Terapkan Kebijakan Inklusif & Kesetaraan Gender, Wanita Punya Kesempatan Berkarya di Sektor Tambang
Mohammad Kurnia Ariawan, mengatakan bahwa kini perusahaan tambang harus bisa memperkuat kebijakan inklusif dan kesetaraan gender.
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, KALIMANTAN TIMUR - Pekerjaan tambang, tidak lagi menjadi pekerjaan yang harus didomianasi oleh laki-laki.
Direktur Utama PT Kideco Jaya Agung (Kideco), Mohammad Kurnia Ariawan, mengatakan bahwa kini perusahaan tambang harus bisa memperkuat kebijakan inklusif dan kesetaraan gender.
Di Kideco, menurutnya kebijakan tersebut ditunjukan dari jumlah pekerja perempuan yang terus bertambah, meningkat dari 10 persen menjadi 17% pada tahun 2023.
Baca juga: Komnas Perempuan: Aparat Belum Miliki Perspektif Gender Tangani Perempuan Berhadapan dengan Hukum
Mohammad Kurnia Ariawan menegaskan bahwa, Kideco, merupakan perusahaan yang memandang pentingnya isu gender.
“Perusahaan harus memberikan kesempatan yang sama bagi perempuan dan laki-laki pada semua level. Hal ini diwujudkan dalam kebijakan yang disusun Kideco dalam lingkungan kerja tanpa memandang jenis kelamin.” ujar Mohammad Kurnia Ariawan ditulis Jumat (16/7/2024).
Baca juga: Survei Ketidaksetaraan Gender: Jepang Peringkat Ke-118 dari 146 Negara
Dalam rangka memperingati hari Kebaya Nasional yang jatuh pada 24 Juli 2024, Kideco mengadakan acara untuk meningkatkan kapasitas berbasis gender atau gender capacity building, yakni Kideco Women Empowerment Day 2024, di Gedung Serbaguna Merenda Buen basecamp Kideco pada 25 Juli 2024.
Acara diisi dengan kegiatan seminar, lomba fashion show kebaya, penandatanganan kerja sama antara Kideco dengan Indonesia Business Coalition for Women Empowerment (IBCWE) yang merupakan organisasi pemberdayaan perempuan dalam peningkatan peranan perempuan di Kideco, serta penandatangan komitmen bersama antara Persatuan Istri Karyawan (Periska) Kideco dan mitra kerja.
Acara dihadiri oleh seluruh karyawati dan Periska Kideco dan mitra kerja, Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten Paser, serta Persatuan istri tentara (Persit) dan Bhayangkari Kabupaten Paser.
Seminar diisi oleh Nursini selaku Psikolog dan Konselor dengan tema “Mental Health & Self Awareness”, serta Clara Wita Krisanti selaku Direktur Eksekutif IBCWE dengan tema “Merajut Kesadaran Diri dalam Keseharian”.
Ketua Dewan Pembina Periska, Pratika Ariawan, menyampaikan bahwa istri dari karyawan juga punya peran yang penting untuk produktivitas perusahaan.
Baca juga: Penyandang Tuli di Indonesia Masih Hadapi Diskriminasi Gender Hingga Kekerasan Seksual
Menurutnya, Periska berperan sebagai support system utama para suami, yang dalam hal ini adalah karyawan Kideco, untuk menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik di perusahaan
“Kolaborasi antara Periska Kideco dan mitra kerja juga diperlukan untuk meningkatkan kemampuan dan potensi diri lewat kegiatan yang dilakukan, seperti pelatihan kewirausahaan untuk mempersiapkan masa pensiun,” ujarnya.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of
Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.