Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Satgas TNI Evakuasi Jenazah Pilot Selandia Baru yang Dibunuh OPM di Distrik Alama Mimika

Tim Evakuasi aparat keamanan berhasil menembus kendala cuaca maupun potensi ancaman tembakan OPM ke lokasi jenazah Almarhum Glen, Selasa (6/8/2024)

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Satgas TNI Evakuasi Jenazah Pilot Selandia Baru yang Dibunuh OPM di Distrik Alama Mimika
Dok. Satgas TNI
Satgas TNI Evakuasi Jenazah Pilot Selandia Baru yang Dibunuh OPM di Distrik Alama Mimika, Selasa (6/8/2024) / Dok. Satgas TNI 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Organisasi Papua Merdeka (OPM) belum jera melancarkan aksinya dalam mengganggu keamanan wilayah Papua, termasuk di wilayah Distrik Alama, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah.

Pada Senin (5/8/2024), berdasarkan penyampaian saksi mata di lapangan mengatakan bahwa seorang Pilot PT Intan Angkasa, Glen Malcolm Conning WNA Selandia Baru meninggal dunia di dalam helikopter yang telah mendarat.

Helikopter yang mengangkut para Tenaga Kesehatan (Nakes) tersebut bertujuan mengantarkan para Nakes melaksanakan tugas pelayanan kesehatan bagi para warga Distrik Alama.




Merespon situasi tersebut, aparat keamanan (Apka) segera mengambil langkah pengamanan wilayah dan menyusun rencana evakuasi jenazah dari lokasi kejadian untuk dibawa ke Timika guna penanganan jenazah lebih lanjut.

Sejak hari Senin sore pasca insiden, aparat keamanan berusaha mengirimkan helikopter dan personel untuk melakukan evakuasi jenazah, namun terkendala cuaca hujan dan awan gelap yang menutup wilayah Distrik Alama komplek.

Akhirnya, Selasa (6/8/2024), Tim Evakuasi aparat keamanan berhasil menembus kendala cuaca maupun potensi ancaman tembakan OPM ke lokasi jenazah Almarhum Glen berada.

Pukul 12.48 WIT, helikopter TNI yang membawa jenazah Alm. Glen berhasil mendarat dengan aman di Lanud Yohanis Kapiyau Mimika.

Baca juga: KKB Pelaku Pembunuhan Pilot Helikopter Diburu, Diduga dari Wilayah Nduga dan Puncak

BERITA TERKAIT

Selanjutnya, jenazah dievakuasi oleh Ambulance TNI AD ke RSUD Kabupaten Mimika guna penanganan lebih lanjut.

Dalam proses evakuasi hari Selasa tersebut, Apkam juga berhasil mengevakuasi para Nakes, guru dan anak-anak dari lokasi kejadian di Distrik Alama.

Terdapat total 13 orang warga sipil biasa meliputi 8 Nakes, 2 guru dan 3 anak-anak yang berhasil dievakuasi oleh Apkam.

Pasca tiba di Lanud Mimika, Satgas Teritorial TNI melakukan trauma healing terhadap para warga sipil yang berada di lokasi saat peristiwa penembakan OPM terhadap Pilot Glen.

Kegiatan trauma healing dilakukan dalam rangka mengalihkan pikiran buruk para warga terhadap insiden kebiadaban OPM, agar warga tidak berlarut-larut dalam trauma, sehingga bisa melupakan trauma tersebut.

"Aksi biadab OPM akibatkan Pilot PT Intan Angkasa, Glen Malcolm Conning, meninggal dunia merupakan tindakan tidak berperikemanusiaan. Selama ini OPM sering melakukan propaganda dan intimidasi yang menakut-nakuti masyarakat bahwa Operasi Militer akan dilakukan, sehingga menyebabkan para warga mengungsi dari kampung halamannya," kata Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III (Pangkogabwilhan) Letnan Jenderal TNI Richard Tampubolon dalam keterangannya. 

"Aksi OPM di Alama membuktikan bahwa OPM yang sebenarnya melakukan aksi gangguan keamanan melalui penyiksaan dan pembunuhan terhadap masyarakat," sambungnya.

Baca juga: Jenazah Pilot Glen Malcolm Conning Masih Divisum di RSUD Mimika, akan Dipulangkan ke Selandia Baru

Dia juga mengatakan, kehadiran Apkam di Papua sesuai Instruksi Presiden RI bertujuan untuk memberikan dukungan pengamanan, membantu Pemda dalam penyediaan kebutuhan dasar masyarakat dan melaksanakan Komunikasi Sosial inklusif dalam rangka mendukung Program Percepatan Pembangunan wilayah Papua.

Diberitakan sebelumnya, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) menyandera dan membunuh pilot Helikopter milik PT. Intan Angkasa Air Service yang merupakan warga negara New Zealand bernama Glen Malcolm Conning (50).

KKB juga membakar helikopter jenis IWN, MD.500 ER PK saat peristiwa yang terjadi di Distrik Alama, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah pada Senin (5/8/2024) sekitar pukul 10.00 WIT itu.

Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigjen Faizal Ramadhani mengatakan jika saat itu helikopter mengangkut sejumlah orang.

“Benar telah terjadi penyanderaan dan pembunuhan yang dilakukan oleh KKB terhadap Mr. Glen Malcolm Conning yang merupakan pilot Helikopter milik PT. Intan Angkasa Air Service. Kejadian tersebut terjadi saat helicopter tiba di Distrik Alama Kabupaten Mimika dengan membawa 4 penumpang yaitu 2 orang dewasa (Nakes) dan 1 bayi serta 1 Anak dari Bandara Moses Kilangin Timika tujuan Distrik Alama” kata Faizal saat dihubungi.

Sementara itu, Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz, Kombes Bayu Suseno menyebut kejadian tersebut berawal saat helikopter dihadang KKB saat mendarat di Distrik Alama.

Para KKB bersenjata api itu kemudian menurunkan pilot beserta penumpangnya dan dikumpulkan di lapangan tepatnya sekitar lokasi helikopter mendarat.

Saat itu, kata Bayu, sang pilot langsung dibunuh oleh para KKB. Sementara, untuk jasadnya dibakar bersama dengan helikopter tersebut.

“kami menyampaikan bahwa, Identitas Pilot yaitu, Mr.Glen Malcolm Conning, tempat tanggal lahir di Selandia Baru 23 Februari 1974, jenis kelamin laki - laki, berkebangsaan Selandia Baru, No Passport LM096455, Pekerjaan pilot Helikopter milik PT. Intan Angkasa Air Service dan beralamat di Timika.”, jelasnya.

(Kiri) Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz-2024, Kombes Pol Bayu Suseno menunjukkan foto korban, pilot helicopter yang menjadi korban keganasan KKB.
(Kiri) Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz-2024, Kombes Pol Bayu Suseno menunjukkan foto korban, pilot helicopter yang menjadi korban keganasan KKB. (Kolase Tribunnews.com)

Sementara itu, Bayu menyebut untuk para penumpang dipastikan selamat dalam insiden tersebut.

"Ya benar, seluruh penumpang selamat, karena mereka merupakan warga setempat yaitu, distrik Alama, Kabupaten Mimika" jelas Bayu.

Di sisi lain, Bayu mengatakan jika Distrik Alama ini merupakan distrik yang terisolir sehingga hanya bisa ditempuh dengan helikopter.

“Perlu ditegaskan bahwa KKB adalah pelaku kejahatan, maka sifat kriminal akan selalu melekat pada dirinya. Berita tentang rencana pembebasan sandera pilot Philip yang mereka katakan akan dilepas, itu hanya propaganda belaka. Nyatanya hari ini terjadi lagi kan? Pilot asing dibunuh oleh KKB di Distrik Alama, Kabupaten Mimika" ujarnya.

Saat ini, lanjut Bayu, jajaran TNI-Polri masih melakukan penyelidikan dengan upaya penegakan hukum dan mengejar para KKB dalam peristiwa ini.

"Kami akan terus melakukan upaya penegakan hukum terhadap KKB yang melakukan gangguan kamtibmas di wilayah hukum Polda Papua" tukasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas