Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pria di Semarang 8 Tahun Konsumsi Kucing Buat Obati Diabetes, Dinkes Ingatkan Penyakit yang Muncul

Pria di Semarang rutin konsumsi daging kucing karena percaya bisa mengobati penyakit diabetes yang dideritanya.

Editor: Erik S
zoom-in Pria di Semarang 8 Tahun Konsumsi Kucing Buat Obati Diabetes, Dinkes Ingatkan Penyakit yang Muncul
TribunJateng.com/Iwan Arifianto
Pemakan daging kucing Semarang, Nuryanto (62) alias NY mengaku, telah mengkonsumsi daging kucing selama 8 tahun silam saat konferensi pers di Mapolrestabes Semarang, Kota Semarang, Kamis (8/8/2024). 

Kasus Bapak Kos di Sekaran Gunungpati yang memakan daging kucing ini, lanjut Hakam, menjadi pembelajaran bagi yang bersangkutan maupun masyarakat Kota Semarang.

Dia berharap, informasi yang disampaikannya bisa diterima dan tidak ditiru oleh orang lain.

Justru, kata dia, konsumsi daging kucing bisa menimbulkan efek negatif. Mengingat, makanan kucing belum tentu terjamin atau terjaga dengan baik dari sisi keamanan.

 "Pastinya banyak sekali vektor atau hewan kecil yang berbahaya. Nantinya bisa menjadikan apakah tertular tuberculosis atau penyakit lain, termasuk taeniasis. Taeniasis itu kecacingan," jelasnya.

Meski Bapak Kos di Sekaran tersebut beralasan finansial tidak mampu membeli daging ayam ataupun sapi, menurut Hakam, tidak dibenarkan mengonsumsi daging kucing.

Pasalnya, tidak terbukti daging kucing terhadap penurunan gula darah.

Baca juga: Polisi Cek Gula Darah Bapak Kos Pemakan Kucing di Gunungpati Semarang, Ini Hasilnya

Dia mengatakan, pengobatan kencing manis atau diabetes melitus ini bisa dilakukan dengan melakukan aktivitas fisik.

Berita Rekomendasi

Konsumsi dan kegiatan fisik harus seimbang, termasuk pengelolaan stres atau kondisi jiwa dan lainnya.

Sedangkan, konsumsi daging kucing untuk pengobatan diabetes tidak dianjurkan.

Hakam memaparkan, Dinkes gencar melakukan skrining, baik penyakit menular maupun tidak menular, masyarakat bisa mengikuti kegiatan skrining di masing-masing RW untuk memastikan kondisi kesehatan mereka. Skrining ini gratis bagi masyarakat.

"Bisa diperiksa kadar gula darah, tensi, kesehatan mental, atau jiwa. Itu nanti kalau hasilnya upnormal atau di atas normal, selanjutnya dikonsultasikan, rutin datang ke puskesmas sesuai faskes supaya masyarakat tidak kena retribusi," urainya.

Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Sosok Nuryanto Bapak Kos Gunungpati Semarang 8 Tahun Jadi Pemakan Kucing Ternyata Tak Ditahan Polisi

dan

Bapak Kos Makan Kucing karena Kalori Rendah Pas Buat Diabet, Dinkes Semarang: Efeknya Malah Negatif!

Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas