Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Curi Kotak Amal, Penjaga Warung Kopi Justru Tinggal Motornya

Pemuda itu mencuri kotak amal Musala Ar Rifai di Dusun Plosorejo, Desa Johowinong, Kecamatan Mojoagung, Jombang

Editor: Muhammad Renald Shiftanto
zoom-in Curi Kotak Amal, Penjaga Warung Kopi Justru Tinggal Motornya
freepik
ilustrasi borgol 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang penjaga kopi nekat curi kotak amal di Jombang, Jawa Timur.

Nahasnya, pria berinisial P (25) ini justru tinggalkan motornya di lokasi.

Pemuda itu mencuri kotak amal Musala Ar Rifai di Dusun Plosorejo, Desa Johowinong, Kecamatan Mojoagung, Jombang langsung kehilangan motornya juga akibat kesalahannya.




Faktor ekonomi, diduga menjadi alasan P melakukan aksinya tersebut.

Menurut keterangan Zainul Arifin, perangkat Desa Johowinong, pencurian kotak amal tersebut diketahui terjadi pada Minggu (2/6/2024) sekitar pukul 04.30 WIB.

Zainul mengatakan, mulanya ada jemaah musala yang menyadari kotak amal musola tidak berada di tempatnya.

Para jemaah pun mulai mencari kotak amal tersebut di sekitar musala.

BERITA TERKAIT

Setelah beberapa jam mencari, jemaah dan para warga yang turut ikut membantu, menemukan kotak amal tersebut di kebun depan musala yang jaraknya sekitar 50 meter.

"Kotak amal itu ditemukan di kebun depan musala. Kondisinya sudah pecah, dan uang yang tersisa di kotak amal itu Rp 155.500," ucapnya saat dikonfirmasi pada Senin (22/7/2024).

Warga lalu melaporkan kejadian itu ke Polsek Mojoagung.

Pihak kepolisian yang menerima laporan tersebut, kemudian bergerak untuk mencari pelaku pencurian kotak amal.

Baca juga: Pria Ini Tak Sadar Terekam Kamera CCTV saat Lagi Asyik Obok-obok Kotak Amal di Masjid

Tak berselang lama, pihak Polsek Mojoagung berhasil meringkus P di kosnya.

Dari tangan P, polisi mengamankan barang bukti 1 unit sepeda motor Kaze R bewarna hitam yang sempat tertinggal dan diamankan oleh warga, beserta sisa uang yang ada di kotak amal tersebut.

Kapolsek Mojoagung, Kompol Yogas saat dikonfirmasi terpisah mengatakan, pihaknya mengamankan P pada hari yang sama dengan laporan kotak amal musala menghilang.

"Pelaku kami tangkap di tempat kosnya. Dari hasil pemeriksaan, diketahui pelaku sudah melakukan aksi tersebut sebanyak 3 kali," ungkapnya.

Atas aksi pelaku tersebut, pihak musala mengalami kerugian senilai kurang lebih Rp 1 juta.

P kini harus mempertanggungjawabkan perbuatannya, ia dijerat pasal 363 KUHP dengan ancaman hukuman 7 tahun penjara.

Pria Tinggalkan Mobil saat Hipnotis Korbannya

Pria lainnya malah meninggalkan mobil untuk mencuri barang yang bukan miliknya.

Seorang emak-emak bernama Sri Sugiarti (59) warga Desa Tunggunjagir, Kecamatan Mantup, Lamongan menjadi korban gendam.

Korban mengalami kerugian sebesar Rp 20 juta, setelah sejumlah perhiasan emas yang dikenakannya dilucuti para terduga pelaku bersurban yang beraksi memakai mobil.

"Kita masih mengembangkan penyidikan untuk menemukan pelakunya," kata Kasi Humas Polres Lamongan, Ipda Andi Nur Cahya, Sabtu (8/6/2024).

Peristiwanya pada pukul 10.15 WIB saat korban berada di warung sedang memasak. Tiba-tiba datang mobil Sigra warna putih.

Kemudian salah satu pelaku turun dan masuk ke warung korban membeli gorengan sebesar Rp15 ribu.

Pelaku kembali ke mobil, namun tidak lama turun lagi menanyakan alamat Kasun Jagir.

Entah bagaimana mulanya, korban mau diajak masuk ke dalam mobil yang di dalam mobil tersebut ada dua orang memakai baju taqwa putih di jok belakang serta memakai sorban, dan satu orang lagi berada di jok depan.

Setelah korban masuk, kemudian dipepet oleh pelaku yang turun membeli gorengan tersebut dan korban tidak bisa keluar karena pintu dihalangi dari luar.

Sejurus kemudian, pelaku yang memakai surban menyuruh korban menirukan bacaan yang diperintah pelaku.

Korban menuruti apa yang diperintahkan pelaku, termasuk disuruh minum air mineral kemasan gelas.

Sesaat setelah meminum air putih dalam kemasan botol, seketika korban tidak sadarkan diri.

Korban tidak ingat dan beberapa saat kemudian, saksi Latifah yang saat itu datang ke warung mencari korban tidak ketemu dan kemudian membuka pintu mobil pelaku yang saat itu terbuka.

"Mak Sri sampean lapo nang kene, metuo," kata saksi Latifah.

Korban turun dan korban maupun saksi Latifah belum sadar jika menjadi korban penipuan dengan gendam.

Saksi Latifah pulang ke rumah mengambil mie instan dan saat kembali lagi ke warung, saksi mendapati korban pingsan dan menangis.

Diketahui pelaku sempat memberi sabun pada korban agar mandi di masjid. Kemudian para pelaku menggeber mobilnya ke arah timur yang bermaksud untuk kabur.

Nahas, mobil Daihatzu Sigra yang dibawa para pelaku mengalami pecah ban depan dan belakang.

Pelaku berinisiatif memasukkan ke dalam halaman rumah warga dan hendak menganti ban.

Para pelaku panik dan kabur meninggalkan mobil yang digunakannya. Pelaku kabur melarikan diri dengan menumpang truk ke arah barat.

Sedangkan 2 orang pelaku lainnya menumpang warga menggunakan sepeda motor ke arah timur.

Para pelaku berhasil membawa perhiasan emas yang dilucuti dari korban diantaranya, 3 buah cincin emas, 1 buah kalung emas, 1 buah gelang emas dan 1 buah liontin.

"Kerugian sekitar Rp. 20 juta," kata Andi.

Polisi telah mengamankan barang bukti berupa 1 unit mobil Daihatsu Sigra nopol B 2794 SZV warna putih dan 1 buah sabun batang warna putih yang diberikan pelaku pada Korban.

Andi optimis polisi akan berhasil menangkap pelaku dengan petunjuk kendaraan yang ditinggalkan pelaku.

"Tindak pidana ini masuk dalam Pasal 378 KUHP," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Karma Instan Penjaga Warkop di Jombang Nyolong Kotak Amal di Musala, Warga Malah Mujur Dapat Motor

Sumber: Tribun Jatim
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas