Pengamat Apresiasi Sikap Terbuka FK Undip Terkait Meninggalnya dr Aulia Risma Lestari
Pembentukan tim investigasi internal serta sinergi dengan pihak Kementerian Kesehatan dan kepolisian sebagai usaha positif
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro menyampaikan wafatnya mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) dr Aulia Risma Lestari karena menderita penyakit.
Dalam kaitan melakukan evaluasi terhadap sistem pendidikan yang terintegrasi dengan pelayanan, FK Undip bekerjasama dengan RSUP Dr Kariadi membentuk tim task force.
Dekan FK Undip, Dr dr Yan Wisnu Prajoko MKes., Sp.B.Subsp.-onk(K), mengatakan, pihaknya sudah membentuk tim investigasi internal.
“Hasil pemeriksaan kami memang ada riwayat sakit yang cukup lama. Mohon maaf kami tidak dapat mengungkapkan data dan fakta medis dari almarhumah karena hal ini bersifat confidential, tapi kami siap bekolaborasi dengan pihak berwenang,” kata Yan saat berbicara pada jumpa pers yang digelar di auditorium FK Undip di kampus Tembalang, Semarang akhir pekan lalu seperti dilansir Tribunnews.com dari Tribun Jateng.
Dr Yan mengatakan, pihaknya saat ini telah menjalin komunikasi secara intensif dengan pihak keluarga almarhumah.
Pada Kamis (22/8) malam, jajaran pimpinan Fakultas Kedokteran melakukan kunjungan kepada pihak keluarga yang ada di Tegal sekaligus melakukan ziarah ke makam almarhumah.
Baca juga: Mahasiswa Universitas Diponegoro Sosialisasikan Mitigasi Kekerasan Seksual Guna Lindungi Masa Depan
Terkait pembentukan tim task force dengan RSUP Dr Kariadi, dr Yan menjelaskan, tujuan utamanya adalah melakukan peningkatan sekaligus evaluasi terhadap sistem pendidikan yang terintegrasi pada layanan di rumah sakit.
Tindakan cepat Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (FK Undip) yang membuka diri dengan berbagai pihak untuk membantu proses penyelidikan atas wafatnya dr Aulia Risma Lestari mendapatkan apresiasu praktisi komunikasi Algooth Putranto.
Ia menilai dalam krisis komunikasi, mutlak diperlukan tindakan cepat sekaligus keterbukaan dan dalam menghadapi situasi krisis semacam ini maka tidak perlu harus tertutup kepada publik.
"Semuanya harus transparan dan jujur,” kata Algooth melalui keterangan tertulis, Minggu (25/8/2024).
Staf pengajar program studi komunikasi Universitas Pembangunan Jaya ini mengatakan, pembentukan tim investigasi internal serta sinergi dengan pihak Kementerian Kesehatan dan kepolisian sebagai usaha positif.
Namun demikian, ia mengingatkan agar pihak Undip maupun para pihak lainnya untuk tidak tergesa gesa memberikan kesimpulan termasuk diantaranya, dalam memberikan keterangan terkait penyebab wafatnya dr Aulia Risma Lestari.
"Memberikan informasi di saat proses penyelidikan dan penyidikan masih berjalan, bisa menjadi kontraproduktif sehingga ini sangat berbahaya karena akan cenderung membentuk opini publik yang kurang tepat. Misalnya saja tuduhan tuduhan semacam indikasi perundungan maupun bunuh diri," ujar Algooth.
Algooth justru menaruh kecurigaan ketika ada pihak luar yang memanfaatkan kejadian ini dengan menggiring opini publik melalui media atau trial by the press untuk kepentingan tertentu.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.