Gibran Pantau Langsung Uji Coba Program Makan Bergizi Gratis di SD di Bogor, Ini Menu dan Harganya
Wakil Presiden RI terpilih, Gibran Rakabuming Raka memantau pelaksanaan makan gratis di SD di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR- Dua sekolah dasar negeri di wilayah Kecamatan Babakanmadang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat melaksanakan uji coba makan gratis bergizi.
Wakil Presiden RI terpilih, Gibran Rakabuming Raka turun langsung mengecek pelaksanaan makan gratis tersebut.
Gibran Rakabuming Raka menerangkan, satu paket menu lengkap yang diberikan kepada pelajar tidak lebih dari Rp15 ribu jika di rupiahkan.
Baca juga: Pakar Tanggapi Program Makan Gratis: Harus Ada Intervensi Pemerintah untuk Perbaiki Gizi Anak
"Menu hari ini cost-nya Rp 14.900, sudah termasuk ayam, nasi, sayur, buah-buahan, sama susu," ujarnya kepada wartawan, Selasa (23/7/2024).
Ia mengatakan bahwa dalam proses uji coba ini diperlukan masukan dari masyarakat murid, guru-guru, wali murid, hingga ahli gizi.
Putra sulung dari Presiden Joko Widodo ini menyebut hal itu bertujuan mencari komposisi yang pas dalam pelaksanaanya.
"Jadi kalau ada yang kurang perlu boleh dievaluasi akan segera kita follow up. Nanti sampai bulan Oktober akan kita coba berbagai macam skema, skema terbaik untuk anak," katanya.
Di samping itu, melalui uji coba ini juga Gibran Rakabuming Raka menepis adanya isu terkait pemotongan anggaran program makan bergizi gratis menjadi Rp7.500 per paket.
"Kepada generasi penerus kita tidak boleh pelit, jadi hari ini ada Rp14.900," pungkasnya.
Muncul anggaran Rp7.500
Sebelumnya, beredar kabar pemangkasan anggaran program makan bergizi gratis dari Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming.
Anggaran makan siang bergizi gratis untuk anak sekolah disebut dipangkas menjadi Rp 7.500 per anak.
Informasi tersebut disampaikan ekonom Verdhana Sekuritas, Heriyanto Irawan. Dia mengaku diajak mendiskusikan program makan bergizi gratis untuk anak-anak oleh tim sinkronisasi Presiden terpilih Prabowo Subianto.
Baca juga: Diinisiasi Prabowo-Gibran, Begini Penerapan Program Makan Gratis Anak di Malaysia dan Singapura
Salah satu pembahasannya adalah mengenai keinginan Prabowo mengefisienkan pagu anggaran Rp 71 triliun agar dapat digunakan secara maksimal dan menjangkau sebanyak mungkin anak-anak.
Dari situ, Heriyanto melihat ada keinginan dari pihak Prabowo untuk bisa menjalankan program makan bergizi gratis secara maksimal, tanpa perlu menambahkan atau mengurangi pagu anggaran Rp 71 Triliun.
Menurut Heriyanto, opsi yang kemudian dimunculkan oleh tim sinkronisasi dalam diskusi adalah menurunkan alokasi biaya makanan per anak, dari rencana Rp 15.000 menjadi Rp 7.500.
“Yang menarik buat saya, Bapak Ibu sekalian adalah, setelah dikomunikasikan angka itu 71 triliun, kemudian tugasnya Pak Presiden terpilih ke tim ekonomi ini adalah untuk memikirkan, apakah biaya makanan per hari itu bisa enggak diturunin, lebih hemat dari Rp 15.000,” ungkap Heriyanto.
Baca juga: Menko Hadi soal Program Makan Gratis Dibahas Jokowi dalam Rapat Kabinet: Itu Bukan Kapasitas Saya
“Mungkin ke Rp 9.000, ke Rp 7.500 kira-kira begitu. Dan kita bisa pahami kalau sebagai politisi, tentunya beliau mau programnya itu menyentuh sebanyak mungkin rakyat,” sambungnya.
Heriyanto pun menyadari bahwa efisiensi itu memang diperlukan agar program makan bergizi gratis tetap berjalan secara bertahap, dengan anggaran yang tersedia.
Langkah mengefisienkan anggaran itu juga dinilai sebagai upaya baik dari pemerintah mendatang untuk menjaga keberlanjutan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).
“Jadi yang saya ambil sebagai hal yang penting adalah, pemikiran beliau itu adalah mendorong programnya di dalam keterbatasan itu. Di dalam keterbatasan Rp 71 triliun, tidak kemudian mendorong Rp 71 triliun itu ke Rp 200 triliun ataupun ke Rp 300 triliun,” pungkasnya.
Penulis: Muamarrudin Irfani
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Kunjungi Sekolah Dasar di Bogor, Gibran Rakabuming Raka Cek Uji Coba Program Makan Bergizi Gratis