3 Fakta Baru Kematian Dokter Aulia: Disuruh Senior Beli Rokok, Curhat ke Ayah Dipaksa Kerja 24 Jam
Keluarga almarhum dokter Aulia Risma sudah bicarakan untuk mundur dari PPDS Undip. Diduga alami perundungan dari senior.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Nanda Lusiana Saputri
Kondisi kesehatan Mohamad Fakhruri menurun setelah mengetahui dokter Aulia tewas di kamar kos pada Senin (12/8/2024) lalu.
Baca juga: Fakta Kematian Dokter Aulia, Keluarga Bantah Akhiri Hidup, Diduga Overdosis Obat Bius
Mohamad Fakhruri sempat mengikuti proses pemakaman dokter Aulia pada Selasa (13/8/2024).
Setelah pemakaman, Mohamad Fakhruri dilarikan ke RSU Islam Harapan Anda, Tegal dan dirujuk ke RSUD Kardinah, Tegal.
"Yang wafat adalah bapaknya. Dia masuknya ke rumah sakit memang sesudah kematian putrinya. Sudah, lah, enggak enak kita ngomonginnya," ucap Budi Gunadi, Selasa (29/8/2024).
Budi Gunadi dan sejumlah pejabat Kementerian Kesehatan sempat membesuk Mohamad Fakhruri saat dirawat di RSUD Kardinah.
Kemudian, Mohamad Fakhruri dirujuk ke RSUP Nasional DR Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta lantaran kondisi kesehatannya terus memburuk dan adanya dugaan bullying yang dialami dokter Aulia.
"Jadi waktu saya pulang langsung bapaknya dibawa ke RSCM. Jadi mereka sudah ada di RSCM sekitar tiga hari karena memang kondisinya berat. Jadi tadi malam sekitar jam 01.00 WIB wafat," tukasnya.
Kemenkes membantu proses penyelidikan dugaan bullying yang mengakibatkan mahasiswi PPDS Anastesi di Universitas Diponegoro (Undip) tewas.
"Saya minta didokumentasikan biar polisi yang menyelidiki. Sudah, sudah. Diary, Whatsapp, chat, banyak sekali. Itu nanti bisa tanya polisi (apakah terbukti korban bullying atau tidak)," imbuhnya.
Baca juga: Menteri Kesehatan Temui Ibunda Almarhumah Aulia Risma: Sudah Jelas yang Terjadi
Disclaimer:
Berita di atas tidak bertujuan menginspirasi siapa pun melakukan tindakan serupa.
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup.
Anda tidak sendiri, layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan itu.
Pembaca bisa menghubungi Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes (021-500-454) atau LSM Jangan Bunuh Diri (021 9696 9293) atau melalui email janganbunuhdiri@yahoo.com.
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Polisi Bungkam Soal Voice Note dr Aulia Mahasiswi Undip: Bukti Baru Kasus Perundungan?
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJateng.com/Muh Radis/Iwan Arifianto)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.