Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

5 Populer Regional: Sosok Mahasiswi Jogja Tewas Diduga Korban Klitih-Viral Mobil Terjebak di Kuburan

Berita populer regional dimulai terungkapnya sosok mahasiswi Jogja yang tewas diduga korban aksi klitih hingga viral mobil terjebak di kuburan.

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in 5 Populer Regional: Sosok Mahasiswi Jogja Tewas Diduga Korban Klitih-Viral Mobil Terjebak di Kuburan
Kolase Tribunnews.com
5 Populer Regional Sosok Mahasiswi Jogja Tewas Diduga Korban Klitih-Viral Mobil Terjebak di Kuburan 

TRIBUNNEWS.COM - Berita populer regional dimulai terungkapnya sosok mahasiswi Jogja yang tewas diduga korban aksi klitih.

Korban diketahui bernama Ulfiyah Fadhila Abdul, mahasiswi Universitas Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta.

Gadis 22 tahun itu tewas pada Sabtu (20/7/2024) dini hari lalu.

Berdasarkan informasi, Ulfiyah Fadhila mengalami kecelakaan tunggal setelah dihadang pengendara motor bersajam.

Berita populer selanjutnya viralnya cerita sebuah mobil terjebak di kuburan.

Kejadian tersebut berasal dari wilayah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Pihak kepolisian membantah kejadian ini ada hubungan dengan hal mistis.

Berita Rekomendasi

Diketahui pengendara mobil tersebut mengalami kecelakaan tunggal hingga masuk ke area pemakaman.

Simak rangkuman berita populer regional selengkapnya di Tribunnews.com selama 24 jam:

1. Sosok Mahasiswi Jogja Tewas Diduga Korban Klitih, Ulfiyah Fadhila Dikenal Sopan dan Agamis

Foto poster ucapan duga dari kampus tempat Ulfiyah Fadhila Abdul belajar.
Foto poster ucapan duga dari kampus tempat Ulfiyah Fadhila Abdul belajar. (Tribunnews.com/Istimewa)

Viral di media sosial yang mengabarkan seorang mahasiswi Jogja diduga tewas akibat aksi klitih.

Korban diketahui bernama Ulfiyah Fadhila Abdul.

Ia tewas alami kecelakaan tunggal karena lari dari pengendara bersenjata di depan Fave Hotel, Muja Muju, Umbulharjo, Kota Yogyakarta pada Sabtu (20/7/2024) dini hari lalu.

Kepergian Ulfiyah Fadhila menyisakan duka mendalam bagi sang ayah.

Ridwan Abdul tidak pernah menyangka akan kehilangan putri tercintanya.

Ditambah yang membuat sedih, Ridwan baru mengetahui tewasnya Ulfiyah Fadhila usai almarhum dikebumikan.

Lantas siapa sosok dari Ulfiyah Fadhila?

Dihimpun dari TribunKotamobagu.com, Ulfiyah Fadhila bukan orang Jogja.

Ia merupakan mahasiswa perantauan dari Kelurahan Mongkonai Barat, Kecamatan Kotamobagu Barat, Kota Kotamobagu, Sulawesi Utara (Sulut).

Ulfiyah Fadhila jauh-jauh pergi ke Jogja untuk menuntut ilmu.

Dirinya tercatat sebagai mahasiswi Universitas Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta.

Gadis berumur 22 tahun itu berstatus mahasiswi Semester VIII di Prodi Keperawatan Anestesiologi Fakultas Ilmu Kesehatan.

Ia sudah menyelesaikan kuliahnya dan dijadwalkan akan mengikuti wisuda kampusnya di bulan Oktober 2024 mendatang.

Namun takdir berkata lain, Ulfiyah Fadhila lebih dulu dipanggil Allah SWT.

Baca selengkapnya.

2. Eks Kabareskrim: Secara Logika, Seorang Rudiana Apa Mungkin Bisa Mempengaruhi Jaksa, Polda, Hakim?

Mantan Kepala Badan Reserse &; Kriminal POLRI Komjen Pol (Purn) Ito Sumardi melakukan sesi wawancara eksklusif dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahedra Putra di Studio Tribun Network, Jalan Palmerah Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (25/7/2024). Dalam wawancara tersebut, Ito Sumardi banyak berbagi informasi mengenai kasus kematian Vina dan Eky di Cirebon. TRIBUNNEWS/LENDY RAMADHAN
Mantan Kepala Badan Reserse &; Kriminal POLRI Komjen Pol (Purn) Ito Sumardi melakukan sesi wawancara eksklusif dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahedra Putra di Studio Tribun Network, Jalan Palmerah Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (25/7/2024). Dalam wawancara tersebut, Ito Sumardi banyak berbagi informasi mengenai kasus kematian Vina dan Eky di Cirebon. TRIBUNNEWS/LENDY RAMADHAN (TRIBUNNEWS/LENDY RAMADHAN)

Mantan Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri, Komjen Pol Purn Ito Sumardi turut berkomentar soal Iptu Rudiana, yang menjadi sorotan setelah kasus pembunuhan Vina dan Eky, 2016 silam kembali mencuat.

Ito mempertanyakan, kemungkinan Iptu Rudiana yang pada 2016 silam menjabat sebagai Kanit Narkoba di Polres Cirebon, Jawa Barat, melakukan intervensi di kasus Vina.

Menurutnya, proses hukum kasus Vina sudah dilakukan sesuai dengan prosedur.

Mulai dari penetapan pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana terhadap delapan pelaku hingga proses Berita Acara Pemeriksaan (BAP).

"Bagaimana ada dikenakan dakwaan bahwa yang bersangkutan itu atau mereka itu kelompok itu melakukan (pasal) 340 kan harus ada cerita."

"Cerita itu yang oleh penyidik dibuat dalam satu berita acara yang kemudian disimpulkan oleh jaksa terjadi 340 pembunuhan berencana," kata Ito dalam tayangan YouTube Tribunnews.com, dikutip Jumat (26/7/2024).

"Hakim pun rupanya setelah mendengarkan itu dan memeriksa saksi, yakin bahwa betul terjadi pembunuhan berencana sehingga memutuskan hukuman maksimal," sambungnya.

Dari proses itu, Ito lantas mempertanyakan celah Iptu Rudiana melakukan intervensi di kasus Vina.

"Nah sekarang secara logika seorang Rudiana apa mungkin dia bisa mempengaruhi kejaksaan, apa mungkin dia bisa mempengaruhi Polda?" ujarnya.

Padahal, menurut Ito, kasus itu hanya tiga hari ditangani Polres Cirebon.

Setelahnya, kasus diambil alih Polda Jawa Barat (Jabar). Hal ini untuk menghindari konflik kepentingan karena Iptu Rudiana merupakan ayah dari Eky, yang juga menjadi korban tewas di kasus Vina.

"Setelah tiga hari ditangani di Polres (Cirebon) ditarik oleh Pak Kapolda waktu itu, kenapa? Supaya tidak ada konflik interest."

"Karena Rudiana tugas di Polres (Cirebon) yang mati itu adalah anaknya, makanya ditariklah ke Polda," jelas Ito.

Baca selengkapnya.

3. Jawaban Susno Duadji saat Kapabilitas Dipertanyakan Pihak Iptu Rudiana: Saya 36 Tahun Jadi Polisi

(Kiri)  Susno Duadji, Mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Polri dan (Kanan) Pengacara Iptu Rudiana, Rhony Sapulette.
(Kiri) Susno Duadji, Mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Polri dan (Kanan) Pengacara Iptu Rudiana, Rhony Sapulette. (Kolase Tribunnews.com)

Susno Duadji, Mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Polri menjadi perhatian publik karena kerap mengomentari kasus pembunuhan Vina Cirebon.

Sehingga karena sangking vokalnya, Pengacara Iptu Rudiana, Rhony Sapulette mempertanyakan kapabilitas dari Susno Duadji.

Rhony ingin mengetahui posisi Susno Duadji di dalam kasus Vina Cirebon.

"Saya mohon maaf, Pak Jendera (Susno Duadji), posisi Bapak ini sebagai praktisi hukum kah? Sebagai polisi yang juga pernah menyidik kah?," katanya, dikutip dari YouTube Official iNews, Jumat (26/7/7/2024).

Susno Duadji yang mendengar pertanyaan tersebut, langsung menegaskan dirinya adalah orang yang berkompeten untuk mengomentari kasus Vina Cirebon.

Ia pernah menjabat Kepala Badan Reserse Kriminal Polri.

Susno Duadji juga tercatat sebagai Kapolda Jawa Barat pada tahun 2008.

"Saya adalah mantan praktisi hukum yang 36 tahun jadi polisi," jawab Susno Duadji.

"Dan saya juga mantan perumus hukum. Ada beberapa puluh undang-undang dari republik ini yang kita rumuskan," tegas dia.

Baca selengkapnya.

4. Fakta Anak Bunuh Ayah di Yogyakarta, Motifnya karena Tak Dibelikan PlayStation dan Sakit Hati

(Kiri) Ilustrasi Playstation dan (Kanan) Dukuh Yapah, Sukoharjo, Ngaglik Kabupaten Sleman, Joni Pranata saat ditemui di kediamannya.
(Kiri) Ilustrasi Playstation dan (Kanan) Dukuh Yapah, Sukoharjo, Ngaglik Kabupaten Sleman, Joni Pranata saat ditemui di kediamannya. (Kolase Tribunnews.com)

Seorang ayah berinisial S (66), warga Dusun Yapah, Kelurahan Sukoharjo, Ngaglik, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta, tewas di tangan anaknya sendiri, FPN (22).

Korban tewas dengan kondisi mengenaskan, Senin (22/7/2024) lalu.

Diduga, korban dibunuh oleh pelaku karena pelaku kesal tak dibelikan PlayStation dan tak dicarikan kerja oleh ayahnya.

Hal tersebut disampaikan oleh Kapolresta Sleman, Kombes Yuswanto Ardi.

"Tersangka yang membunuh korban ini anak kandung ketiga. Motifnya, dia minta dibelikan PlayStation, tapi nggak digubris sama bapaknya,"

"Selanjutnya, dia meminta dicarikan kerjaan sama bapaknya, tapi bapaknya belum bisa mendapatkan pekerjaan untuk dia. Jadi kan marah," ujarnya.

Ia juga menuturkan bahwa pelaku selama ini alami gangguan kejiwaan.

"Sementara latar belakang yang bersangkutan juga selama ini (mengalami) depresi," lanjut Kombes Yuswanto Ardi, dikutip dari TribunJogja.com.

Pelaku pun kini telah ditangkap polisi dan sedang dalam penyelidikan.

Berikut sejumlah fakta yang dirangkum Tribunnews.com:

Pelaku Susah Diajak Komunikasi

Pelaku saat ini jalani pemeriksaan di Polsek Ngaglik

Kombes Ardi menuturkan, pihak kepolisian juga menghadirkan psikiater untuk melakukan observasi serta pemeriksaan kondisi kejiwaan pelaku.

Hal tersebut dilakukan lantaran pelaku sulit diajak komunikasi.

Baca selengkapnya.

5. Viral Mobil Terjebak di Area Kuburan di Banyumas, Saksi Sebut Masuk saat Dini Hari, Ini Kata Polisi

Sebuah video yang memperlihatkan mobil yang terjebak di area pemakaman di Kabupaten Banyumas menjadi viral di media sosial.
Sebuah video yang memperlihatkan mobil yang terjebak di area pemakaman di Kabupaten Banyumas menjadi viral di media sosial. (Tangkapan Layar)

Sebuah video yang memperlihatkan mobil yang terjebak di area pemakaman di Kabupaten Banyumas menjadi viral.

Dalam video tersebut, tampak warga yang melintas menghentikan laju kendaraannya untuk menyaksikan mobil yang terjebak di kuburan tersebut.

Perekam menyebut, mobil tersebut masuk ke pemakaman pada tengah malam.

Karena narasi itu, lantas warganet mengaitkan peristiwa tersebut dengan hal-hal mistis.

Video itu menjadi viral setelah diunggah oleh akun Instagram @banyumasan25jam.

Kronologi

Diketahui, peristiwa itu terjadi di Desa Sidabowo, Kecamatan Patikraja, Kabupaten Banyumas pada Jumat (26/7/2024).

Lebih tepatnya terjadi di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sidabowa di RT 2 RW 7 Desa Sidabowa.

Seorang saksi mata, Hadi Maryono (70) mengatakan, sempat mendengar suara orang di area makam saat dini hari sekira pukul 02.30 WIB.

"Saya sedang pipis di belakang rumah, di kuburan terdengar ada orang. Ada yang bilang 'bawa sini aja dan tiba-tiba ada mobil masuk," ujarnya.

Karena penasaran, Hadi pun mendekati area pemakaman dan menemukan mobil berpelat nomor R 9021 DS itu terjebak.

"Sopirnya keluar, saya tanya kenapa, ini di dalam kuburan. Sopirnya tidak ngantuk dan katanya jalannya belok-belok," ujarnya kepada TribunBanyumas.com.

Baca selengkapnya.

(Tribunnews.com)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas