8 Nakes, 2 Guru dan 3 Anak Dievakuasi Pasca Pembunuhan Pilot Selandia Baru oleh KKB di Mimika
Aparat keamanan gabungan TNI dan Polri berhasil mengevakuasi 13 warga sipil terdiri dari 8 tenaga kesehatan, 2 guru dan 3 anak.
Penulis: tribunsolo
Editor: Nanda Lusiana Saputri
"Benar telah terjadi penyanderaan dan pembunuhan yang dilakukan KKB terhadap Mr. Glen Malcolm Conning yang merupakan pilot Helikopter milik PT Intan Angkasa Air Service," ungkapnya.
"Kejadian tersebut terjadi saat helikopter tiba di Distrik Alama dengan membawa 4 penumpang Bandara Moses Kilangin Timika tujuan Distrik Alama,” imbuhnya.
Sementara itu, Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz-2024, Kombes Pol Bayu Suseno, dalam keterangannya mengatakan, berdasarkan informasi yang diterima dari saksi berinisial D, pada saat helikopter tiba di Distrik Alama, para penumpang dan pilot langsung di hadang oleh KKB.
"Jadi saat itu juga pilot Mr. Glen Malcolm Conning langsung dibunuh oleh KKB di landasan bandara Alama," kata Kombes Bayu.
Bayu melanjutkan, kronologis kejadian bermula sekira pukul 09:30 WIT helikopter terbang dari Bandara Mozes Kilangin Timika menuju Distrik Alama, Kabupaten Mimika.
Setelah tiba di Distrik Alama, mereka dicegat KKB menggunakan senjata api, kemudian pilot dan penumpang diturunkan dari helikopter.
Pilot dan penumpang dikumpulkan di lapangan sekitar lokasi helikopter mendarat.
Setelah itu, KKB langsung melakukan pembunuhan terhadap pilot.
"Jenazah pilot dibawa ke helikopter kemudian dibakar bersamaan dengan helikopter," ucapnya.
Saksi Lihat Korban Bersimbah Darah
Rekan kerja korban, Geoffrey Foster mengungkapkan korban berlumuran darah sebelum akhirnya tewas dibunuh.
Baca juga: Jenazah Pilot Glen Malcolm Conning Dievakuasi, Warga Negara Selandia Baru Dibunuh KKB di Mimika
Saat itu, Foster juga tengah menerbangkan helikopter di waktu yang berdekatan.
"Ketika saksi tiba di sekitar bandara Alama, saksi melihat helikopter jenis IWN, MD.500 ER PK, sudah mendarat di landasan dan baling-balingnya sudah tidak berputar," ungkap Brigjen Faizal, melalui keterangan tertulis yang diterima Tribun-Papua.com, Selasa.
"Saksi kemudian mengitari helikopter tersebut dengan jarak kurang lebih 1000 kaki di atas permukaan tanah, kemudian turun untuk mendarat di samping helikopter," sambungnya.
Sesaat mencapai tanah, Foster kemudian melihat barang-barang yang diduga berasal dari dalam helikopter korban berserakan di tanah.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.