6 Fakta Kecelakaan Kereta Api vs Mobil di Deli Serdang: Satu Keluarga Tewas-Isak Tangis Putri Bungsu
Berikut fakta-fakta tabrakan kereta api vs mobil di Deli Serdang. Mulai kronologi, daftar korban hingga isak tangis putri bungsu.
Penulis: tribunsolo
Editor: Endra Kurniawan
Korban tewas terdiri dari satu bapak, dan lima orang anaknya, yakni Ramses Manulang (52), Gabriela Manulanng (28), Sarah Manulang (26), Yohanes Manulang (24), David Manulang (22), dan Niko Manulang (20).
Diketahui David berkuliah di Yogyakarta dan Yohanes berkuliah di Jambi.
3. Hendak Ajak Anak Pergi Liburan
Pasangan suami istri itu hendak mengajak kedua anak mereka yang baru menjalani libur kuliah untuk pergi ke Medan.
Perjalanan dilakukan setelah ibadah gereja di Lubuk Pakam.
"Aku tadi siang waktu mereka pergi dari rumah nggak nampak. Tapi sebelumnya itu aku sempat nampak anaknya itu naik sepeda motor. Mereka katanya mau ke Medan tadi karena anaknya si David dan Yohanes itu baru datang," sebut tetangga korban, Suminah.
"Mau bawa jalan-jalan anaknya inilah ke Medan karena baru sampai. Mamaknya ini pun (Herawati boru Manurung) baru pulang dari Jambi menjemput anaknya karena katanya libur kuliah," tambahnya, dikutip dari Tribun-Medan.com, pada Selasa (23/7/2024).
4. Merupakan Warga Pendatang
Meski bukan warga asli atau pendatang namun keluarga Manulung dikenal para tetangga guyub dengan tetangganya.
Oleh karena itu, para tetangga tampak berdatangan untuk melayat ke rumah duka setelah mendengar tragedi tragis tersebut.
"Paling baru sekitar 4 tahun memang mereka di sini, tapi sama kami ya baik kali lah. Ramah orangnya. Kami suku Batak dan Jawa di sini akrab semua," ujar Suminah.
Ia juga menjelaskan Ramses Manulung dan istrinya mempunyai usaha menjual perabotan rumah tangga di Plaza Deli Mas, Lubuk Pakam, Deli Serdang, Sumatera Utara.
Mereka dikenal baik lantaran menjual barang dengan cara bayar mencicil.
Baca juga: Mobil Tertabrak Kereta di Deli Serdang, Bapak dan 5 Anak Tewas, Ibu Satu-satunya Penumpang Selamat
5. Isak Tangis Putri Bungsu
Air mata putri bungsu Ramses, Setia Manulung (14) mengalir deras saat jenazah tiba di rumah duka.
"Sabar ya kau boru (anak perempuan)," ujar tetangga sambil memeluk Setia, dikutip dari Kompas.com.
Pelajar kelas 1 Sekolah Menengah Pertama (SMP) itu tidak ikut dalam rombongan keluarga yang akan pergi ke Medan.
Saat itu ia sedang bersama bibi dan sepupunya di rumah.