Gestur Iptu Rudiana Menyilangkan Tangan di Makam Eky Dibedah Pakar Ekspresi, Kini Mau Sumpah Pocong
Gestur Iptu Rudiana menyilangkan tangan di makam Eky dibedah pakar ekspresi, kini percaya diri berani sumpah pocong.
Penulis: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kemunculan Iptu Rudiana, ayah Eky dalam kasus Vina Cirebon dinanti-nanti publik.
Akhirnya minggu lalu, Iptu Rudiana tampil di makan Eky saat ziarah.
Pakar mikro ekspresi, Dody Triasmara menganalisis gestur Iptu Rudiana selama di makam Eky.
Saat diwawancara, Iptu Rudiana terlihat selalu menyilangkan tangannya di depan.
Gestur ini menarik perhatian hingga dianalisis oleh Dody Triasmara.
Lanjut baru-baru ini Iptu Rudiana muncul lagi.
Dia tampil didamping kuasa hukumnya serta keluarga Vina dan pengacara Hotman Paris.
Percaya dini, Iptu Rudiana ngaku berani sumpah pocong.
Gestur Tangan Menyilang Iptu Rudiana Disorot Pakar Ekspresi
Sebelumnya, Iptu Rudiana tampil di televisi saat tengah ziarah atau nyekar ke makam sang putra, Muhammad Rizky di Majalengka.
Rudiana diwawancara seorang host sambil didampingi kuasa hukumnya, Pitra Romadoni.
Saat diwawancara, Rudiana terlihat selalu menyilangkan tangannya di depan.
Rudiana tegas membantah bahwa tidak ada skenario yang ia lakukan terhadap sejumlah saksi dalam kasus Vina.
Ia merasa difitnah atas berbagai tuduhan yang dilayangkan kepadanya.
Baca juga: Elza Syarief Bicara soal Orang Besar di Belakang Iptu Rudiana, Siapa?
Dody Triasmara pun membaca gestur dari tangan Iptu Rudiana, seperti sedang menjaga sesuatu.
"Hal pertama yang dilakukan beliau adalah dengan menggunakan dua tangannya beliau memang sengaja di depan badannya itu."
"Dari posturnya itu nunjukkin bahwa yang bersangkutan sebenarnya berusaha untuk ngejaga baik gitu ya," ujar Dody saat diwawancara di Youtube Kompas TV, Minggu (28/7/2024).
Dengan kata lain, Dody menyebut gestur Rudiana menunjukkan defense mechanism atau mekanisme pertahanan.
"Ini kan tangannya lebih ke apa namanya dia lebih ke posisinya dia posisi stand by posisi defense mechanism," kata Dody.
"Sepanjang diskusi awal sampai mendekati makam itu dia lebih banyak ngambil posisinya posisi yang tangan masih state-nya di state yang sama," lanjutnya.
Dody pun menjelaskan lebih lanjut dengan apa yang dia sebut gestur defense mechanism dari Rudiana.
Menurutnya, Rudiana tengah berusaha menyikapi tekanan yang dia rasakan pada saat wawancara itu.
"Dia berusaha untuk antisipasi kalau ada pertanyaan apa mungkin atau kemudian mengantisipasi situasi-situasi," ujar Dody.
Baca juga: Cawe-cawe Iptu Rudiana di Kasus Vina Cirebon Versi Eks Jenderal Bintang 3 dan Elza Syarief
Menurut Dody, gestur Rudiana sangat wajar bagi seseorang yang sedang dalam sorotan, terlebih terkait kasus kematian anaknya sendiri.
"Itu kan kelihatan wajahnya kan bukan wajah yang happy ya kalau orang ada di situasi seperti ini juga saya yakin tidak hanya dengan Mas Rudiana ya."
"Tapi bisa jadi dengan siapun juga," paparnya.
Iptu Rudiana Jawab Kenapa Baru Muncul ke Publik
Sementara, Iptu Rudiana akhirnya mengungkapkan alasannya baru muncul ke publik.
Iptu Rudiana mengatakan pertimbangan untuk memutuskan baru muncul ke publik kasus Vina karena pertimbangan kuasa hukum yang menemani dan membantunya meluruskan kabar yang beredar.
"Tentunya yang pertama karena sekarang saya Alhamdulillah sudah didampingi lawyer saya Bang Pitra dan Bu Elsa, yang mereka dengan secara sukarela membantu saya untuk meluruskan yang selama ini beredar di bumi, yang seolah saya digiring sebagai seorang yang sangat bersalah," kata Iptu Rudiana mengutip tayangan YouTube TvOneNews, Kamis (25/7/2024).
Selain itu Iptu Rudiana juga mengatakan alasan dirinya tak pernah muncul di media, yakni karena ia merupakan seorang anggota Polri yang harus menjaga kode etik.
"Saya meminta maaf kepada seluruh warga negara Indonesia karena selama ini saya tidak pernah muncul di media," jelasnya.
"Saya sebagai anggota kepolisian yang masih aktif menjabat, di mana saya masih harus mematuhi aturan-aturan dan menjaga kode etik," imbuhnya.
Ayah Eky ini juga mengungkapkan bahwa selama ini dirinya tak pernah menutup diri.
Ia melakukan berbagai kegiatan dinas dan menjadi Kapolsek atas pilihan masyarakat.
Kendati begitu, Iptu Rudiana menegaskan dirinya masih memiliki tugas melindungi, melayani dan mengayomi masyarakat.
"Saya aktif bekerja seperti biasa untuk pelayanan masyarakat jadi Kapolsek Kapetakan, tentunya punya tugas yang memang diemban sama saya untuk melindungi dan melayani masyarakat," kata Iptu Rudiana lanjut menjelaskan.
Kendati begitu, ia menegaskan bahwa dirinya tidak menghilang dari kasus Vina.
"Berita saya menghilang itu tidak benar, tapi saya patuh terhadap aturan Polri," jelasnya.
Bantah soal Skenario Kasus Vina
Selain itu, Iptu Rudiana juga membantah pernyataan Dede soal skenario kasus Vina.
Iptu Rudiana menegaskan ia telah melakukan hal benar dalam kasus Vina Cirebon.
Hal itu dilakukannya untuk mencari keadilan terhadap anaknya.
Iptu Rudiana mengatakan anggapan buruk yang dilayangkan padanya sangat berdampak pada keluarga di rumah.
"Sangat besar kami rasakan, terutama anak saya, keluarga, semua yang di rumah. Sehari-hari di sekolah maupun dalam pergaulan. Sangat berat," kata Iptu Rudiana.
Meski diterpa tuduhan telah merakayasa kasus Vina, Iptu Rudiana mengatakan pihaknya tetap kuat dan tabah.
"Namun demikian kami tetap kuat dan tabah, yakinlah kalau kebenaran itu selalu dilindungi," kata Iptu Rudiana.
Menurutnya tuduhan yang dilayangkan padanya dalam kasus Vina saat ini jauh dari fakta yang dia miliki.
"Seolah saya digiring sebagai orang bersalah, tentu ini jauh dari yang sebenarnya dan yang saya rasakan. Hal yang betul-betul yang sebenarnya. saya terus berjuang untuk mencari yang terbaik," kata Iptu Rudiana.
Baca juga: Dede Ajak Aep Sumpah Pocong Tapi Aep Masih Menghilang
Sebelumnya, Dede Riswanto membongkar skenario yang dibuat Iptu Rudiana.
Menanggapi itu, Iptu Rudiana masih tetap berpedoman pada keyakinannya atas kasus Vina Cirebon.
"Prinsipnya buat saya, apa yang saya lakukan untuk kebaikan almarhum (Eky) dan dalam hal mencari keadilan," kata Iptu Rudiana.
Sumpah Pocong
Sekian lama tidak terlihat, Kapolsek Kapetakan Iptu Rudiana, ayah dari Muhammad Rizky Rudiana atau Eki, muncul di publik.
Iptu Rudiana ikut dalam konferensi pers yang digelar oleh Tim Hotman 991 di sebuah keraton di Kota Cirebon, Jawa Barat, pada Selasa (30/7/2024).
Dalam kesempatan tersebut, Iptu Rudiana menyatakan kesiapannya melakukan sumpah pocong terkait kematian anaknya dalam kasus Vina Cirebon tersebut.
Rudiana menegaskan bahwa ia siap bersumpah apa pun, termasuk sumpah pocong, untuk membuktikan bahwa Eki benar-benar meninggal dalam insiden di Jembatan Talun, Kabupaten Cirebon.
"Soal Eki infonya masih hidup, saya sumpah pocong mau, sumpah apapun mau, artinya yang meninggal dan anak saya," ujar Rudiana.
Lebih lanjut, Iptu Rudiana mengungkapkan kesedihan dan kesetiaannya pada kebenaran mengenai nasib anaknya.
"Anak yang saya didik dari kecil, yang saya rawat dari kecil, Muhammad Rizky Rudiana. Demi Allah, 7 turunan saya mati semua bang kalau saya bohong," ucapnya.
Mengenai kemungkinan pembongkaran makam Eki guna keperluan penyidikan lebih lanjut, Rudiana mengaku akan menyesuaikan meskipun merasa sangat berat hati.
"Kalau (makam Eki) dibongkar lagi buat penyidikan, walaupun saya sangat berat (makam) anak saya dibongkar lagi, buat anak saya tidak tenang, mungkin saya menyesuaikan," jelas dia, dengan suara bergetar.
Pernyataan Rudiana ini sekaligus menegaskan keyakinannya bahwa anaknya, Muhammad Rizky Rudiana, benar-benar menjadi korban dalam peristiwa tragis tersebut.
"Namun, seperti yang saya sampaikan bahwa yang meninggal itu anak saya, Muhammad Rizky Rudiana."
"Kalau buat penyidikan (bongkar makam Eki), silakan," katanya.
Seperti diketahui, Rudiana meruapakan ayah dari Eky yang tewas bersama Vina di Cirebon Sabtu 27 Agustus 2016 silam.
Tewasnya Vina dan Eky sudah berproses hukum dengan dalil pasal pembunuhan berencana.
Ada delapan pemuda yang ditangkap dan kemudian divonis hingga menjalani pidana penjara.
Mereka adalah Rivaldi Aditya Wardana, Eko Ramdani (Koplak), Hadi Saputra (Bolang), Eka Sandy (Tiwul), Jaya (Kliwon), Supriyanto (Kasdul), Sudirman, Saka Tatal.
Seluruhnya divonis penjara seumur hidup kecuali Saka Tatal yang hanya divonis delapan tahun penjara karena saat peristiwa masih usia anak, dan sudah bebas sejak 2020.
Tiga orang atas nama Pegi, Andi dan Dani dinyatakan buron.
Pria bernama Pegi Setiawan ditangkap karena dianggap pelaku yang buron tersebut.
Aparat Polda Jabar menyebut Andi dan Dani tidak ada dan menghapusnya dari daftar pencarian orang (DPO).
Namun Pegi akhirnya bebas, sebab dia berhasil membuktikan bukan pelaku pembunuhan Vina dan Eky lewat praperadilan.
Baca juga: Posisi Kapolda Jabar Irjen Akhmad Wiyagus Masih Aman di Tengah Kusutnya Kasus Vina Cirebon
Kini, Saka Tatal tengah menempuh Peninjauan Kembali (PK) juga untuk membuktikan dirinya tidak bersalah, dan memulihkan nama baiknya.
Pada perkembangannya, saksi kunci kasus Vina, Dede muncul dan menyatakan bahwa kesaksiannya 2016 silam palsu.
Ia bersaksi ada delapan pemuda yang menyerang Vina dan Eky hingga akhirnya dikejar lalu melakukan pemerkosaan dan pembunuhan.
Skenario kronologi itu disebutkan Dede, merupakan hasil arahan Rudiana dan Aep, saksi kunci lainnya. (tribun network/thf/Tribunnews.com/TribunSumsel.com)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.