Fakta Santri di Makassar Tewas Jatuh dari Atap Ruko, Disebut Terima Tantangan Parkur Rp 150 Ribu
Seorang santri di Makassar tewas terjatuh dari atap ruko lantai empat usai menerima tantangan bermain parkour dengan nominal Rp 150 ribu.
Penulis: tribunsolo
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM – Seorang santri di Makassar, Sulawesi Selatan berinisial ZK (16) meninggal dunia setelah jatuh dari atap ruko setinggi 12 meter, Minggu (28/7/2024).
Korban ditemukan meninggal di kompleks ruko PT Sungai Saddang Sejahtera, Kecamatan Panakkukang, Makassar sekira pukul 12.30 Wita.
Awalnya, ZK diduga menerima tantangan dari temannya untuk olahraga parkur.
Berikut sejumlah fakta santri di Makassar meninggal dunia terjatuh dari atap ruko.
1.Terima Tantangan dari Temannya
Kejadian berawal ketika ZK mendapat tantangan bermain parkur dari temannya yakni, DB (16).
Disebutkan apabila ZK berhasil melewati deretan bangunan dan kembali ke gedung pondok Tahfiz, dirinya akan diberi uang tunai senilai Rp 150.000.
Tantangan tersebut diterima oleh ZK dengan memanjat bangunan tinggi.
Kejadian nahas itu terjadi ketika satu di antara atap yang dipijak oleh ZK jebol.
Kanit Reskrim Polsek Panakkukang, Iptu Sangkala membenarkan korban terjatuh usai menginjak atap ruko berlantai empat.
Atap yang diinjak adalah atap berbahan plastik.
"Iya kecelakaan, yang jelasnya dia (ZK) jalan-jalan di atas atap tokonya orang, dia injak atap plastik itu kan akhirnya jebol," ujar Iptu Sangkala kepada Kompas.com, Minggu malam.
Baca juga: Terima Tantangan Parkour Rp150 Ribu, Santri Terjatuh dari Atap Ruko, Sempat Minta Air sebelum Tewas
2. Sempat Mengeluh Sakit Bagian Perut dan Kaki
Dilansir TribunJabar.id, berdasarkan keterangan DB, saat terjatuh ZK masih sempat untuk mengeluh sakit pada bagian perut dan kaki.
Sebelum meninggal dunia, ZK sempat meminta air minum kepada temannya.
Kemudian tak lama korban tidak sadarkan diri.
Beberapa santri pondok lainnya panik mengetahui peristiwa nahas yang dialami oleh ZK.
3. Polisi Lakukan Pendalaman
Seusai kejadian, polisi langsung menuju lokasi kejadian untuk melakukan pemeriksaan.
Hal tersebut dilaporkan oleh pembina pondok Tahfiz sekitar pukul 03.35 Wita.
Setelah pemeriksaan, korban dievakuasi ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Makassar.
Hingga saat ini, kepolisian masih terus mendalami kejadian nahas tersebut.
"Masih dilakukan pendalaman kegiatan apa sehingga anak santri itu ada di beberapa ruko dari tempatnya," ucap Sangkala.
(mg/alinda tyas praftina) (TribunJabar.id) (Kompas.com)
Penulis merupakan peserta magang dari Universitas Sebelas Maret (UNS)