Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

5 Populer Regional: Mega & Widi Bantu Vina Hembuskan Nafas Terakhir - Fakta Marisa Putri Tabrak IRT

Berita populer regional dimulai dari cerita detik-detik Vina Cirebon meninggal dunia hingga fakta-fakta mahasiswi tabrak IRT di Pekanbaru.

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Sri Juliati
zoom-in 5 Populer Regional: Mega & Widi Bantu Vina Hembuskan Nafas Terakhir - Fakta Marisa Putri Tabrak IRT
Kolase Tribunnews.com
Berita populer regional dimulai dari cerita detik-detik Vina Cirebon meninggal dunia hingga fakta-fakta mahasiswi tabrak IRT di Pekanbaru. 

TRIBUNNEWS.COM - Berita populer regional dimulai dari cerita detik-detik Vina Cirebon meninggal dunia.

Diketahui, saat kejadian Vina masih dalam kondisi bernyawa.

Ia kemudian dibawa ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan medis.

Kala itu, kedua temannya Mega dan Widi berada dekat Vina.

Bahkan, keduanya diminta perawat membantu saat Vina menghembuskan nafas terakhirnya.

Berita populer selanjutnya datang dari fakta-fakta mahasiswi bernama Marisa Putri (21).

Ia sebelumnya menabrak seorang ibu rumah tangga (IRT) Renti Marningsih (46) hingga tewas.

Berita Rekomendasi

Terungkap, Marisa Putri kala itu sedang mabuk dan dalam pengaruh miras usai dugem.

Berikut berita populer selengkapnya selama 24 jam di Tribunnews.com:

1. Cerita Mega dan Widi Diminta Perawat Agar Bantu Vina Cirebon Hembuskan Nafas Terakhir dengan Lancar

Foto mendiang Vina dan foto 2 sahabar Vina, Mega dan Widi.
Foto mendiang Vina dan foto 2 sahabar Vina, Mega dan Widi. (Kolase Tribunnews)

Disimpan selama 8 tahun, 2 sahabat Vina Dewi Arsita atau Vina Cirebon yakni Widia Sari alias Widi dan Mega mengungkap fakta baru.

Usai mengalami kecelakaan lalu lintas bersama Eky, Vina mengalami luka parah dan dalam kondisi kritis.

Dalam kondisi sekarat, Vina dilarikan ke Rumah Sakit Gunung Jati Cirebon.

Widi dan Mega mengaku melihat kondisi Vina yang sudah dalam keadaan sekarat di Rumah Sakit Gunung Jati Cirebon seusai menerima kabar Vina dan Eky mengalami kecelakaan tunggal dari polisi melalui handphone Vina.

Nah, saat berada di IGD rumah sakit, Widi dan Mega diminta oleh perawat untuk membantu Vina yang terluka parah agar bisa menghembuskan nafas terakhirnya dengan lancar.

Widi dan Mega diminta melantunkan syahadat di telinga Vina apalagi sudah mengeluarkan suara seperti mengorok.

Hal itu diungkapkan Widi dan Mega kepada Abraham Samad di akun YouTube Abraham Samad SPEAK UP.

Widi menceritakan, ia dan Mega tiba di RS Gunung Jati, Cirebon, pada 28 Agustus 2016 dinihari sekira pukul 01.00 WIB.

Keduanya yang merupakan sahabat Vina dan diminta melihat kondisi Vina untuk memastikan apakah korban tersebut adalah benar Vina.

Mega mengaku, awalnya takut dan tidak berani melihat kondisi Vina.

"Aku awalnya enggak berani lihatnya, enggak berani.C uma dipanggil perawat," kata Mega di channel YouTube Abraham Samad SPEAK UP.

Baca selengkapnya.

2. KKB Bunuh Pilot Warga Negara Selandia Baru di Timika Papua Tengah

Glen Malcolm Conning (50), pilot berkebangsaan Selandia Baru tewas akibat ulah KKB
Glen Malcolm Conning (50), pilot berkebangsaan Selandia Baru tewas akibat ulah KKB (tribun-papua.com)

Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) menyandera dan membunuh pilot helikopter milik PT Intan Angkasa Air Service yang merupakan warga negara New Zealand bernama Glen Malcolm Conning (50).

KKB juga membakar helikopter jenis IWN, MD 500 ER PK saat peristiwa yang terjadi di Distrik Alama, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, Senin (5/8/2024) sekitar pukul 10.00 WIT itu.

Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigjen Faizal Ramadhani mengatakan saat kejadian helikopter mengangkut sejumlah orang.

“Benar telah terjadi penyanderaan dan pembunuhan yang dilakukan KKB terhadap Mr Glen Malcolm Conning yang merupakan pilot Helikopter milik PT Intan Angkasa Air Service. Kejadian tersebut terjadi saat helikopter tiba di Distrik Alama Kabupaten Mimika dengan membawa 4 penumpang yaitu 2 orang dewasa (Nakes) dan 1 bayi serta 1 Anak dari Bandara Moses Kilangin Timika tujuan Distrik Alama” kata Faizal saat dihubungi.

Sementara itu, Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz, Kombes Bayu Suseno menyebut kejadian tersebut berawal saat helikopter diadang KKB saat mendarat di Distrik Alama.

Para KKB bersenjata api itu kemudian menurunkan pilot beserta penumpangnya dan dikumpulkan di lapangan tepatnya sekitar lokasi helikopter mendarat.

Saat itu, kata Bayu, sang pilot langsung dibunuh oleh para KKB.

Sementara, untuk jasadnya dibakar bersama dengan helikopter tersebut.

“Kami menyampaikan bahwa, Identitas Pilot yaitu, Mr.Glen Malcolm Conning, tempat tanggal lahir di Selandia Baru 23 Februari 1974, jenis kelamin laki-laki, berkebangsaan Selandia Baru, No Passport LM096455, Pekerjaan pilot Helikopter milik PT. Intan Angkasa Air Service dan beralamat di Timika,” jelasnya.

Sementara itu, Bayu menyebut untuk para penumpang dipastikan selamat dalam insiden tersebut.

"Ya benar, seluruh penumpang selamat, karena mereka merupakan warga setempat yaitu, distrik Alama, Kabupaten Mimika" jelas Bayu.

Di sisi lain, Bayu mengatakan jika Distrik Alama ini merupakan distrik yang terisolir sehingga hanya bisa ditempuh dengan helikopter.

Baca selengkapnya.

3. Sosok Pelatih Renang yang Tendang Alat Vital Wanita, Korban Sempat Pingsan dan Jatuh ke Kolam Renang

Viral pelatih renang pria tendang alat vital guru olahraga wanita di Kisaran, Asahan, Sumatera Utara.
Viral pelatih renang pria tendang alat vital guru olahraga wanita di Kisaran, Asahan, Sumatera Utara. (Istimewa)

Polres Asahan masih menyelidiki kasus penganiayaan yang dilakukan seorang pelatih renang di Kolam Renang Sabty Garden pada Jumat (2/8/2024) lalu.

Aksi penganiayaan terekam kamera handphone dan viral di media sosial.

Pelatih renang berinisial JS menendang alat vital guru renang wanita bernama Asliani Siregar (35).

Sekretaris Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) Asahan, Agus Salim, menyatakan JS merupakan guru renang privat dan bukan pengurus PRSI.

Ia sangat menyayangkan kasus penganiayaan yang dilakukan di depan anak-anak.

"Kami sangat prihatin dan sangat menyayangkan kenapa peristiwa ini bisa terjadi. Kalau ada perselisihan sebaiknya diselesaikan tanpa adanya kekerasan," bebernya, Senin (5/8/2024), dikutip dari TribunMedan.com.

Agus Salim berharap kasus penganiayaan dapat diselesaikan secara kekeluargaan.

"Semoga ini diselesaikan sebaik mungkin," ucapnya.

Kasus penganiayaan berawal ketika korban mengajak murid-muridnya latihan lompat di kolam renang dan diganggu murid pelaku.

"Pas anak (didik) korban, mau lompat di batu lompat, tiba-tiba anak didik si laki laki (pelaku) datang menurunkan anak didik korban dengan cara digendong, lokasi batu lompat pun dikuasai anak didik pelaku," jelasnya.

Korban kemudian menegur pelaku secara baik-baik, namun pelaku tak terima.

"Si laki-laki marah, maki-maki dengan nada nggak pantas, sambil menendang sesuai dengan video itu, ditendangnya di apanya, kena kemaluannya, itu pemicunya sempat pingsan korban dan masuk dalam kolam," tukasnya.

Sebanyak tiga saksi yang berada di TKP telah diperiksa.

Kasat Reskrim Polres Asahan, AKP Rianto, mengaku masih menyelidiki kasus ini dengan mengumpulkan bukti-bukti.

Baca selengkapnya.

4. Iptu Rudiana Laporkan Liga Akbar ke Polda Jabar, Kuasa Hukum: Sah-sah Saja

Ayahanda almarhum Eky, Iptu Rudiana
Ayahanda almarhum Eky, Iptu Rudiana (YouTube/tvOne)

Iptu Rudiana, ayah dari Eky yang jadi korban kasus kematian Vina Cirebon pada 2016 laporkan Liga Akbar ke Polda Jabar.

Selain Liga Akbar, Dede dan Dedi Mulyadi juga turut dilaporkan olehnya.

Rudiana melaporkan ketiganya karena dianggap memberikan keterangan palsu atas kasus Vina Cirebon.

Menanggapi hal tersebut, kuasa hukum Liga Akbar, Yudia Alamsyach mengatakan pelaporan tersebut sah-sah saja.

"Soal Liga Akbar yang dilaporkan oleh Pak Rudiana, ya menurut kami (kuasa hukum Liga Akbar) sah-sah saja."

"Mungkin, menurutnya apa yang diucapkan oleh Liga Akbar ada sesuatu yang bohong atau hoaks," ujar Yudia, Minggu (4/8/2024).

Kepada TribunJabar.id, Yudia mengatakan bahwa sejak tahun 2016, Liga Akbar telah memberikan keterangan soal kronologi yang melibatkan Vina dan Eky, termasuk keterlibatan Rudiana yang meminta kliennya untuk menjadi saksi.

Diketahui, Liga Akbar menjadi saksi dalam kasus Vina dan Eky delapan tahun lalu terkait barang-barang yang digunakan oleh anak Iptu Rudiana.

Namun, Liga Akbar tidak pernah dipanggil secara resmi oleh penyidik dari Polres Cirebon Kota maupun Polda Jabar.

"Liga Akbar hanya dijemput oleh yang mengaku polisi memperkenalkan bahwa mereka adalah rekan dari Rudiana."

"Di dalam mobil itu juga ada dua orang sahabatnya Eki, semuanya dibawa ke Polres Cirebon Kota yang sebelumnya Liga Akbar ditemui oleh Rudiana," ucapnya.

Ia menuturkan, pelaporan terhadap Liga Akbar yang dilakukan oleh Rudiana adalah sebuah bentuk pembelaan diri.

"Makanya ada laporan itu oleh Rudiana, (menurut kami) hal yang wajar lah karena itu bentuk pembelaan dari Rudiana sendiri."

"Tapi perlu kami katakan, pelaporan ini hanya sebagai bumbu saja, harusnya Rudiana tetap mempertanggungjawabkan atas apa yang telah dilakukannya selama ini, karena saat ini yang bersangkutan lah yang dianggap aktor dari 8 terpidana kasus Vina Cirebon masuk penjara," jelas dia.

Baca selengkapnya.

5. Fakta Marisa Putri Tabrak IRT di Pekanbaru: Ngaku Mabuk Miras, 2 Temannya Diburu Polisi

(Kiri) Marisa Putri saat ditetapkan sebagai tersangka dan (Kanan) Video viral Marisa Putri saat menabrak emak-emak hingga tewas di depan Penginapan Linda, Kecamatan Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru, Sabtu (3/8/2024).
(Kiri) Marisa Putri saat ditetapkan sebagai tersangka dan (Kanan) Video viral Marisa Putri saat menabrak emak-emak hingga tewas di depan Penginapan Linda, Kecamatan Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru, Sabtu (3/8/2024). (Kolase Tribunnews.com)

Seorang mahasiswi di Pekanbaru, Riau menabrak ibu rumah tangga (IRT) hingga tewas, Sabtu (3/8/2024).

Mahasiswi bernama Marisa Putri (21) tersebut menabrak korban, Renti Marningsih (46) yang sedang mengendarai motor.

Kini, mahasiswi jurusan psikologi ini telah ditahan dan dijadikan tersangka.

Dalam konferensi pers di Polres Pekanbaru, Marissa Putri mengaku tak sadar saat menabrak korban.

Ia juga menyampaikan permintaan maafnya untuk keluarga yang ditinggalkan korban.

"Saya memohon maaf sebesar-besarnya atas kesalahan yang saya buat."

"Saya dalam kondisi tidak sadar dan tidak sengaja menabrak korban," ujarnya, dikutip dari TribunPekanbaru.com.

Ia mengaku mengonsumsi alkohol saat di tempat hiburan malam sebelum menabrak korban.

Marissa pun mengaku ditawari narkoba oleh rekannya.

"Saya tidak sadar sudah menabrak seseorang, saya dalam pengaruh alkohol," katanya.

Diketahui, kecelakaan tersebut terjadi sekira pukul 05.45 WIB di Jalan Tuanku Tambusai jalur selatan, tepatnya di depan Penginapan Linda, Kecamatan Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru.

Dari hasil tes urine, tersangka positif narkoba.

Baca selengkapnya.

(Tribunnews.com)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas