi.

"Kami minta sedikit mundur ya untuk bisa kita mulai rekonstruksinya, kami minta masyarakat agar tenang," ujar Kasat Reskrim Polres Tanah Karo AKP Ras Maju Tarigan.

Meski sempat mereda, situasi kembali memasnas hingga terjadi aksi pelemparan dari kerumunan warga menggunakan batu.

Ras Maju pun kembali tegaskan agar tetap menjaga situasi.

"Kalau kita dapati, kita akan langsung tangkap dan proses malam ini," ungkapnya.

Baca selengkapnya.

4. Teman Terpidana Kasus Vina Beberkan Fakta soal Pertemanan Anak Pak RT dan Rekan-rekannya

Kahfi anak pak RT Abdul Paser yang awalnya mengaku tak mengenal para terpidana kasus pembunuhan Vina bakal tidak bisa mengelak. Pasalnya, salah Irpan Setiawan (28), teman dekat Kahfi dan terpidana pembunuhan Vina Cirebon memilki bukti mereka saling mengenal berkawan sejak kecil
Kahfi anak pak RT Abdul Paser yang awalnya mengaku tak mengenal para terpidana kasus pembunuhan Vina bakal tidak bisa mengelak. Pasalnya, salah Irpan Setiawan (28), teman dekat Kahfi dan terpidana pembunuhan Vina Cirebon memilki bukti mereka saling mengenal berkawan sejak kecil (Tribun Cirebon/Eki Yulianto)

Inilah kabar terbaru soal kasus pembunuhan Vina Cirebon pada 2016 lalu.

Terbaru ini, teman dari enam terpidana kasus pembunuhan Vina, Irpan Setiawan (28) bongkar fakta baru.

Diketahui, Irpan Setiawan selain rekan dari para terpidana, ia juga rekan dari Abdul Kahfi, putra Pak RT Abdul Pasren.

Sebelumnya, Kahfi dalam keterangannya mengatakan bahwa tak mengenal para terpidana kasus pembunuhan Vina Cirebon.

Namun, hal tersebut dibantah oleh Irpan Setiawan.

Ia mengatakan, ternyata antara Abdul Kahfi, Irpan, dan para terpidana adalah teman dekat sejak kecil.

"Ya, terkait Kahfi yang disebut tidak kenal dekat dengan enam terpidana kasus Vina Cirebon, si Kahfi itu bohong."

"Pernyataan itu sangat bertolak belakang. Padahal Kahfi sama terpidana, teman dari kecil sampai tahun 2016 itu," ujar Irpan, dikutip dari TribunJabar.id.

Irpan juga memiliki beberapa fokto bukti kedekatan Kahfi dengan para terpidana.

"Waktu tahun 2013 bahkan kita bikin baju bareng 'Bob Marley', foto-fotonya juga masih ada."

"Kita pernah jalan-jalan bareng, karena memang teman dari kecil."

"Sering jalan bareng, apalagi setiap Minggu pasti jalan bareng dengan Kahfi dan enam terpidana," ucapnya.

Dalam foto tersebut, terlihat jelas Kahfi bersama Hadi, Jaya, Eko, serta Irpan sendiri.

"Sisanya teman-teman lain, seperti Reza, Akbar, dan Anto," jelasnya.

Baca selengkapnya.

5. Anak Yatim Korban Perkosaaan Pengurus Panti Dicabuli Oknum Polisi Saat Lapor, Ini Penampakan Pelaku

ilustrasi rudapaksa
Ilustrasi rudapaksa (freepik)

Sudah jatuh tertimpa tangga. Seorang anak yatim piatu jadi korban perkosaan pengurus panti asuhan di Belitung, Kepulauan Bangka Belitung.

Alih-alih mendapat perlindungan, ia malah dicabuli oknum polisi saat melaporkan kejadian yang menimpanya itu.

Oknum polisi diketahui bernama Brigpol AK. Ia sudah ditangkap dan diamankan. Saat ini kasus pencabulan tersebut ditangani Polres Belitung.

Kejadian nahas yang dialami korban bermula saat ia melapor ke Polsek Tanjungpandan atas kasus perkosaan yang dialaminya. Ia didampingi oleh temannya.

Di sana korban menyampaikan keterangan yang dialaminya kepada pelaku.

Usai menyampaikan keterangan, pelaku mengajak korban ke sebuah ruangan. Sementara temannya diminta tunggu di luar.

“Singkat cerita di dalam ruangan itulah diduga terjadi tindak pencabulan,"Satreskrim Polres Belitung Ipda Wahyu Nugroho Satrio.

"Setelah selesai melakukan perbuatan tersebut, pelaku meminta korban tidak menceritakan kejadian tersebut kepada orang lain,” sambunnya.

Kemudian, tersangka meminta korban dan rekannya pulang ke kediaman masing-masing.

Atas kejadian tersebut, korban merasa takut dan trauma sehingga mengadu kepada Komnas Perlindungan Anak Provinsi Kepulauan Babel.

Akhirnya kejadian dugaan tindak pidana itu dilaporkan ke SPKT Polres Belitung pada tanggal 10 Juli 2024.

Baca selengkapnya.

(Tribunnews.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas