Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pelajar SMA di Medan Ngaku Dianiaya Oknum Polisi, Korban Alami Patah Tulang dan Luka Lebam

Kapolsek Pancur Batu AKP Krisnat Napitupulu buka suara terkait anggotanya Bripka SST dituding menganiaya FH (16) seorang pelajar SMA.

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Endra Kurniawan
zoom-in Pelajar SMA di Medan Ngaku Dianiaya Oknum Polisi, Korban Alami Patah Tulang dan Luka Lebam
Istimewa
Ilustrasi penganiayaan. Seorang pelajar SMA berinisial FH (16) diduga menjadi korban penganiayaan seorang personel Polisi yang bertugas di Polsek Pancur Batu. 

TRIBUNNEWS.COM - Dugaan kasus penganiayaan dialami seorang pelajar SMA di Medan, Sumatra Utara berinisial FH (16).

Korban mengaku dianiaya oknum Polsek Pancur Batu, Bripka SST pada Rabu (14/8/2024).

FH sempat berkelahi dengan temannya dan dilerai dengan kekerasan oleh Bripka SST.

Akibat penganiayaan tersebut, korban mengalami luka memar hingga bahu kanannya patah.

Ayah korban, Candra Tarigan (39) telah melaporkan Bripka SST ke Polda Sumut.

"Ini kami sedang menuju Rumah Sakit Bhayangkara Medan untuk buat visum," ucapnya, Kamis (15/8/2024), dikutip dari TribunMedan.com.

Kapolsek Pancur Batu, AKP Krisnat Napitupulu, mengatakan dugaan penganiayaan berawal ketika anggota polisi mendapat laporan adanya tawuran antar pelajar SMA.

Berita Rekomendasi

Bripka SST yang sedang piket mendatangi lokasi tawuran dan berusaha melerai.

Upaya melerai gagal sehingga Bripka SST merangkul korban.

"Selanjutnya, diupayakan untuk melerai gak bisa kalau cuma ditarik, sehingga dirangkul satu orang pelajar tadi supaya terpisah," jelasnya.

Kemudian, korban direbahkan ke tanah dan aksinya dilihat warga.

Baca juga: Kelakuan Seorang Ayah di Jombang, Aniaya Anaknya Karena Ditegur Bawa Selingkuhan ke Rumah

Menurutnya, terjadi kesalahpahaman sehingga korban mengira Bripka SST melakukan penganiayaan.


"Mungkin anggota saat memiting, direbahkan ke tanah itu. Jadi dianggap orang dipukul, dipijak," ujarnya.

Ia berjanji akan memproses laporan kasus penganiayaan yang dilaporkan keluarga FH.

Propam Polrestabes Medan telah memeriksa Bripka SST dan mendalami kasus ini.

"Namun demikian, Paminal Polrestabes Medan sedang melakukan pendalaman terkait itu. Jadi, aslinya melerai," pungkasnya.

Doli Manurung Dijemput Paksa dan Dianiaya Oknum TNI

Dugaan kasus penganiayaan yang dilakukan aparat juga dialami Doli Manurung (34), salah satu tersangka pembacokan Prada Defliadi.

Beredar foto Doli Manarung babak belur usai dianiaya dan dievakuasi ke RS Bhayangkara Medan pada Minggu (4/8/2024) lalu.

Baca juga: 6 Fakta Oknum Pegawai PN Depok Todongkan Pistol ke Warga, Sosok hingga Duduk Perkaranya

Kini, kondisinya mulai membaik meski masih menjalani perawatan di ruang khusus dengan penjagaan petugas kepolisian.

Pria yang menjabat sebagai Ketua Ormas Ikatan Pemuda Karya (IPK) Ranting Sekip, sudah bisa bicara meski pandangannya masih kabur.

Di wajah Doli masih terlibat luka lebam dan lingkar matanya masih menghitam akibat penganiayaan.

Sambil berbaring, Doli mengaku, tak terlibat aksi pembacokan yang mengakibatkan Prada Defliadi mengalami kebutaan.

Pada Sabtu (3/8/2024), Doli bersama teman-temannya pergi ke sebuah tempat hiburan malam.

Mereka sempat bertemu Pratu AS dan terlibat perkelahian.

Pulang dari tempat hiburan malam, Doli dan temannya kembali melihat Pratu AS sedang nongkrong bersama Prada Defliadi dan sejumlah anggota TNI.

Mereka tidak mengetahui Pratu AS merupakan prajurit TNI lantaran tidak memakai seragam dinas.

"Kalau yang dibacok itu aku enggak tahu. Aku mau berdamai dengan yang baju merah, si Sianturi (Pratu AS) itu, aku mau berdamai karena aku sama dia saja bermasalah," paparnya, Minggu (11/8/2024), dikutip dari TribunMedan.com.

Baca juga: Kasus Pencucian Nilai Rapor 51 Siswa SMPN 19 Depok: Ada Aliran Uang Masuk ke Kantong Oknum Guru

Saat kejadian, Doli hendak memukul Pratu AS, namun dirinya justru terjatuh dan dihajar oknum TNI.

Doli tak mengetahui aksi pembacokan karena dirinya tak sadarkan diri.

Setiba di rumah, Doli mendengar suara keributan dan meneriakinya perampok.

"Pas aku buka kamar, orang itu udah di depan kamarku di lantai tiga, ramai memakai baju hitam semua. aku sempat berteriak mereka itu rampok."

"Baru kata baju merah itu 'ini kau tadi mau mukul aku kau kan. Jadi aku bilang, aku engga tahu kau angkatan," bebernya.

Di hadapan ibu kandungnya, Doli dihajar oknum TNI dan dimasukkan paksa ke mobil.

"Di situ aku dipukuli di dalam kamar pakai tangan kosong, dilempar kursi, tongkat mama ku itu (dipakai untuk jalan) dibawa dari lantai bawah dipukuli pakai itu, pakai skiping. Dari lantai tiga dipukul sampai bawah," tukasnya.

Artikel ini telah tayang di TribunMedan.com dengan judul Kapolsek Pancur Batu Buka Suara Soal Anak Buah Dilaporkan Gebuki Pelajar SMA

(Tribunnews.com/Mohay) (TribunMedan.com/Alfiansyah)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas