Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Irma Novitasari Dibunuh Suami Siri di Pacet Bandung, Ternyata Korban sedang Hamil 5 Bulan

Menurut Rika Nurlela, Irma Novitasari sejak kecil tumbuh seperti anak-anak pada umumnya mengaji, bermain dengan teman sebayanya

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Irma Novitasari Dibunuh Suami Siri di Pacet Bandung, Ternyata Korban sedang Hamil 5 Bulan
Kolase Tribunnews.com
Irma Novitasari (24) perempuan yang menjadi korban pembunuhan, ditemukan sudah dikubur di Bandung. Korban dibunuh suaminya karena dituding telah berselingkuh. 

Laporan Wartawan Tribunjabar.id Rheina, Adi Ramadhan Pratama

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG -  Irma Novitasari tewas dibunuh oleh suami sirinya Asep Saepudin (23)  di Kampung Ciburial, Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung.

Ia ditemukan dalam kondisi terkubur di belakang rumah Asep.

Irma dilaporkan keluarganya menghilang sejak 7 bulan lalu.

Berikut ini sosok  Irma Novitasari

Diketahui sebelum menikah siri dengan Asep, Irma Novitasari pernah menikah.

Dari pernikahan sebelumnya, Irma memiliki satu putri yang masih berusia 6 tahun.

Baca juga: Irma Novitasari Dibunuh Suami Siri, Mayatnya Ditemukan Setelah Terkubur 7 Bulan di Belakang Rumah

Berita Rekomendasi

Diketahui saat dibunuh, Irma Novitasari sedang mengandung anak dari Asep Saepudin yang masih kandungannya 5 bulan.

Irma Novitasari adalah anak bungsu dari tiga bersaudara.

Ayah dan ibu Irma Novitasari sudah berpisah sejak dirinya masih balita.

Saat kecil, Irma Novitasari sempat diasuh oleh bibi sekaligus ibu angkatnya, Rika Nurlela (30).

Irma berpisah dari kakak-kakaknya yang diasuh oleh sang ayah.

Menginjak usia 12 tahun, Irma Novitasari pun ikut bersama ayahnya sedangkan ibu Irma Novitasari bekerja sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau Tenaga Kerja Wanita (TKW) di Arab Saudi.

Menurut Rika Nurlela, Irma Novitasari sejak kecil tumbuh seperti anak-anak pada umumnya.

Irma mengaji, bermain dengan teman sebayanya.

Ia tetap melaksanakan kewajibannya untuk belajar.

Bahkan, Irma sempat mempunyai cita-cita untuk menjadi bidan.

"Waktu ngaji dia pernah bilang, katanya mau jadi bidan sudah dewasanya. Lalu, dirinya juga dulu sempat nanya kapan ibunya pulang," ujarnya saat ditemui Tribunjabar.id, Sabtu (3/8/2024).

Meskipun sudah beranjak dewasa dan menikah,  Irma selalu menjaga komunikasi dengannya.

"Walaupun pergi sama bapaknya, dia juga sering ke saya curhat, nanya kabar," tutur Rika.

"Dan saat sudah besar juga saat sudah punya suami, dia sering ngehubungi saya, sering nelfon nanya kabar," tambahnya.

Sering Diancam Asep

Paman Irma sekaligus pelapor kasus pembunuhan ini, Ilyas Tari (30) mengungkap bahwa keponakannya itu sering bertengkar dengan Asep Saepudin.

Ilyas mengatakan bahwa hubungan Irma dengan sang pelaku AS memang tidak baik.

Mereka sering kali kedapatan bertengkar dan sempat renggang.

Irma Novitasari sempat pergi ke kampung keluarga besarnya di Desa Sukarame.

Asep Saepudin merujuk Irma Novitasari agar bersama kembali, sampai ada ancaman sang pelaku

"Emang sering berantem (mereka). Sebentar saat Irma akan dijemput si Abang (AS), Irma itu tidak mau," kata Ilyas kepada Tribunjabar.id, Sabtu.

Baca juga: Gadis 17 Tahun di Ponorogo jadi Tersangka Pembuangan Bayi, Suami Siri Tak Mau Bertanggung Jawab

"Cuma ada ancaman. Kalau kata Sundanta mah 'lamun sia embung Jeung aing, bapak maneh ku aing dipaehan' (kalau kamu tidak mau sama saya, bapak kamu saya bunuh). Nah dari situ makanya mau ikut di jemput. Mungkin kasian sama bapaknya," katanya melanjutkan.

Terakhir Irma Bertemu Keluarga

Ilyas Tari mengatakan, Irma Novitasari sudah hilang kontak dari tanggal 13 Januari 2024.

Irma Novitasari mengaku akan dijemput oleh Asep Saepudin.

"Terus malamnya ditelepon, tapi nomornya tidak aktif.

Lalu diteleponlah mantan suaminya, katanya Irma kabur di jalan," ujarnya saat ditemui pada Jumat (2/8/2024).

Polisi menjaga rumah AS yang didatangi warga di Kampung Ciburial, Desa Pangauban, Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung, Jumat (2/8/2024). AS merupakan pelaku utama kasus pembunuhan Irma Novitasari.
Polisi menjaga rumah AS yang didatangi warga di Kampung Ciburial, Desa Pangauban, Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung, Jumat (2/8/2024). AS merupakan pelaku utama kasus pembunuhan Irma Novitasari. (]Tribun Jabar/Adi Ramadhan Pratama)

Kendati demikian, pengakuan Asep Saepudin membuat Ilyas curiga.

Pasalnya, Asep mengaku bahwa Irma kabur membawa uang hingga ponsel miliknya.

"Jelas saya tidak percaya 100 persen, tapi dia tidak ngaku.

Dia bilang ya sudah kalau tidak percaya, lapor aja polisi," katanya.

Ilyas menuturkan, setelah kejadian itu, dirinya langsung menanyakan informasi tentang Irma kepada teman-teman di tempat keponakannya bekerja.

"Saya cari tahu-cari tahu dulu, sampai ada informasi kalau dia katanya kerja (lagi training), dan nomornya memang tidak aktif, itu kata temennya," ujarnya.

"Makannya saya tidak curiga ke dia.

Soalnya informasi dari temennya juga gitu dia kerja ke Bali," tambah dia.

Ilyas kembali menanyakan setelah kepada teman-teman Irma tiga bulan kemudian.

"Tiga bulan kemudian, pihak keluarga tetap tidak ada kabar. Terus kami nyari tahu lagi, terus tetep sebagian juga bilangnya kerja," tuturnya.

"Dan katanya entar sudah mau 6 bulan katanya baru ada kabar, jadi saya engga nyari terus," lanjutnya.

Namun setelah itu, Ilyas terkejut dengan adanya laporan dari seseorang yang mengabarkan bahwa Irma sudah meninggal dan dikuburkan.

Mendengar itu, dirinya langsung melaporkan ke pihak kepolisian.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Sosok Irma Novitasari yang Dibunuh Suami di Bandung, Punya Cita-cita Jadi Bidan, Sering Diancam Asep

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas