Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

3 Fakta Baru Kematian Dokter Aulia: Disuruh Senior Beli Rokok, Curhat ke Ayah Dipaksa Kerja 24 Jam

Keluarga almarhum dokter Aulia Risma sudah bicarakan untuk mundur dari PPDS Undip. Diduga alami perundungan dari senior.

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Nanda Lusiana Saputri
zoom-in 3 Fakta Baru Kematian Dokter Aulia: Disuruh Senior Beli Rokok, Curhat ke Ayah Dipaksa Kerja 24 Jam
Kolase tribunpantura.com/ Fajar Bahruddin Achmad
Pemakaman ayah dokter Aulia Risma Lestari di TPU Panggung Kota Tegal, Jawa Tengah, Selasa (27/8/2024) (kiri) 

TRIBUNNEWS.COM - Kasus tewasnya dokter Aulia Risma Lestari (30) masih dalam proses penyelidikan Polrestabes Semarang.

Dokter Aulia ditemukan tewas di kamar kosnya pada Senin (12/8/2024) lalu.

Muncul dugaan dokter Aulia mengalami perundungan selama menjalani Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anastesi di Universitas Diponegoro (Undip), Semarang, Jawa Tengah.




Penyidik belum menyimpulkan adanya perundungan dan masih mencari bukti.

Setelah 16 hari kematian dokter Aulia, ayahnya yang bernama Mohamad Fakhruri (65) meninggal karena sakit.

Mohamad Fakhruri sempat mengikuti prosesi pemakaman dokter Aulia dan kesehatannya terus menurun.

Tekanan dari Senior

Tante dokter Aulia, Vieta mengatakan keponakannya ingin mengajukan pengunduran diri dari PPDS karena masalah kesehatan.

BERITA TERKAIT

Dokter Aulia mendapat beasiswa PPDS dari Kementerian Kesehatan sehingga pengunduran diri harus sepengetahuan Menteri Kesehatan, Budi Gunadi.

"Kita sudah sempat ke Kemenkes, dalam arti untuk pengunduran diri. Cuma memang kebetulan Pak Menteri mungkin masih sibuk ya, atau belum sempet nemuin kita."

"Tetapi yang menemui dokter lain. Lalu menyampaikan infonya itu kurang jelas," bebernya, Rabu (28/8/2024), dikutip dari TribunJateng.com.

Baca juga: Detik-detik Ayah Dokter Aulia Meninggal, Kesehatan Menurun usai Pemakaman Anak

Saat pihak Kemenkes mendatangi rumah duka, keluarga baru mengetahui pengunduran diri PPDS tak perlu membayar biaya pinalti.

"Padahal kita baru tau penjelasan dari Kemenkes, tidak ada aturan untuk mengganti pinalti tersebut," bebernya.

Vieta menceritakan dokter Aulia sering mendapat tekanan dari senior selama masa pendidikan dokter spesialis.

Bahkan, dokter Aulia diminta membelikan rokok tengah malam dan menyiapkan makanan untuk senior dengan biaya pribadi. 

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas